Suara.com - Sore: Istri dari Masa Depan akhirnya tayang di bioskop, bersaing dengan film-film yang sudah jaminan ramai penonton, di antaranya Superman dan Jurassic World Rebirth.
Maka dari itu, Sheila Dara sebagai pemeran Sore sudah mewanti-wanti melalui media sosialnya untuk menonton film barunya ini lebih awal.
Selain agar tidak terkena spoiler, film Sore: Istri dari Masa Depan dikhawatirkan turun layar lebih cepat melihat film-film saingan yang juga sedang tayang.
Reaksi tercengang dan kehabisan kata-kata dari artis-artis yang sudah menonton film Sore: Istri dari Masa Depan duluan ternyata juga dirasakan penulis.
Mau diulas bagaimana ya? Satu hal yang pasti, Sore: Istri dari Masa Depan akan menyajikan pengalaman nonton di bioskop yang beda dari film lain.
Mari kita bahas satu per satu, dan (semoga) tidak terlalu spoiler ya!
Judul Sore: Istri dari Masa Depan mungkin tidak terlalu asing, apalagi untuk yang sudah menyaksikan web series-nya.
Film Sore awalnya memang dari web series yang sampai saat ini masih bisa disaksikan melalui kanal YouTube Tropicana Slim.
Web series yang tayang pada Januari 2017 tersebut tayang sebanyak 9 episode dengan durasi kurang lebih 15 menit, dibintangi Dion Wiyoko dan Tika Bravani.
Yandy Laurens pula yang mengarahkan sekaligus menulis skenarionya, baik versi web series maupun film.
Lantas apakah harus menonton web series-nya lebih dulu sebelum pergi ke bioskop? Jawabannya tidak harus.
Kebanyakan penonton film Sore: Istri dari Masa Depan mungkin memang berawal dari ketertarikan menonton web series-nya.
Pengalaman menonton versi web series dan filmnya tentu akan berbeda, baik dari segi visual maupun cerita.
Namun buat kamu yang anti spoiler, mendingan datang ke bioskop tanpa tahu apa-apa tentang Sore.
Sedangkan golongan kedua penonton Sore: Istri dari Masa Depan kemungkinan adalah fans karya-karya Yandy Laurens sebagai sutradara.
Buat yang terkesima dengan Jatuh Cinta Seperti di Film-film (2023) dan 1 Kakak 7 Keponakan (2025), tentu tidak berpikir dua kali untuk menyaksikan film terbaru Yandy Laurens.
Fyi nih, Yandy Laurens juga sosok di balik film Keluarga Cemara (2019) dan series Yang Hilang dalam Cinta (2022) yang tayang di Disney Hotstar.
Meski terbilang baru dan karya-karyanya belum terlalu banyak, Yandy Laurens telah mendapat banyak kepercayaan dari pecinta film Indonesia.
Ceritanya soal apa sih? Secara garis besar, film Sore: Istri dari Masa Depan berkisah tentang seorang istri bernama Sore yang datang ke hidup Jonathan dari masa depan seperti judulnya.
Kalau tiba-tiba ada cewek di kasur, ngaku-ngaku istrimu seperti yang dialami Jonathan, apa nggak kaget?
Sore bukan hanya harus meyakinkan Jonathan bahwa ia adalah istrinya dari masa depan, tetapi juga mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Buat yang sudah menikah, terutama istri (seperti penulis), kemungkinan akan relate banget sama cerita di film Sore ini. Bagaimana kamu berusaha mengubah pasangan, eh dia-nya susah banget dibilangin!
Capek? Pasti. Namun rasa cinta membuatmu tidak mudah menyerah meski sudah tahu hasilnya akan sama saja.
Salah satu komentar yang banyak muncul dari penonton film Sore adalah, bahwa (mungkin) cinta sejati benar-benar ada.
Kisah Sore dan Jonathan diibaratkan seperti kisah Romeo dan Juliet, tetapi dalam versi masa kini. Benarkan ada sosok Sore yang cintanya begitu dalam di dunia nyata?
