Gerakan Rakyat; Benteng Politik Anies Keluar dari Trauma Ditinggal Parpol?
Home > Detail

Gerakan Rakyat; Benteng Politik Anies Keluar dari Trauma Ditinggal Parpol?

Chandra Iswinarno | Yaumal Asri Adi Hutasuhut

Jum'at, 28 Februari 2025 | 08:12 WIB

Suara.com - Terbentuknya organisasi kemasyarakatan atau ormas Gerakan Rakyat disinyalir demi kepentingan politik Anies Baswedan. Diprediksi Gerakan Rakyat akan berubah menjadi partai politik dan menjadi kendaraannya merebutkan kursi nomor satu di Indonesia pada Pilpres 2029. Gerakan Rakyat  juga dinilai sebagai upaya Anies agar tak kembali merasakan pahitnya ditinggal para partai pendukungnya. 

Gerakan Rakyat secara resmi dideklarasikan di Jakarta pada Kamis 27 Februari 2025. Meski tidak mendapatkan jabatan struktural, tapi Anies hadir pada peresmiannya. 

Ketua Umum Gerakan Rakyat, yang juga juru bicara Anies, Sahrin Hamid mengatakan bahwa bekas Gubernur Jakarta itu didapuk sebagai tokoh sentral dan sumber inspirasi  bagi para anggotanya. 

Sementara Anies  menepis apabila Gerakan Rakyat nantinya berubah menjadi partai politik.

"Terlalu jauh," katanya singkat. 

Namun, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis,  Agung Baskoro menilai, sulit untuk membantah bahwa Gerakan Rakyat tak akan menjadi partai politik.

Terlebih, Mahkamah Konstitusi (MK) sudah menghapus ambang batas pencalonan presiden yang dinilai  membuat kebutuhan partai politik semakin meningkat. 

"Jadi kalau ditanya apakah ini arahnya di 2029, ya sangat susah untuk  mengatakan tidak. Karena ormas ini satu langkah menuju partai politik," kata Agung kepada Suara.com, Kamis (27/2/2025). 

Ormas menjadi partai politik, bukan hal yang baru dalam dunia perpolitikan  tanah air. Sebut saja NasDem, dan Perindo, awal berdirinya merupakan organisasi kemasyarakatan. Agung pun merasa dejavu dengan perkataan Anies.

Sebab perkataan serupa pernah disampaikan Surya Paloh ketika NasDem masih berbentuk ormas yang diisi berbagai tokoh politik penting tanah air. 

"Tidak ada maksud hati Nasdem menjadi partai politik karena esensinya bukan begitu," kata Surya Paloh pada Mei 2010 silam. 

Belajar dari dialektika yang pernah terjadi, rasanya akan sulit membantah apabila Gerakan Rakyat bakal menjadi cikal bakal partai politik untuk kendaraan Anies.

Bila diamati seksama dalam sambutan Anies saat deklarasi Gerakan Rakyat, tergambarkan bahwa ormas tersebut menjadi wadah berkumpul para pendukungnya di Pilpres 2024.

"Titip kepada semua teman-teman untuk terus bersama-sama dengan semua yang pernah berjuang. Tapi satu kata, rendah hati menyapa semua," pesannya  kepada para pendukungnya. 

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan menyaksikan deklarasi Organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Rakyat di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Kamis (27/2/2025). (Suara.com/Fakhri)
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan menyaksikan deklarasi Organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Rakyat di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Kamis (27/2/2025). (Suara.com/Fakhri)

Agung pun meyakini bahwa Gerakan Rakyat  sebagai pertanda Anies sudah mulai menguatkan pengaruhnya dengan menguatkan 'kaki-kaki politik.'

Sementara, pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto,  Indaru Setyo Nurprojo menyebut Anies sudah mulai memanaskan mesin politiknya dengan terbentuknya Gerakan Rakyat. 

Namun, Indaru mengatakan terlalu dini menilai ormas tersebut akan menjadi partai politik. Pasalnya untuk menjadi partai politik banyak persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi.

