Lucunya Liga Indonesia: Cekik Wasit 6 Bulan, Kritik 1 Tahun
Home > Detail

Lucunya Liga Indonesia: Cekik Wasit 6 Bulan, Kritik 1 Tahun

Galih Prasetyo

Sabtu, 10 Mei 2025 | 10:26 WIB

Suara.com - Lucunya Liga Indonesia, cekik wasit hanya disanksi 6 bulan tapi sampaikan kritik dan unek-unek bisa kena larangan main 1 tahun.

Komite Displin (Komdis) PSSI jatuhkan sanksi berat terhadap kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes.

Sanksi berat ini dijatuhkan Komdis PSSI buntut dari kritik pedas yang disampaikan pemain asal Cape Varde tersebut.

Tak tanggung-tanggung, pasca Ketum PSSI Erick Thohir bereaksi keras atas pernyataan Yuran, Komdis melarang bek PSM itu sanksi 1 tahun beraktivitas di sepak bola Indonesia.

Pernyataan Yuran Fernandes yang ia unggah di akun sosial media miliknya dianggap melanggar melangar pasal 59 ayat 2 jo pasal 141 Kode Displin PSSI tahun 2023.

Breaking News! Buntut Olok-olok Liga Indonesia, Yuran Fernandes Disanksi 1 Tahun [Instagram PSM]
Breaking News! Buntut Olok-olok Liga Indonesia, Yuran Fernandes Disanksi 1 Tahun [Instagram PSM]

"Sdr Yuran Fernandes Rocha Lopes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegitan sepak bola Indonesia selama 12 bulan sejak keputusan ini diterbitkan," bunyi pernyataan Komite Displin PSSI.

Tak hanya disanksi 1 tahun larangan bermain dan beraktivitas, Yuran juga mendapat sanksi tambahan yakni denda Rp25 juta.

"Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas berakibat terhadap hukuman lebih berat," lanjut pernyataan Komdis PSSI.

Pernyataan Yuran Kritik atau Hinaan?

Yuran Fernandes yang sudah bermain di Liga Indonesia sejak 2019 pada 3 Mei 2025 mengeluarkan pernyataan keras.

Pernyataan yang ia unggah di akun Instagram miliknya buntut dari kekalahan PSM 1-3 dari PSS Sleman dalan lanjutan BRI Liga 1.

Yuran yang sempat mencetak gol di laga itu namun dianulir keluarkan unek-uneknya.

Yuran Fernandes mengatakan bahwa wasit yang memimpin pertandingan berat sebelah.

Wasit Nendi Rohaendi dituding Yuran memihak PSS Sleman.

Yuran Fernandes sejatinya di laga itu mencetak gol memanfaatkan sepak pojok.

Wasit Nendi sempat sahkan gol tersebut dan Yuran bersama pemain PSM berselebrasi.

Namun wasit Nendi membatalkan gol tersebut setelah melihat tayangan VAR. Yuran Fernandes dianggap melakukan pelanggaran sebelum mencetak gol.

Tak berhenti disitu, keputusan wasit Nendi lainnya memicu kontroversial.

Pemain PSS Gustavo Tocantins pada menit ke-60 mencetak gol. Dan gol itu disahkan oleh wasit Nendi.

Padahal pemain PSS itu dianggap melanggar Syahrul Lasinari, namun wasit tetap mengesahkan gol tersebut meski sudah mengecek VAR.

"Semua orang bisa lihat apa yang terjadi. Wasit datang ke sini seolah untuk membantu Sleman," tegas Yuran Fernandes di sesi konferensi pers usai laga tersebut.

Pemain asing PSM Makassar Yuran Fernandes disanksi berat PSSI. [Instagram Yuran Fernandes]
Pemain asing PSM Makassar Yuran Fernandes disanksi berat PSSI. [Instagram Yuran Fernandes]

"Wasit ini tidak layak di Liga 1. Saya harap dia keluar saja hingga Liga 4," tambahnya.

