Gunagoni, Produk Fesyen Berbahan Karung Goni Idola Kaum Sumaker, Sugih Macak Kere
Home > Detail

Gunagoni, Produk Fesyen Berbahan Karung Goni Idola Kaum Sumaker, Sugih Macak Kere

Dany Garjito

Sabtu, 08 Februari 2025 | 12:15 WIB

Suara.com - Pernah membayangkan keset dipakai di kepala? 

Ya, karung goni yang biasa dijadikan keset atau pengesat kaki sebelum masuk rumah ternyata bisa dijadikan topi, tas, dan barang bernilai tinggi lainnya.

Hal itulah yang dilirik Andreas Bimo Wijoseno, mantan karyawan swasta yang sukses banting setir menjadi pengrajin karung goni.

Di tangannya, karung goni bekas diubah menjadi karya seni dan barang multifungsi.

“Gaya hidup memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai, jangan langsung buang,” kata Bimo kepada Suara.com.

“Seperti memakai barang antik, unik, mungkin terlihat sederhana, tapi bisa keren juga. Kelihatan kere tapi bangga,” lanjutnya mantap.

Andreas Bimo Wijoseno pemilik Gunagoni. (Dany Garjito/Suara.com)
Andreas Bimo Wijoseno pemilik Gunagoni. (Dany Garjito/Suara.com)

Uniknya pelanggan Gunagoni ada yang dari kalangan elite, termasuk para pejabat.

Di daerah Jawa, khususnya Yogyakarta, terdapat istilah Sumaker Sultan/Sugih Macak Kere. ‘Sultan’ atau ‘Sugih’ artinya orang kaya. Sementara Macak Kere bermakna bergaya miskin.

Menurut Bimo, pelanggan Gunagoni yang dari Kaum Sumaker ini ingin terlihat unik dan beda.

“Kalau tas-tas Paris-Parisan sudah biasa, mereka ingin tampil beda,” kata Bimo.

Lebih lanjut, pria yang pernah menjadi jurnalis di Ibukota ini menceritakan momen ketika tas Gunagoni diborong ibu-ibu pejabat.

“Jadi ada pelanggan yang punya tas-tas khas mode fashion Paris, pas kumpul sosialita dia pakai tas Gunagoni, akhirnya teman-teman sosialitanya borong Gunagoni,” kata Bimo.

“Dari situ teman-teman ibu pejabat tertarik dan akhirnya memborong tas Gunagoni,” sambungnya.

Kaum Sumaker tersebut mengaku sudah bosan dengan barang-barang mewah dan bermerek dari luar negeri.

“Dia bilang, ‘Sudah biasa mas tas-tas yang mahal’,” katanya.

“Aku sudah bosan pakai yang bermerek,” lanjut Bimo menirukan perkataan pelanggannya.

Bagi Bimo, Gunagoni dibeli pejabat ini cuma bonus. 

“Yang penting tetap berkarya dan menjaga eksistensi,” katanya.

Tas Gunagoni. (Dany Garjito/Suara.com)
Tas Gunagoni. (Dany Garjito/Suara.com)

Pria yang hobi bermain musik ini enggan menuruti permintaan pelanggannya yang ingin tas Gunagoni dibuat mirip dengan tas mode dari mancanegara yang sudah populer.

“Aku nggak mau, karena nanti bisa kehilangan cirinya, nanti Gunagoni jadi ke-Dior-Dioran, aku nggak mau,” ujarnya.

Produk Gunagoni saat ini sudah bisa dijumpai di 10 tempat atau artshop di Indonesia.

“Aku membuat produk Gunagoni sesuai keinginanku saja, jadi nggak menerima pesanan, paling kalau di artshop sudah habis tinggal bilang saja,” kata Bimo.

Bimo tak menampik bahwa produk Gunagoni banyak diminati turis domestik dan mancanegara, tapi ia tak mau serakah.

“Meski banyak yang mau produk Gunagoni tapi aku nggak mau serakah, karena kalau menuruti permintaan pasar tidak ada habisnya, dan bisa capek sendiri,” ujar Bimo.