Salah satu persyaratannya  jumlah DPD,  DPC, dan cabang ranting  yang harus tersebar di seluruh provinsi Indonesia.

Kehadiran Gerakan Rakyat di tengah tingginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai politik, sejatinya dimanfaatkan sebagai alat untuk 'cek ombak' mengukur sejauh mana respons publik. 

"Tapi kalau ternyata responsnya tidak begitu bagus, tentu mereka tidak akan  mengembangkan itu menjadi partai politik, dan tetap menjadi ormas," kata Indaru kepada Suara.com

Trauma Ditinggal Parpol

Terbentuknya Gerakan Rakyat yang diprediksi akan menjadi partai politik juga disebut Agung sebagai upaya Anies untuk mengantisipasi agar tidak kembali ditinggalkan seorang diri.  

Sebagaimana diketahui, setelah gagal pada Pilpres 2024, Anies kembali mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.

Namun perjalanannya berakhir tragis, sejumlah partai politik yang sempat menyatakan mendukungnya, seperti PKS, Nasdem dan PKB mundur teratur meninggalkannya.

Mereka berbalik arah mendukung Ridwan Kamil yang kemudian memilih Suswono untuk maju dalam Pilgub Jakarta. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkap sejarah terbentuknya organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Rakyat. (Suara.com/Fakhri)
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkap sejarah terbentuknya organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Rakyat. (Suara.com/Fakhri)

"Dan ormas ini harapannya bisa membaca situasi politik itu, bisa menjawab kebutuhan-kebutuhan politik Anies ketika dia ingin terlibat dalam Pilpres. Maupun ketika ingin melakukan manuver-manuver politik tajam kepada pemerintahan," kata Agung. 

Sementara di sisi lain, Agung menilai Anies mulai menyadari bahwa  popularitas tidak cukup dijadikan sebagai modal politik.

Anies mau tak mau harus memiliki kendaraan politik berupa partai politik untuk mengantarkannya dalam kontestasi kursi kekuasaan. 

Ormas tersebut  dapat dijadikan Anies sebagai wadah bagi para pendukungnya yang tergolong banyak. Sebagaimana hasil Pilpres 2024, Anies menempati posisi kedua setelah Prabowo-Gibran, dengan  perolehan 40 juta suara. 

"Apalagi pendukung Anies yang 'Anak Abah' itu kan juga lumayan, ya, 24,95  persen waktu di pilpres kemarin. Nah, mereka butuh sarana, butuh wadah yang pas," ujar Agung.

Sementara itu, Indaru menilai bahwa Gerakan Rakyat akan dengan mudah dijadikan alat bagi Anies sebagai bagian dalam bargaining politik, seperti yang dilakukan mantan Presiden ke-7 Joko Widodo dengan ormas-ormas pendukungnya selama ini. 

Menurut Indaru hal itu menjadi wajar, mengingat pengalaman 'pahit' Anies dalam kontestasi di Pilkada Jakarta beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa dirinya tidak memiliki posisi daya tawar yang baik terhadap partai politik sebagai pengusung.

"Ini kan  pesan buat Anies kalau dia  masih menjadi individual dan berpetualang seperti itu, ya, ini membahayakan bagi dirinya," kata Indaru. 


Terkait

Makna Gaun Pernikahan Mutiara Baswedan Rancangan Didit Hediprasetyo, Prabowo Spill Tak Dibayar
Rabu, 09 April 2025 | 16:15 WIB

Makna Gaun Pernikahan Mutiara Baswedan Rancangan Didit Hediprasetyo, Prabowo Spill Tak Dibayar

Gaun resepsi Mutiara Baswedan ternyata dirancang oleh putra Prabowo, Didit Hediprasetyo.

Film Jumbo Dipuji Anies Baswedan, Benih Lahirnya Studio Ghibli Tanah Air
Selasa, 08 April 2025 | 23:24 WIB

Film Jumbo Dipuji Anies Baswedan, Benih Lahirnya Studio Ghibli Tanah Air

Anies Baswedan membagikan kesan mendalam setelah menonton film ini bersama sang istri, Fery Farhati.