Tak puas dengan pernyataan secara terbuka usai pertandingan, Yuran lebih lanjut singgung soal korupsi di sepak bola Indonesia.

"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama," tulis Yuran di akun Instagram sehari setelah pertandingan, Minggu 4 Mei 2025.

"Jika anda ingin menghasilkan uang, anda bisa datang ke Indonesia. Jika anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia." tambahnya.

Pernyataan Yuran ini pun jadi bola liar. Ketua umum PSSI Erick Thohir bahkan sampai bereaksi keras.

Kritik pedas Yuran soal korupsi dan level Liga Indonesia mematik para petinggi PSSI.

Ketum PSSI Erick Thohir tegaskan bahwa profesionalisme dalam dunia sepak bola harus dijaga, termasuk dalam menyampaikan kritik.

Menteri BUMN itu meminta pemain asing yang cari makan di Liga Indonesia bisa menghormati dan tidak mencemarkan nama baiknya.

"Dia (Yuran Fernandes) sudah meminta maaf. Tapi, kalau dia menyesali (main di Indonesia), jangan main di Indonesia. Main saja di luar negeri,"

"Kalau dia menyesal main di Indonesia, jangan main di sini," kata Erick Thohir saat ditemui di kawasan Ciputat, Selasa (6/5/2025).

Lantas apakah pernyataan Yuran itu mencemarkan nama baik sepak bola Indonesia?

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares dalam konfrensi pers usai laga melawan PSS juga meminta aparat hukum untuk menyelidiki wasit Nendi.

Menurut pelatih berlisensi UEFA Pro itu, banyak kesalahan yang dilakukan wasit Nendi di pertandingan tersebut.

Bahkan Bernardo Tavares meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki wasit Nendi.

Di titik ini, menarik jika Satgas Antimafia Bola kembali bergerak.

"Jadi saya meminta polisi untuk menginvestigasi laporan mereka (wasit) tak hanya melihat dari tayangan broadcast tapi perlu meneliti semua apa yang terjadi," tegas Bernardo Tavares.

Sebenarnya apa kritik pedas Yuran kepada kualitas Liga Indonesia kencang disuarakan di akar rumput.

Sejumlah suporter di platform sosial media belakangan kerap meminta Erick Thohir dan PSSI juga turut membenahi kualitas Liga Indonesia di saat Timnas Indonesia tengah meroket.

Bahkan eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pernah meminta PSSI untuk memperbaiki kualitas Liga Indonesia.

"Tapi saya sudah mengatakannya berkali-kali Liga Indonesia harus lebih kuat jadi memberikan dampak positif ke performa timnas indonesia," tegas Shin Tae-yong pada Januari 2024.

Faktanya kualitas Liga Indonesia memang masih buruk.

Pada rilisan AFC musim 2023/2024, peringkat Liga Indonesia hanya berada di posisi ke-28.

Kualitas liga kita hanya setingkat lebih baik dari Liga Korea Utara. Miris!

Erick Thohir bukan tidak sadar, ia sempat mengungkap rasa geram dan kecewanya.

Ia pada Juni 2024 mengatakan akan melakukan revolusi di Liga Indonesia. Erick berjanji akan bongkar-bongkaran demi perbaikan liga.

"Satu tahun ke depan kita akan bongkar-bongkar dan bersih-bersih. Kita akan transformasi liganya. Pengelola klub harus bersama-sama dengan PSSI bersatu untuk menjadi yang terbaik," ucapnya.

Bulan depan, pernyataan Erick ini genap satu tahun, tapi apakah sudah ada perubahan yang berarti di kualitas Liga Indonesia?

Merujuk dari keputusan Komdis PSSI satu tahun ke belakang, masih muncul masalah-masalah yang tunjukkan kualitas Liga Indonesia belum menuju ke arah lebih baik.

Oktober 2024 misalnya, Komdis PSSI menghukum Persela buntut kericuhan saat laga melawan Rans Nusantara.

