Suara.com - Ricky Siahaan meninggal dunia setelah melakukan hal yang paling dicintainya: bermain musik keras dengan maksimal.
Memang tak ada kalimat yang lebih tepat untuk menggambarkan kecintaan Ricky kepada musik rock, yang juga membuatnya amat dicintai penggemar band Seringai.
Soleh Solihun hingga Desta ikut berduka mendengar kabar kepergian Ricky Siahaan untuk selama-lamanya, setelah menyelesaikan tur bareng band Seringai.
Melalui siaran pers, band Seringai menjelaskan bahwa Ricky Siahaan mengalami serangan jantung tak lama setelah tampil dalam rangkaian "Wolves of East Asia Tour 2025".
Band Seringai tampil di beberapa kota di Taiwan dan Jepang dalam tur kali ini. Penampilan di Gekiko Fest pada 19 April 2025, di hari meninggalnya Ricky Siahaan, adalah hari terakhir tur dalam mereka tersebut. Ya, Ricky telah menuntaskan misinya yang membuat cara kepergiannya begitu indah.
Jenazah Ricky Siahaan tiba di Indonesia pada Kamis, 24 April 2025, dan dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang Barat, 26 April 2025.
Keluarga besar, sahabat, kolega, dan teman-teman Serigala Militia (nama fans Seringai) telah memberikan penghormatan terakhir mereka di Rumah Duka Sentosa RSPAD.
Diungkap Soleh Solihun, Ricky Siahaan beberapa kali selamat dari maut sebelum meninggal di usia 48 tahun.
Ricky Siahaan selamat dari serangan jantung (yang kini jadi penyebab kematiannya) dan sembuh melawan virus Covid-19.
Hal ini juga pernah dibicarakan Ricky Siahaan dalam sebuah episode Highoctane Podcast.
Ricky Siahaan mengingat sebuah kejadian yang begitu mengharukan selama lebih dari dua dekade berkarier bersama band Seringai.
"Ketika gue serangan jantung dulu, terus habis itu gue sembuh, gue tanya 'Kalo waktu itu gue mati, kira-kira kayak gimana?' Terus anak-anak jawabnya 'Ya bubar'," ungkap Ricky.
Namun cerita mengharukan itu disambut para personel lain dengan lawakan, bahwa pernyataan 'Seringai akan bubar tanpa Ricky Siahaan' hanya omongan saat itu.
Kepada Soleh Solihun pula, Ricky Siahaan mengungkap bahwa sejak kecil dirinya menyukai musik rock yang identik dengan gitar.
Seorang gitaris selalu dilihat Ricky berada di depan sebuah band rock, bahkan salah satu kafe yang mengandung unsur 'rock' menggunakan gitar sebagai lambangnya. Itulah awal mula Ricky mencintai musik rock dan memilih menjadi seorang gitaris.
Ricky Siahaan sebagai Jurnalis Musik
Ricky Siahaan berteman dekat dengan Soleh Solihun setelah mereka bekerja sama di majalah Rolling Stone Indonesia.
Sebelum itu Ricky pernah bekerja sebagai produser di radio MTV On Sky yang kini berubah nama menjadi Trax FM.
Di Rolling Stone Indonesia pula, Ricky Siahaan bertemu dengan cinta sehidup sematinya, Tabita.
Ricky Siahaan menjabat sebagai editor pada 2005, dan mengakhiri kariernya di Rolling Stone Indonesia sebagai managing editor pada 2017, saat majalah musik tersebut ditutup.
Menariknya, Ricky Siahaan tak pernah memasukkan namanya dalam edisi Guitar Hero Rolling Stone Indonesia. Padahal mana ada yang akan protes apabila Ricky disebutkan sebagai salah satu gitaris terbaik Tanah Air 'kan?
Band Seringai juga tak pernah menjadi cover majalah Rolling Stone Indonesia. Menurut seorang rekannya, Ricky hanya tak mau orang menyangka ada konflik kepentingan.
Karier Ricky Siahaan di media tak berakhir dengan tutupnya majalah Rolling Stone Indonesia. Pada Juli 2023 sampai akhir hayatnya, Ricky Siahaan menjabat sebagai CEO dari media bernama Whiteboard Journal.
Ricky Siahaan sebagai Musisi
Sebagai seorang musisi, Ricky Siahaan telah mewujudkan mimpinya ketika band Seringai menjadi pembuka konser Metallica di Jakarta pada 2013.
Sebab Metallica adalah salah satu favorit Ricky sejak menggemari band-band hard rock saat dirinya masih SD.
Ricky Siahaan mengawali kariernya sebagai musisi dengan membentuk band bernama Chapter 69 bersama Desta dan Cliff Rompies. Mereka rupanya teman semasa menempuh pendidikan di SMA Negeri 68 Jakarta.
Ricky Siahaan juga sempat bergabung dengan band Buried Alive dan Stepforward sebelum akhirnya lebih aktif di Seringai yang didirikannya bersama Arian13 pada 2002.
Band Seringai telah merilis sebuah mini album High Octane Rock (2004), dan tiga full album: Serigala Militia (2007), Taring (2012), dan Seperti Api (2018).