Intip Baju Pernikahan Anak Anies Baswedan, Dirancang Khusus oleh Didit Hediprasetyo Anak Prabowo
Selasa, 08 April 2025 | 20:45 WIB

Intip Baju Pernikahan Anak Anies Baswedan, Dirancang Khusus oleh Didit Hediprasetyo Anak Prabowo

Prabowo Subianto sempat berseloroh soal busana pernikahan anak Anies Baswedan yang dirancang anaknya, Didit Hediprasetyo, tetapi tidak dibayar.

Bak Pinang Dibelah Dua: Gaya Komunikasi PM Singapura Disandingkan Anies Baswedan
Selasa, 08 April 2025 | 18:38 WIB

Bak Pinang Dibelah Dua: Gaya Komunikasi PM Singapura Disandingkan Anies Baswedan

Tak sedikit pihak yang menyebut bahwa gaya komunikasi Anies Baswedan serupa dengan sosok PM Singapura, Lawrence Wong.

Terbaru
Kala Masyarakat Beralih Investasi Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
polemik

Kala Masyarakat Beralih Investasi Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Senin, 14 April 2025 | 19:15 WIB

Harga emas bakal terus melejit, bahkan pada akhir tahun ini harga emas Antam diprediksi bisa tembus mencapai Rp2,5 juta per gram.

Jalur Sutra Sepak Bola China: Hidup Mati di Markas Timnas Indonesia polemik

Jalur Sutra Sepak Bola China: Hidup Mati di Markas Timnas Indonesia

Sabtu, 12 April 2025 | 10:07 WIB

China yang klaim penemu sepak bola punya ambisi besar untuk jadi kekuatan dunia. Ambisi itu bakal dipertaruhkan di markas Timnas Indonesia.

Review Jumbo: Sebenarnya Film 'Horor' yang Dibalut Kebahagiaan nonfiksi

Review Jumbo: Sebenarnya Film 'Horor' yang Dibalut Kebahagiaan

Sabtu, 12 April 2025 | 09:39 WIB

Jumbo, secara mengejutkan, menjadi salah satu film lebaran 2025 yang paling banyak ditonton.

Evakuasi Gaza: Misi Kemanusiaan atau 'Kartu AS' Prabowo Hadapi Tarif Trump? polemik

Evakuasi Gaza: Misi Kemanusiaan atau 'Kartu AS' Prabowo Hadapi Tarif Trump?

Jum'at, 11 April 2025 | 12:50 WIB

Saya kira ini sebenarnya bukan isu kemanusiaan, tapi isu politik. Prabowo sepertinya tidak punya cara lain untuk bernegosiasi dengan Trump, kata Smith.

Urbanisasi Pasca Lebaran: Jakarta Antara Momok dan Kota Impian polemik

Urbanisasi Pasca Lebaran: Jakarta Antara Momok dan Kota Impian

Kamis, 10 April 2025 | 20:23 WIB

Faktor orang berbondong-bondong ke kota besar, terutama Jakarta adalah penghasilan mereka di daerah semakin tidak mencukupi memenuhi kebutuhan hidup.

Guru Sekolah Rakyat Dikontrak, Kualitas Pendidikan Terancam? polemik

Guru Sekolah Rakyat Dikontrak, Kualitas Pendidikan Terancam?

Kamis, 10 April 2025 | 14:23 WIB

Ini bisa menjadi tantangan bahkan hambatan ketika guru-guru yang direkrut adalah guru-guru yang tidak punya pengalaman, kata Satriwan.

Di Balik Gangguan Layanan JakOne Mobile Bank DKI di Hari Raya polemik

Di Balik Gangguan Layanan JakOne Mobile Bank DKI di Hari Raya

Rabu, 09 April 2025 | 19:47 WIB

Ari bilang eror seperti itu bukanlah hal baru selama ia memakai JakOne Mobile.