Komdis PSSI dalam putusannya menyebut adanya pelemparan, penyerangan, dan penganiayaan terhadap perangkat pertandingan.

Masih di bulan dan tahun yang sama, Komdisi jatuhkan sanksi kepada Panpel PSMS Medan di laga melawan PSPS Pekanbaru.

Sanksi itu akibat gagal menjaga ketertiban dan keamanan, terjadi pemukulan dan tendangan kepada perangkat pertandingan serta pelemparan botol minuman ke area lapangan.

Klarifikasi Yuran dan Hukuman Berat

Pernyataannya yang jadi bola liar membuat Yuran pada 5 Mei 2025 segera memberikan klarifikasi.

Yuran Fernandes menekankan bahwa pernyataan yang disampaikannya konteksnya sepenuhnya hanya sepak bola, bukan menyinggung Indonesia sebagai negara.

"Pernyataan yang saya sampaikan tersebut sepenuhnya ditujukan dalam konteks sepak bola. Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara," tulis keterangannya.

"Pernyataan tersebut merupakan luapan emosional, tepat setelah pertandingan yang penuh dengan tekanan dan drama. Saya yakin mereka yang menonton pertandingan tersebut paham betul mengapa saya begitu emosional," tambahnya.

Ia pun menyampaikan permintaan maaf atas kritik pedas yang memicu kehebohan di sepak bola Indonesia.

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalahi artikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas,"

"Itu hanya murni merupakan bentuk kekecewaan pribadi saya terhadap situasi di lapangan, sekaligus cerminan dari rasa peduli dan harapan saya kepada PSSI dan LIB, bahwa sepak bola Indonesia bisa berkembang dan menjadi lebih baik dari hari ini. Terima kasih," tegas Yuran.

Hukuman untuk Yuran Fernandes memang dirasa sangat berat. Apalagi jika dibandingkan dengan sanksi kepada pemain Persiraja, Rizky Yusuf Nasution.

Wasit Agung Setiayawan (kanan) melihat Video Assistant Referee (VAR) setelah pesepak bola Malut United dijatuhkan penjaga gawang Borneo FC Nadeo Winata pada laga lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, Maluku Utara, Senin (10/2/2025). Tuan rumah Malut United mengalahkan tamunya Borneo FC Samarinda dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU
Wasit Agung Setiayawan (kanan) melihat Video Assistant Referee (VAR) setelah pesepak bola Malut United dijatuhkan penjaga gawang Borneo FC Nadeo Winata pada laga lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, Maluku Utara, Senin (10/2/2025). Tuan rumah Malut United mengalahkan tamunya Borneo FC Samarinda dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU

Pada Februari 2025, Komdis PSSI hanya menjatuhkan sanksi 6 bulan kepada Rizky buntut aksinya mencekik wasit saat melawan PSPS Pekanbaru.

Pemain berposisi bek itu menurut Komdis melakukan tindakan tandukan, dorongan pukulan serta mencekik leher wasit.

Alih-alih dapat sanksi seperti Yuran, Rizky hanya dilarang bermain selama 6 bulan.

"Hukuman: larangan bermain selama enam bulan, denda Rp 25 juta," bunyi putusan Komdis PSSI.

Insiden pemukulan terhadap wasit juga sempat viral di PON XXI Aceh-Sumut. Muhammad Rizky Saputra yang jadi aktor terancam hukuam 6 bulan.

Menengok jauh ke belakang, Komdis PSSI sejatinya pernah ambil keputusan sangat tegas terhadap pemain yang menyerang wasit.

Pieter Rumaropen pada 2013 dijatuhi sanksi seumur hidup oleh Komdis PSSI karena memukul wasit Muhaimin di laga Pelita Bandung Raya vs Persiwa.

Kembali ke Yuran, apa ia sampaikan di akun sosial media sejatinya seperti rahasia umum di kompetisi sepak bola Indonesia.