Kepopuleran band Seringai telah membuat mereka manggung di Malaysia, Singapura, serta yang terbaru di Taiwan dan Jepang.
Bersama band Seringai, Ricky Siahaan terakhir kali merilis lagu berjudul "Pulang" (November 2024), sebuah pertanda yang tak disangka-sangka.
"Badan hanyalah/ Sebuah wadah/ Dari jiwa hampa/ Aku ingin pulang..."
Ricky Siahaan sebagai Kritikus
Ricky Siahaan bersama band Seringai bukan hanya membawakan musik-musik rock untuk kesenangan pribadi atau kenyamanan kuping mereka semata.
Lirik-lirik lagu yang ditulis band Seringai tentang berbagai hal begitu dalam hingga bisa relate di berbagai zaman.
Lagu yang paling mengingatkan penulis terhadap band Seringai adalah "Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan)".
Lagu yang masuk dalam album Serigala Militia (2007) tersebut mengandung lirik tentang menghadapi realitas yang kerap dikaburkan kekuasaan dan kepentingan.
Karena dianggap bisa mewakili rakyat untuk menyuarakan isi hati mereka kepada pemerintah, lagu "Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan)" sampai dipakai untuk demo memprotes pasal-pasal dalam RKUHP tahun 2019.
Bukti lagu band Seringai tak lekang oleh waktu kembali dibuktikan dengan dipilihnya "Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan)" sebagai OST serial Bad Guys yang dirilis pada Februari 2025.
Energi dan lirik yang kuat dalam "Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan)" menjadi alasan "Bad Guys" memilih lagu dari band Seringai tersebut sebagai OST.
Aura ketegangan, keberanian, dan perjuangan melawan ketidakadilan sebagai fokus cerita serial "Bad Guys" makin tersampaikan dengan lagu tersebut.
Ricky Siahaan bersama band Seringai memang tak pernah diam melihat ketidakadilan.
Ricky pun menjadi salah satu musisi yang menolak RUU Permusikan. Ia dan Seringai mendesak RUU Permusikan dibatalkan karena banyak pasal karet yang mengekang kreativitas.
Ricky Siahaan sebagai Family Man
Terlepas dari kehidupannya sebagai musisi, Ricky Siahaan adalah seorang family man.
Semua bisa dilihat dari unggahan-unggahannya di Instagram bersama Tabita sang istri yang masih romantis setelah 16 tahun menikah.
Ricky Siahaan juga sosok rocker yang tak segan menunjukkan kedekatannya dengan Kara Charmanita Haomasan Siahaan sang putri semata wayang.
Di usia anak-anak, Kara sudah mampu melantunkan lirik "Individu, individu merdeka" yang memperlihatkan rasa cinta dan kekagumannya atas dedikasi sang ayah di dunia musik rock.
Sedihnya, Kara harus merelakan sang papa pergi untuk selama-lamanya, padahal usianya yang saat ini baru 15 tahun.
Begitu banyak kenangan baik yang diceritakan kerabat semasa Ricky Siahaan masih hidup. Termasuk ketika Ricky Siahaan menemani awal karier Iko Uwais di perfilman Hollywood sebagai manajer.
Ricky Siahaan dikenang bukan hanya sebagai seorang musisi, tetapi juga jurnalis, kritikus, rekan yang hangat dan penolong, serta yang terpenting: suami dan ayah yang luar biasa.
Selamat jalan menuju ke alam kekal, Ricky Siahaan! Terima kasih telah 'bermain musik keras dengan maksimal'.
Kontributor : Neressa Prahastiwi
Sebelum meninggal dunia, musisi 48 tahun tersebut sempat kolaps tepat setelah menyelesaikan panggung penutupan tur konser Seringai di Tokyo pada Sabtu (19/4/2025).
Ricky Siahaan meninggal dunia di tengah kegiatan tur Seringai di Tokyo, Jepang.
Ricky Siahaan meninggal usai menyelesaikan tur Seringai di Jepang.
"Buat apa bernapas kalau sudah tidak ada nyawanya?" tulis Edy Khemod.
KPAI mendesak agar temuan tersebut tidak hanya berhenti pada sanksi berupa penarikan produk dari pasar, tapi diproses secara hukum.
"Justru perintah ini sebagai arahan agar para menteri atau pejabat itu tidak dimasuki isu-isu yang ada di luar pemerintahan," ujar Asrinaldi.
"Jadi apa yang dinyatakan itu bertolak belakang dengan apa yang terjadi atas pemilihan dia (Gibran) sebagai wakil presiden," kata Widyanto.
Ada 'luka lama' di balik penolakan warga terkait rencana kremasi Murdaya Poo di kawasan Borobudur.
Narasi Kejaksaan Agung inipun dianggap berbahaya bagi kebebasan pers. Mengapa demikian?
AS soroti Pasar Mangga Dua sbg sarang barang bajakan dan tekan Indonesia perkuat HaKI di tengah perang dagang AS-China. Pemerintah klaim rutin lakukan pengawasan.
Sejumlah daerah memiliki peraturan daerah yang melarang perusahaan menahan ijazah pekerja.