Ada kutipan dialog yang berkesan untuk penulis, kurang lebihnya begini (maaf kalau nggak persis sama): "Kamu berubah bukan karena rasa takut, tapi karena cinta".
Ceilah~ sampai di sini, apakah film Sore: Istri dari Masa Depan terindikasi bucin maksimal?
Mungkin iya. Tapi cerita bucin di film Sore nggak bakal bikin kamu geli kok! Dijamin!
Sebaliknya, rasa cinta Sore kepada Jonathan (atau juga sebaliknya) begitu intens, hangat, meski juga tak selalu sempurna.
Satu lagi yang penulis suka dari film ini, meski genrenya fantasi, ceritanya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, terutama untuk pasangan suami istri.
Buat yang sudah nonton film Kembang Api (2023), sensasi yang hampir mirip juga akan kalian rasakan saat menyaksikan film Sore: Istri dari Masa Depan.
Ngomong-ngomong, film Sore: Istri dari Masa Depan mengalami pergantian pemain yang cukup signifikan.
Karakter Sore yang versi web series-nya diperankan Tika Bravani, digantikan Sheila Dara. Sementara Jonathan tetap diperankan Dion Wiyoko.
Pergantian pemain ini kemungkinan karena Tika Bravani kini sudah berhijab. Buat penonton series-nya, jangan khawatir, Sheila Dara juga berakting sangat baik sebagai Sore kok!
Sama seperti penonton setia film-film Yandy Laurens, pasti banyak di antara kita yang dibuat penasaran, apa alasannya terus memilih Dion Wiyoko sebagai pemeran utama?
Dalam salah satu podcast, Yandy Laurens pernah mengungkapkan bahwa ia harus bekerja sama dengan aktor yang dikenalnya agar tercipta 'koneksi'.
Dion Wiyoko lagi-lagi dipasangkan dengan Sheila Dara sehingga chemistry mereka sudah tidak perlu diragukan lagi.
Oh ya, lagu-lagu soundtrack di film Sore juga bagus-bagus banget. Bagi penulis, gong-nya terdapat di ending karena lagu lawas ini cocok banget sama cerita di film Sore.
Soundtrack di ending film Sore ini sebaiknya nggak penulis kasih tahu agar sensasi saat mendengarkannya bisa lebih maksimal. Lagu dari band terkenal banget pokoknya!
Pujian-pujian terhadap film Yandy Laurens ini rasanya memang layak. Bukan hanya cerita yang penuh dan utuh, Yandy Laurens juga memikirkan mata dan telinga penonton untuk dihibur.
Latar syuting film Sore di Kroasia amat memanjakan mata, begitupun lagu-lagu soundtrack pilihannya.
Ulasan kali ini rasanya memang kurang berisi karena penulis beneran takut ngasih spoiler. Jadi sebaiknya segera nonton film Sore: Istri dari Masa Depan di bioskop yuk!
Kontributor : Neressa Prahastiwi
Rasanya seperti berwisata ke taman safari dengan koleksi dinosaurus kerennya. Seru, tapi mudah terlupakan.
Sheila Dara jadi Duta FFI 2025.
Film ini akan tayang bulan ini.
Sheila Dara untuk pertama kali membahas sakitnya Vidi Aldiano.
Film Tinggal Meninggal lebih banyak mengajak penonton merenungi hidup ketimbang tertawa?
Di usia 80 tahun kemerdekaan Indonesia, jurnalis masih menghadapi intimidasi, teror, hingga kekerasan.
Efek suaranya minim, mixing audionya berantakan, dan dubbing-nya seperti orang membaca teks sambil menunggu pesanan makanan datang.
Weapons adalah film horor yang berani, cerdas, dan penuh emosi.
Di balik derita para prajurit, terbentang sebuah skandal besar yang berpusat pada program ambisius era KSAD Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.
Seperti apa sebuah kereta menghantui para penumpang di Korea? Jawabannya ada di film Ghost Train.
Film A Normal Woman ketolong akting Marissa Anita yang ciamik!