Faktanya, Juli 2023, Bareskrim Polri sempat memanggil Erick Thohir atas kasus dugaan pungli seleksi wasit Liga 1 dan Liga 2.

"Terkait dugaan adanya pungli pada seleksi wasit Liga 1 dan 2 bahwa Satgas Anti Mafia Bola pada hari ini mengundang Ketua PSSI," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah kepada wartawan, Senin (17/7/2023).

Namum begitu, kata Nurul, Erick Thohir menunjuk perwakilan PSSI untuk memenuhi undangan pemeriksaan. Nurul belum membeberkan lebih jauh terkait pemeriksaan itu.

"Namun yang ditunjuk beliau untuk menghadiri undangan tersebut adalah Saudara A yang merupakan Direktur Perwasitan ke Bareskrim," kata Nurul.

Baru-baru ini proses seleksi dan pelatihan wasit ini diterpa isu pungli. Hal ini sebagaimana fakta yang disampaikan oleh pengamat sepak bola sekaligus koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.

“Ya yang pertama mereka telah menyampaikan bahwa telah terjadi pungutan liar (pungli) ketika seleksi, ada yang dimintai Rp 500 ribu bocoran soal, ada paket Rp 1 juta,” ujar Akmal Marhali, dikutip dari laman Instagram @theindonesiafootball, Kamis (13/7/2023).

Selain itu, beredar juga sebuah rekaman suara pengakuan seorang wasit asal Jawa Tengah yang diduga menjadi korban pungli saat menjalani seleksi wasit untuk Liga Indonesia, baik kasta pertama atau kedua.

Rekaman percakapan telepon itu diunggah oleh akun Instagram @forumwasitindonesia pada Senin (10/7/2023).

Dalam rekaman percakapan tersebut, seorang wasit yang mengikuti seleksi wasit di Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa dirinya dimintai sejumlah uang oleh salah satu anggota koordinator penyelenggara seleksi.

"Nah Jawa Tengah kan kemaren yang tak sampaikan toh kemarin itu ada yang iuran, saya juga iuran," ungkap wasit tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa uang yang dikumpulkan tersebut akan dikembalikan lagi apabila peserta tersebut tidak lolos dalam seleksi.

Namun informasi yang dirinya ketahui uang milik beberapa peserta yang tak lolos seleksi belum dikembalikan.

"Katanya kalau nggak lulus itu dikembalikan gitu loh, terus ada yang beberapa yang dikembalikan, mungkin ada yang belum. Mungkin loh aku nggak tau ya, yang gak lulus Jawa Tengah untuk Liga 2 itu ada dua orang Liga 1 itu ada tiga orang, yang dua orang dikembalikan yang empat orang itu belum tau," katanya.

Kabarnya uang yang diminta tiap peserta sebesar Rp 500 ribu itu sebagai transaksi jual beli bocoran soal dan kunci jawaban Tes LOTG. Sementara paket Rp 1 Juta untuk membantu lolos Tes Fisik dan Tes LOTG.

Sebagai informasi, tes dalam seleksi wasit terdiri dari tiga kategori yakni Tes Fisik dengan bobot nilai 60, Tes Law of The Games (LOTG) dengan bobot nilai 20, sementara Tes Video dengan bobot nilai 20.


Terkait

Breaking News! Buntut Kritik Liga Indonesia, Yuran Fernandes Disanksi 1 Tahun
Jum'at, 09 Mei 2025 | 23:20 WIB

Breaking News! Buntut Kritik Liga Indonesia, Yuran Fernandes Disanksi 1 Tahun

Sanksi berat dijatuhkan kepada kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes buntut kritik pedasnya terhadap sepak bola Indonesia.

Berantas Mafia Sepak Bola dan Pengaturan Skor, PSSI Harusnya Tiru Langkah Sadis Vietnam!
Jum'at, 09 Mei 2025 | 19:57 WIB

Berantas Mafia Sepak Bola dan Pengaturan Skor, PSSI Harusnya Tiru Langkah Sadis Vietnam!

