Si Dia yang Jasadnya Diinjak-injak Sampai Kiamat di Jogja
Home > Detail

Si Dia yang Jasadnya Diinjak-injak Sampai Kiamat di Jogja

Dany Garjito

Sabtu, 15 Februari 2025 | 12:15 WIB

Suara.com - Kisah Tumenggung Endranata tercatat dalam sejarah Indonesia sebagai sosok pengkhianat yang sampai kiamat jenazahnya dipercaya akan diinjak-injak di tanah Jogja.

Tumenggung Endranata dikisahkan sebagai seorang pengkhianat yang akibat ulahnya membuat Sultan Agung berperang melawan saudara iparnya sendiri. Devide at impera atau politik adu domba, begitulah istilahnya.

Tindak tanduk yang dilakukan Tumenggung Endranata menyebabkan kerugian tak terperi bagi Kerajaan Mataram Islam, sampai membuat Sultan Agung murka.

Tumenggung Endranata memiliki nama asli Ngabehi Mertajaya. Ia adalah putra dari Tumenggung Wiraguna.

Tumenggung Endranata sejatinya berjasa besar membantu Raja Mataram Islam, Sultan Agung, menaklukkan Demak dan sekitarnya.

Tapi tak dinyana, godaan Belanda (VOC) ternyata mampu membutakan Tumenggung Endranata hingga tega mengkhianati Sultan Agung dan bangsanya sendiri.

Lokasi Makam Raja-raja di Imogiri yang baru-baru ini viral dikeluhkan peziarah karena dikenai tarif dengan harga selangit. [Kontributor/Julianto]
Lokasi Makam Raja-raja di Imogiri. [Kontributor/Julianto]

Perlu diketahui, di masa penjajahan, VOC pernah mengajak damai Kerajaan Mataram Islam, namun Sultan Agung menolak.

Setelah itu, Sultan Agung membuat rencana menyerang VOC di Batavia. Dalam kesempatan pertama, pasukan Kerajaan Mataram Islam kalah karena kurangnya perbekalan. Sehingga untuk agresi kedua, Sultan Agung membuat strategi menyiapkan lumbung-lumbung di lokasi menuju Batavia.

Strategi rahasia inilah yang salah satunya dibocorkan Tumenggung Endranata kepada Belanda, sehingga VOC sudah siap lebih dulu.

Hasilnya pun sudah bisa ditebak, Kerajaan Mataram Islam gagal mengusir Belanda dari Batavia. Puncak pengkhianatan Tumenggung Endranata terjadi saat ia mengadu domba Sultan Agung dengan saudara iparnya sendiri yaitu Adipati Pragola II, penguasa wilayah Pati.

Tumenggung Endranata memfitnah bahwa Adipati Pragola II ingin melakukan pemberontakan. Mendengar itu, Sultan Agung menyerang Pati.

Bersenjatakan tombak Kyai Baru, Sang Raja Mataram Islam memimpin sendiri penyerbuan Pati ini.

Perang pun pecah!

Pasukan dari dua kubu gugur bergelimpangan. Dan tombak Kyai Baru jadi alat pencabut nyawa Adipati Pragola II di tangan Sultan Agung, saudaranya sendiri.

Versi Lain

Terdapat versi lain yang menyebutkan bahwa Sultan Agung menyerahkan tombak kepada lurah bawahannya untuk kemudian dilemparkan ke Sang Penguasa Pati.

Namun yang jelas, perang saudara akibat hasutan Tumenggung Endranata ini membawa kerugian besar bagi kedua kubu, baik secara materi maupun nyawa.

Setelah pengkhianatan Tumenggung Endranata terendus dan terbukti, ia ditangkap lalu dihukum mati.

Dimutilasi Jadi Tiga Bagian

Permukaan anak tangga tidak rata di kompleks permakaman para raja Imogiri [Suara.com/ukirsari].
Permukaan anak tangga tidak rata di kompleks permakaman para raja Imogiri [Suara.com/ukirsari].

Berdasarkan Serat Kandha, Tumenggung Endranata dimutilasi menjadi tiga bagian.

Kepala dipancang di alun-alun Batavia, kaki dibuang ke laut Jawa, dan badannya dikubur di anak tangga Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Yogyakarta.

Pengkhianatan Tumenggung Endranata membuatnya dianggap tidak layak mendapat tempat terhormat di Jawa sampai kiamat.

Sampai sekarang bagian badan Tumenggung Endranata dipercaya setiap hari masih diinjak-injak setiap orang yang menaiki anak tangga Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Yogyakarta.


