Review Anime Black Bullet, Perjuangan Manusia Melawan Kepunahan
Home > Detail

Review Anime Black Bullet, Perjuangan Manusia Melawan Kepunahan

Hikmawan Firdaus

Jum'at, 28 Februari 2025 | 10:58 WIB

Suara.com - Pada tahun 2021, umat manusia dikejutkan dengan kemunculan Gastrea, virus parasit yang mengubah manusia menjadi monster mengerikan. Serangan Gastrea menyebabkan kehancuran besar dan memaksa manusia untuk bersembunyi di dalam dinding Monolith, sebuah kota yang dilindungi oleh lapisan logam Varanium yang mampu melemahkan Gastrea.

Dalam situasi yang putus asa, harapan muncul dari anak-anak yang terinfeksi virus Gastrea sejak lahir. Anak-anak ini, yang disebut "Anak-anak Terkutuk", memiliki kekuatan super yang memungkinkan mereka melawan Gastrea. Mereka kemudian dipasangkan dengan "Promoter", manusia normal yang bertugas sebagai pengawas dan mitra mereka, dalam sebuah organisasi bernama "Civilian Security".

Anime ini berfokus pada Rentaro Satomi, seorang Promoter, dan pasangannya, Enju Aihara, seorang Anak Terkutuk. Bersama-sama, mereka menjalankan misi berbahaya untuk melawan Gastrea dan melindungi sisa-sisa umat manusia.

Anime Black Bullet tidak sekadar menampilkan dunia pasca-apokaliptik, tetapi benar-benar menghidupkan suasana kelam dan putus asa yang menyelimuti umat manusia. Serangan Gastrea bukan hanya ancaman fisik, tetapi juga pukulan telak bagi peradaban manusia. Kota-kota hancur, infrastruktur runtuh, dan yang tersisa hanyalah reruntuhan serta ketakutan yang mendalam.

Anime ini berhasil menggambarkan kehancuran tersebut melalui visual yang detail. Pemandangan kota yang hancur, bangunan-bangunan yang runtuh, dan langit yang kelabu menciptakan kesan suram yang mendalam. Ancaman Gastrea selalu hadir, menciptakan ketegangan yang konstan. Setiap sudut kota bisa menyembunyikan bahaya, dan setiap pertemuan dengan Gastrea terasa seperti pertarungan hidup dan mati.

Dalam anime ini dipenuhi dengan diskriminasi dan ketidakadilan. Anak-anak Terkutuk, yang seharusnya menjadi harapan umat manusia, justru dikucilkan dan ditakuti. Hal ini menambah lapisan kelam pada atmosfer anime, menunjukkan bahwa bahkan di tengah ancaman eksistensial, manusia masih bisa menjadi kejam terhadap sesama.

Dunia kelam dalam anime Black Bullet bukan hanya sekadar latar belakang, tetapi juga merupakan bagian penting dari cerita. Keputusasaan dan ketakutan yang dirasakan oleh para karakter terasa sangat nyata, dan hal ini membuat penonton semakin terhubung dengan perjuangan mereka. Anime ini wajib ditonton bagi penggemar genre aksi dan fiksi ilmiah.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.


Terkait

Film Look Back Raih 'Best Animated of The Year' di Japan Movie Critics ke-34
Selasa, 29 April 2025 | 11:49 WIB

Film Look Back Raih 'Best Animated of The Year' di Japan Movie Critics ke-34

Film Look Back berhasil memenangkan penghargaan 'Best Animation of The Year' pada acara penghargaan Japan Movie Critics ke-34.

Review Anime Bofuri Season 2, Petualangan Maple Semakin Absurd!
Selasa, 29 April 2025 | 11:01 WIB

Review Anime Bofuri Season 2, Petualangan Maple Semakin Absurd!

Di season ini Maple, dengan gaya bermainnya yang santai dan tanpa beban, terus menemukan cara-cara aneh untuk memanfaatkan kemampuan.

Disindir Piyu soal UU Hak Cipta, Fadly Padi: Saya Punya Harga Diri!
Selasa, 29 April 2025 | 09:43 WIB

Disindir Piyu soal UU Hak Cipta, Fadly Padi: Saya Punya Harga Diri!

Fadly Padi termasuk dalam 29 penyanyi dari VISI yang mengajukan uji materiil UU Hak Cipta ke MK.

Terbaru
Nasib PCO Usai Prabowo Tunjuk Mensesneg Jadi Jubir Istana
polemik

Nasib PCO Usai Prabowo Tunjuk Mensesneg Jadi Jubir Istana

Selasa, 29 April 2025 | 09:50 WIB

Ini untuk menjamin transparansi, kejelasan otoritas kelembagaan, serta perlindungan atas hak publik dalam mengakses informasi dari lembaga resmi negara, jelas Hazmin.

Desakan Pemakzulan Gibran: Antara Proses Hukum dan Realitas Politik polemik

Desakan Pemakzulan Gibran: Antara Proses Hukum dan Realitas Politik

Senin, 28 April 2025 | 09:50 WIB

"Karena Gibran memang tidak disenangi oleh banyak pihak, dia mestinya juga harus menunjukan kapasitasnya. Tapi ternyata tak begitu, sehingga orang semakin kecewa," Arsinaldi.

Ricky Siahaan: Dedikasi Maksimal pada Musik hingga Akhir Hayat nonfiksi

Ricky Siahaan: Dedikasi Maksimal pada Musik hingga Akhir Hayat

Sabtu, 26 April 2025 | 10:15 WIB

Memang tak ada kalimat yang lebih tepat untuk menggambarkan kecintaan Ricky kepada musik rock, yang juga membuatnya amat dicintai penggemar band Seringai.

Jajanan Anak Mengandung Babi Punya Label Halal: Negara Gagal Lindungi Konsumen polemik

Jajanan Anak Mengandung Babi Punya Label Halal: Negara Gagal Lindungi Konsumen

Jum'at, 25 April 2025 | 16:14 WIB

KPAI mendesak agar temuan tersebut tidak hanya berhenti pada sanksi berupa penarikan produk dari pasar, tapi diproses secara hukum.

Maksud Prabowo 'Rapatkan Barisan' di Tengah Isu Matahari Kembar? polemik

Maksud Prabowo 'Rapatkan Barisan' di Tengah Isu Matahari Kembar?

Kamis, 24 April 2025 | 19:01 WIB

"Justru perintah ini sebagai arahan agar para menteri atau pejabat itu tidak dimasuki isu-isu yang ada di luar pemerintahan," ujar Asrinaldi.

Monolog Gibran Soal Bonus Demografi 'Menohok' Dirinya Sendiri polemik

Monolog Gibran Soal Bonus Demografi 'Menohok' Dirinya Sendiri

Kamis, 24 April 2025 | 09:29 WIB

"Jadi apa yang dinyatakan itu bertolak belakang dengan apa yang terjadi atas pemilihan dia (Gibran) sebagai wakil presiden," kata Widyanto.

'Luka Lama' Warga Ngaran II Borobudur di Balik Penolakan Kremasi Taipan Murdaya Poo polemik

'Luka Lama' Warga Ngaran II Borobudur di Balik Penolakan Kremasi Taipan Murdaya Poo

Rabu, 23 April 2025 | 17:16 WIB

Ada 'luka lama' di balik penolakan warga terkait rencana kremasi Murdaya Poo di kawasan Borobudur.