Tak tanggung-tanggung, sanksi yang diberikan kepada pelaku pengaturan skor adalah kurungan dengan durasi yang mencapai bertahun-tahun...

Taktik Jitu Jan Olde Riekerink Bawa Dewa United Tumbangkan Persita
Jum'at, 09 Mei 2025 | 19:35 WIB

Taktik Jitu Jan Olde Riekerink Bawa Dewa United Tumbangkan Persita

Pelatih Dewa United Jan Olde Riekerink yang juga guru juru formasi Timnas Indonesia Patrick Kluivert mengungkap kunci keberhasilan timnya mengalahkan Persita

Hasil BRI Liga 1: Dewa United Hajar Persita, PSS Hantam PSIS Semarang
Jum'at, 09 Mei 2025 | 18:04 WIB

Hasil BRI Liga 1: Dewa United Hajar Persita, PSS Hantam PSIS Semarang

Dewa United hajar Persita Tangerang, sedangkan PSIS Semarang makin terbenam setelah dikalahkan PSS Sleman.

Terbaru
Girl Group Asli Indonesia, no na Bukan The Next NIKI
nonfiksi

Girl Group Asli Indonesia, no na Bukan The Next NIKI

Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:32 WIB

no na debut dibawah naungan 88rising.

PAUD Masuk Wajib Belajar 13 Tahun: Komitmen Pemerintah Dinanti Tak Cuma di Atas Kertas polemik

PAUD Masuk Wajib Belajar 13 Tahun: Komitmen Pemerintah Dinanti Tak Cuma di Atas Kertas

Jum'at, 09 Mei 2025 | 15:44 WIB

Jadi bukan cuma di atas kertas saja, kata Nisa.

Saat Dedi Mulyadi Jadi Sosok Baru Untuk 'Mendisiplinkan' Anak, Mengapa Dikritik Pakar? polemik

Saat Dedi Mulyadi Jadi Sosok Baru Untuk 'Mendisiplinkan' Anak, Mengapa Dikritik Pakar?

Jum'at, 09 Mei 2025 | 10:16 WIB

Menurutnya, kunci perubahan perilaku anak adalah pemahaman. Anak harus tahu kenapa suatu hal penting dilakukan.

Problem Hukum di Balik Tentara Gerebek Narkoba polemik

Problem Hukum di Balik Tentara Gerebek Narkoba

Kamis, 08 Mei 2025 | 15:03 WIB

Tiga pria berinisial S (26), I (23), dan M (25) ditangkap tanpa perlawanan.

Bakal Didepak: Tiga Kesalahan Fatal Hasan Nasbi di Mata Prabowo polemik

Bakal Didepak: Tiga Kesalahan Fatal Hasan Nasbi di Mata Prabowo

Kamis, 08 Mei 2025 | 11:14 WIB

"Kalau sampai keliru menempatkan orang di PCO, tentu presiden sendiri yang direpotkan. Nanti justru akan menjadi beban," Yusak.

Fenomena Ormas: Bikin Resah Masyarakat dan Hambat Investasi, Tapi Dibutuhkan Saat Pemilu! polemik

Fenomena Ormas: Bikin Resah Masyarakat dan Hambat Investasi, Tapi Dibutuhkan Saat Pemilu!

Rabu, 07 Mei 2025 | 15:52 WIB

Pemerintah mulai gelisah. Bukan hanya karena keresahan warga. Tapi juga karena ormas seperti ini mulai mengganggu iklim investasi.

Luka Petani Pulau Laut di Balik Konglomerat Pelopor B50 polemik

Luka Petani Pulau Laut di Balik Konglomerat Pelopor B50

Rabu, 07 Mei 2025 | 13:35 WIB

Tim Indonesia Leaks juga menemukan adanya aliran uang dari PT MSAM dan PT JARR ke kementerian, institusi militer, hingga kepolisian.