Amran Sulaiman dan Mimpi Besar PPP Lolos Parlemen
Home > Detail

Amran Sulaiman dan Mimpi Besar PPP Lolos Parlemen

Erick Tanjung | Muhammad Yasir

Selasa, 27 Mei 2025 | 08:05 WIB

Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berupaya mendekati Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menjadi ketua umum. Selain karena ketokohannya, kekuatan logistik Amran turut menjadi perhitungan. Lantas, seberapa besar kekuatan logistik itu mampu menjamin PPP kembali ke Senayan?

KETUA Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy alias Rommy berulang kali meyakinkan Amran agar mau menjadi ketua umum. Rommy yang mengaku telah berteman baik selama dua dekade, bahkan sampai menemui langsung Amran di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Saya butuh berkali-kali meyakinkan beliau untuk bersedia maju, sampai saya harus ke Makassar meyakinkan beliau. Sampai saat ini pun Pak Amran masih wait and see,” kata Rommy dalam keterangannya dikutip Suara.com, Senin (26/5/2025).

Upaya untuk mendekati Amran, tidak hanya dilakukan Rommy. Tetapi juga dilakukan beberapa petinggi PPP. Termasuk Plt. Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.

Rommy menyebut Mardiono sudah beberapa kali bertemu dengan Amran. Salah satunya saat lebaran Idulfitri 2025 kemarin. Saat itu Mardiono turut membawa belasan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP ke Pantai Gapura —guest house pribadi milik Amran— di Makassar untuk halalbihalal.

“Bagi saya, maknanya tunggal, bahwa Pak Mardiono sudah menerima jika Pak Amran memimpin PPP ke depan,” jelas Rommy.

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy alias Rommy. (Suara.com/Bagaskara)
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy alias Rommy. (Suara.com/Bagaskara)

Selain itu Rommy juga sempat menyambangi mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Solo, Jawa Tengah untuk meminta pendapat terkait calon ketua umum PPP. Saat itu Jokowi menyodorkan sejumlah nama di antaranya; Sandiaga Uno, Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman, Marzuki Alie, Agus Suparmanto, dan Amran Sulaiman.

Dari sejumlah nama tersebut, Jokowi kemudian menyarankan agar PPP fokus kepada Amran. Namun, Rommy menegaskan itu bukan bentuk cawe-cawe Jokowi.

“Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sepengetahuan Pak Jokowi dari nama-nama tersebut Pak Amran adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di 2029 mendatang,” tuturnya.

Rommy menilai Amran berlatar belakang pengusaha adalah sosok yang tepat dan dibutuhkan PPP agar bisa kembali masuk ke Senayan setelah gagal di Pemilu 2024. Sebab untuk mencapai tujuan itu tidak hanya dibutuhkan ketokohan tapi juga kekuatan logistik.

“Konsep saya untuk kembalinya PPP ke Senayan pada Pemilu 2029 memang mencari ‘Tokoh yang sekaligus Tauke’,” kata Rommy.

Kendati begitu, Rommy membantah ini sebagai upaya Andi Syamsuddin Arsyad atau yang dikenal dengan nama Haji Isam untuk mengakuisi PPP. Amran diketahui merupakan kerabat dekat Isam. Sebagai konglomerat Isam dinilai Rommy tidak butuh mengakuisisi partai manapun. Terlebih Isam juga telah memiliki kedekatan dengan banyak anggota Kabinet Merah Putih dari lintas partai.

Terkait seberapa besar kemungkinan Amran menjadi Ketua Umum PPP, Rommy menyebut sepenuhnya dikembalikan kepada muktamirin selaku pemegang suara.

“Apakah Pak Amran betul-betul akan menjadi Ketum PPP pada Muktamar September 2025 mendatang? Waktu masih cukup panjang untuk kejutan-kejutan lainnya. Tugas saya dan para senior di DPP hanya menyajikan menu terbaik,” katanya.

Seberapa Besar Peluang PPP Lolos ke Senayan?

Pengamat politik dari Institute for Advanced Research (IFAR) Universitas Katolik Atma Jaya, Yoes Kenawas menilai upaya PPP mendekati Amran sebagai pilihan rasional. Namun kekuatan logistik yang dimiliki Amran itu menurutnya tidak menjamin PPP lolos ke Senayan pada Pemilu 2029.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadap Presiden Prabowo di Istana, Jakarta. (Suara.com/Novian)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat menghadap Presiden Prabowo di Istana, Jakarta. (Suara.com/Novian)

“Kita belajar dari Perindo, meski dibeking dengan kekuatan finansial Harry Tanoe tetap juga tidak bisa lolos ke Senayan,” jelas Yoes kepada Suara.com.

Walau begitu posisi Amran yang dipercaya Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertanian dapat memberikan keuntungan secara politik bagi PPP. Setidaknya, kata Yoes, jika Amran benar terpilih menjadi ketua umum, akses bagi PPP yang saat ini berada di luar pemerintahan akan terbuka.

“Buat PPP ini kepentingan pragmatis baik secara finansial atau politik. Ini memang pilihan rasional,” ujarnya.

Yoes menilai kekalahan PPP di Pemilu 2024 sebenarnya juga tidak serta merta karena faktor logistik. Tetapi juga faktor figur. Mengingat kurangnya kekuatan figur PPP membuat ceruk pemilih Nahdlatul Ulama (NU) saat ini lebih banyak dikuasai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di bawah pimpinan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang justru dikenal lebih dekat dengan para kiai-kiai pesantren yang menjadi basis PPP dulu.