Terkait

Operasi Keselamatan 2025 Jogja: Titik Lokasi, Jadwal dan Jenis Pelanggaran
Selasa, 11 Februari 2025 | 19:04 WIB

Operasi Keselamatan 2025 Jogja: Titik Lokasi, Jadwal dan Jenis Pelanggaran

Operasi Keselamatan 2025 resmi digelar di Jogja. Berikut informasi seputar operasi keselamatan 2025 Jogja lengkap dengan titik lokasi, jadwal, dan jenis pelanggaran.

Vandalisme 'Adili Jokowi' Bermunculan di Jogja, Polisi Buru Pelaku
Senin, 10 Februari 2025 | 08:00 WIB

Vandalisme 'Adili Jokowi' Bermunculan di Jogja, Polisi Buru Pelaku

Saat ini belum ditemukan identitas atau petunjuk apapun terkait sosok pembuatnya.

Gunagoni, Produk Fesyen Berbahan Karung Goni Idola Kaum Sumaker, Sugih Macak Kere
Sabtu, 08 Februari 2025 | 12:15 WIB

Gunagoni, Produk Fesyen Berbahan Karung Goni Idola Kaum Sumaker, Sugih Macak Kere

Pria yang pernah menjadi jurnalis di Ibukota ini menceritakan momen ketika tas Gunagoni diborong ibu-ibu pejabat.

Terbaru
Skandal PSG Juara Liga Champions: Kelakuan Nasser Al-Khelaifi hingga Potong Jari
polemik

Skandal PSG Juara Liga Champions: Kelakuan Nasser Al-Khelaifi hingga Potong Jari

Minggu, 01 Juni 2025 | 11:12 WIB

Di balik keberhasilan PSG juara Liga Champions musim ini, klub berjuluk Les Parisiens punya skandal memalukan.

Beda Gugatan Yoni Dores dan Ahmad Dhani, Kasus Via Vallen Bisa Jadi Pelajaran? nonfiksi

Beda Gugatan Yoni Dores dan Ahmad Dhani, Kasus Via Vallen Bisa Jadi Pelajaran?

Sabtu, 31 Mei 2025 | 11:43 WIB

Yoni Dores dan Ahmad Dhani sama-sama memperjuangkan hak cipta, tetapi kasus Lesti Kejora lebih mirip Via Vallen di masa lalu.

Prabowo Buka Pintu untuk Israel Jika Akui Kemerdekaan Palestina: Diplomasi Realistis? polemik

Prabowo Buka Pintu untuk Israel Jika Akui Kemerdekaan Palestina: Diplomasi Realistis?

Jum'at, 30 Mei 2025 | 18:55 WIB

Israel tak hanya harus mengakui kemerdekaan Palestina secara penuh, tetapi juga harus bertanggung jawab atas genosida yang selama ini dilakukan terhadap rakyat Palestina.

Reformasi Anggaran: Tantangan di Balik Putusan Sekolah Gratis polemik

Reformasi Anggaran: Tantangan di Balik Putusan Sekolah Gratis

Jum'at, 30 Mei 2025 | 16:20 WIB

Presiden adalah satu-satunya otoritas yang dapat melakukan reformasi menyeluruh dalam tata kelola anggaran pendidikan, kata Ubaid.

Bongkar Korupsi Dana Zakat di Baznas Jabar, Whistleblower Malah Dikriminalisasi polemik

Bongkar Korupsi Dana Zakat di Baznas Jabar, Whistleblower Malah Dikriminalisasi

Rabu, 28 Mei 2025 | 20:51 WIB

"Kriminalisasi terhadap pelapor dugaan korupsi di Baznas menunjukkan kemunduran dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Wana.

Kebijakan Jam Malam Pelajar di Jabar: Solusi atau Sekadar Simbolik? polemik

Kebijakan Jam Malam Pelajar di Jabar: Solusi atau Sekadar Simbolik?

Rabu, 28 Mei 2025 | 18:23 WIB

"Kebijakan jam malam bagi pelajar perlu manajemen pengawasan yang baik. Tanpa itu, kebijakan tersebut hanya akan terdengar baik di atas kertas," ujar Rakhmat.

Hunian Vertikal: Mimpi atau Bumerang Bagi Warga Jakarta? polemik

Hunian Vertikal: Mimpi atau Bumerang Bagi Warga Jakarta?

Rabu, 28 Mei 2025 | 15:35 WIB

"Rumah susun itu adalah cara yang paling prinsip untuk merubah Jakarta menjadi lebih tertata terkait dengan penduduk dan pemukiman," kata Yayat.