Jelang Kongres VI, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan berlangsung pada April 2025 sudah mulai 'memanas'. Mulai dari penetapan tersangka Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto hingga muncul desas-desus untuk mengganti sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri dari posisi nomor satu partai.
Terpaan itu kian hebat, ketika mantan kader partai banteng itu menyarankan agar Megawati lengser dari jabatannya, lantaran kasus Hasto Kristiyanto yang saat ini sudah ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi tersangka dalam dugaan suap Pergantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPR.
Rongrongan terhadap Megawati membuat kader partainya yang berada di akarrumput tak tinggal diam. Aksi cap jempol darah pun digelar di sejumlah cabang partai oleh kader-kadernya yang terkenal militan.
Bahkan, isu pergantian ketua umum ditepis dengan menyatakan mendukung Megawati kembali menduduki puncak posisi partai sejak kali pertama PDIP dideklarasikan, selepas reformasi.
Dalam pidatonya saat Hari Ulang Tahun (HUT) partai, Megawati sempat menyinggung frasa dalam Bahasa Italia, Vivere Pericoloso, yang memiliki arti tahun menyerempet bahaya.
Sebagai partai yang telah menginjak usia lebih dari 50 tahun, PDIP kenyang dengan asam garam pahit manis politik tanah air.
Sejarah mencatat bagaimana partai tersebut telah terbukti mampu melampaui rintangan terberat di masa Rezim Orde Baru.
Sebab itu, Megawati menyikapi dinamika yang terjadi saat ini tak ubahnya sebagai sebuah ‘Senam Politik’.
Bahkan, sambil melenggak-lenggokan tangan dan tubuh, saat berpidato di HUT ke-52 PDIP, perempuan usia 77 tahun itu menyebut senam sebagai sebuah gerakan yang teratur.
Sejarah mencatat bagaimana PDIP telah terbukti mampu melampaui rintangan terberat di masa Rezim Orde Baru.
Sekilas, ambisi hijau pemerintah dengan beralih ke B40 memang tampak ramah lingkungan karena menggunakan sumber daya terbarukan.
Megawati sempat menyinggung sebuah istilah atau frasa Italia, vivere pericoloso, yang memiliki arti tahun menyerempet bahaya.
Per Januari 2025, Indonesia memang mulai menggunakan B40.
DPR sebagai lembaga negara yang menjadi 'tempat kerja' wakil rakyat menghasilkan regulasi kerap berada di urutan ketiga ataupun kedua dari posisi buncit.
Setidaknya 80,9 persen responden menyatakan puas dengan Pemerintahan 100 hari Prabowo-Gibran.
Apakah Prabowo Subianto akan melakukan reshuffle kabinet pada 100 hari pertama kepemimpinannya? Siapa saja yang akan diganti?
Kelompok intelektual yang terkenal dengan daya nalar kritis yang berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi terbelah, ada yang menerima pun menolak.