“Jadi mengandeng Amran Sulaiman sebagai Ketum PPP adalah pilihan rasional, tapi belum tentu menjamin PPP dapat lolos ke Senayan pada Pemilu 2029,” tutur Yoes.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro sependapat dengan Yoes. Menurutnya, kesuksesan sebuah partai tidak bisa ditopang oleh kekuatan sumber daya keuangan atau logistik. Tetapi juga dibutuhkan figur atau sosok kuat yang mampu menggerakkan mesin-mesin partai.

“Apakah Amran ini relevan dengan kebutuhan dan tantangan elektoral PPP yang membutuhkan sosok kuat untuk mengembalikan kejayaan partai setelah sebelumnya Plt. Ketum Mardiono belum mampu membawa PPP lolos ambang batas parlemen?” ujar Agung kepada Suara.com.

Pertanyaan itu, kata Agung, perlu menjadi dasar pertimbangan PPP. Sebab selain kekuatan logistik dan mesin partai, untuk membawa PPP kembali lolos ke Senayan sangat diperlukan ketua umum yang memiliki figur kuat.

“Jadi tiga hal itu akan menjadi tantangan bagi PPP untuk bisa kembali masuk ke parlemen di 2029,” jelasnya.

Sementara Analis Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai PPP sebaiknya mendorong kadernya sendiri untuk maju sebagai ketua umum. Sebab selain tidak menjamin bisa lolos ke Senayan, upaya PPP mendekati Amran agar bisa menjadi ketua umum itu juga dapat dimaknai sebagai bentuk kegagalan partai melakukan kaderisasi.

“Padahal salah satu fungsi dan tugas partai itu adalah melakukan kaderisasi,” pungkasnya.


Terkait

Mengenal Sosok Andi Amran, Kandidat Calon Ketum PPP yang dapat Dukungan Langsung dari Jokowi
Senin, 26 Mei 2025 | 16:18 WIB

Mengenal Sosok Andi Amran, Kandidat Calon Ketum PPP yang dapat Dukungan Langsung dari Jokowi

Rommy menyebut bahwa nama Amran menguat sebagai kandidat ketua umum atas dorongan langsung dari mantan Presiden Joko Widodo.

Jagokan Amran Sulaiman Jadi Ketum PPP, Rommy Bawa-bawa Jokowi hingga Haji Isam
Senin, 26 Mei 2025 | 14:45 WIB

Jagokan Amran Sulaiman Jadi Ketum PPP, Rommy Bawa-bawa Jokowi hingga Haji Isam

Rommy mengatakan Amran memang memiliki segala kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin PPP.

Terbaru
Opini Mahasiswa Dibalas Represif, Pembungkaman Ala Orde Baru Hidup Kembali?
polemik

Opini Mahasiswa Dibalas Represif, Pembungkaman Ala Orde Baru Hidup Kembali?

Senin, 26 Mei 2025 | 22:01 WIB

Mahasiswa UI, YF, diduga diintimidasi usai kritik penempatan TNI di jabatan sipil. KontraS melihat ini sebagai pola represif, mirip Orde Baru.

Bukan Kasus Biasa, Korupsi PDNS Ungkap Bobroknya Tata Kelola Digital RI polemik

Bukan Kasus Biasa, Korupsi PDNS Ungkap Bobroknya Tata Kelola Digital RI

Senin, 26 Mei 2025 | 17:29 WIB

Korupsi proyek PDNS Kemenkominfo (2020-2024) rugikan negara ratusan miliar. Kejari Jakpus tetapkan 5 tersangka, termasuk 'orang dalam'.

Usia Pensiun ASN Diperpanjang: Reformasi Birokrasi atau Ajang Abadi Pegawai Negeri? polemik

Usia Pensiun ASN Diperpanjang: Reformasi Birokrasi atau Ajang Abadi Pegawai Negeri?

Senin, 26 Mei 2025 | 12:07 WIB

Korpri usul perpanjangan usia pensiun ASN, dikhawatirkan hambat regenerasi dan bebankan anggaran.

KPU Sewa Apartemen dan Kantor Mewah Miliaran Rupiah, Urgen atau Gengsi? polemik

KPU Sewa Apartemen dan Kantor Mewah Miliaran Rupiah, Urgen atau Gengsi?

Senin, 26 Mei 2025 | 08:04 WIB

Dugaan pemborosan anggaran KPU terkait penyewaan apartemen dan ruang kantor pimpinan terungkap dalam sebuah dokumen, padahal sudah ada fasilitas dinas.

Persib Back to Back: Mental Juara dan Tangan Dingin Bojan Hodak polemik

Persib Back to Back: Mental Juara dan Tangan Dingin Bojan Hodak

Minggu, 25 Mei 2025 | 13:06 WIB

Mental juara para pemain dan tangan dingin Bojan Hodak jadi kunci keberhasilan Persib Bandung musim ini.

Lagu Mangu Fourtwnty Viral Lagi, Berkah Tak Terduga dari Indonesian Idol nonfiksi

Lagu Mangu Fourtwnty Viral Lagi, Berkah Tak Terduga dari Indonesian Idol

Sabtu, 24 Mei 2025 | 07:23 WIB

Kesuksesan luar biasa lagu "Mangu" ternyata tidak lepas dari perhelatan ajang pencarian bakat "Indonesian Idol".

Horor Inses Online: Grup 'Fantasi Sedarah' Normalisasi Kejahatan Seksual Keluarga polemik

Horor Inses Online: Grup 'Fantasi Sedarah' Normalisasi Kejahatan Seksual Keluarga

Jum'at, 23 Mei 2025 | 15:46 WIB

Grup tersebut semakin membuktikan bahwa ancaman kekerasan seksual justru datang dari orang terdekat.