“Bukan nggak ingin uang, tapi pilihan saja,” pungkasnya.


Terkait

Cari Vila dengan Private Pool di Yogyakarta? Ini 7 Rekomendasi Terbaik
Sabtu, 12 April 2025 | 16:03 WIB

Cari Vila dengan Private Pool di Yogyakarta? Ini 7 Rekomendasi Terbaik

Berikut ada tujuh rekomendasi vila dengan privat pool yang ada di DI Yogyakarta.

Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
Selasa, 08 April 2025 | 16:35 WIB

Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional

Perayaan Record Store Day (RSD) Yogyakarta 2025 akan kembali digelar pada 12 dan 13 April 2025 di Pasar Pujokusuman, Yogyakarta.

Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
Senin, 07 April 2025 | 17:51 WIB

Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!

Karena masih ada potensi cuaca ekstrem, terutama saat memasuki masa peralihan musim

5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
Senin, 07 April 2025 | 15:39 WIB

5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa

Yogyakarta disebut memiliki banyak warung mie ayam dengan varian rasa yang unik dan berbeda dari kota lain.

Terbaru
Situasi Ekonomi Kian Memburuk: Benarkah Posisi Airlangga Hartarto Kini di Ujung Tanduk?
polemik

Situasi Ekonomi Kian Memburuk: Benarkah Posisi Airlangga Hartarto Kini di Ujung Tanduk?

Selasa, 15 April 2025 | 08:52 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disebut-sebut masuk radar reshuffle Presiden Prabowo Subianto.

Kala Masyarakat Beralih Investasi Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi polemik

Kala Masyarakat Beralih Investasi Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Senin, 14 April 2025 | 19:15 WIB

Harga emas bakal terus melejit, bahkan pada akhir tahun ini harga emas Antam diprediksi bisa tembus mencapai Rp2,5 juta per gram.

Jalur Sutra Sepak Bola China: Hidup Mati di Markas Timnas Indonesia polemik

Jalur Sutra Sepak Bola China: Hidup Mati di Markas Timnas Indonesia

Sabtu, 12 April 2025 | 10:07 WIB

China yang klaim penemu sepak bola punya ambisi besar untuk jadi kekuatan dunia. Ambisi itu bakal dipertaruhkan di markas Timnas Indonesia.

Review Jumbo: Sebenarnya Film 'Horor' yang Dibalut Kebahagiaan nonfiksi

Review Jumbo: Sebenarnya Film 'Horor' yang Dibalut Kebahagiaan

Sabtu, 12 April 2025 | 09:39 WIB

Jumbo, secara mengejutkan, menjadi salah satu film lebaran 2025 yang paling banyak ditonton.

Evakuasi Gaza: Misi Kemanusiaan atau 'Kartu AS' Prabowo Hadapi Tarif Trump? polemik

Evakuasi Gaza: Misi Kemanusiaan atau 'Kartu AS' Prabowo Hadapi Tarif Trump?

Jum'at, 11 April 2025 | 12:50 WIB

Saya kira ini sebenarnya bukan isu kemanusiaan, tapi isu politik. Prabowo sepertinya tidak punya cara lain untuk bernegosiasi dengan Trump, kata Smith.

Urbanisasi Pasca Lebaran: Jakarta Antara Momok dan Kota Impian polemik

Urbanisasi Pasca Lebaran: Jakarta Antara Momok dan Kota Impian

Kamis, 10 April 2025 | 20:23 WIB

Faktor orang berbondong-bondong ke kota besar, terutama Jakarta adalah penghasilan mereka di daerah semakin tidak mencukupi memenuhi kebutuhan hidup.

Guru Sekolah Rakyat Dikontrak, Kualitas Pendidikan Terancam? polemik

Guru Sekolah Rakyat Dikontrak, Kualitas Pendidikan Terancam?

Kamis, 10 April 2025 | 14:23 WIB

Ini bisa menjadi tantangan bahkan hambatan ketika guru-guru yang direkrut adalah guru-guru yang tidak punya pengalaman, kata Satriwan.