Di Balik Gangguan Layanan JakOne Mobile Bank DKI di Hari Raya
Home > Detail

Di Balik Gangguan Layanan JakOne Mobile Bank DKI di Hari Raya

Erick Tanjung

Rabu, 09 April 2025 | 19:47 WIB

Suara.com - Layanan mobile banking hingga mesin ATM Bank DKI terjadi gangguan saat lebaran. Kendala ini diklaim karena aktifnya sistem keamanan otomatis.

Gubernur Jakarta Pramono Anung memberi sinyal akan melaporkan masalah ini ke Bareskrim Polri untuk diproses secara hukum.

ARI mesti mengembalikan belanjaannya itu ke kasir. Ia tidak bisa membayar sejumlah baju, tas, dan topi karena layanan mobile banking yang ia miliki eror. Setelah tiga kali mencoba, transaksi melalui koder bar Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menemui jalan buntu.

"Pas mau bayar pake QRIS kok malah gagal. Kayak nggak masuk-masuk pembayarannya," kata Ari, nama samaran, kepada Suara.com, Jumat (4/4/2025).

Ari menggunakan layanan digital JakOne Mobile milik Bank DKI Jakarta. Saat layanan itu eror, ia tak punya pilihan lain saat belanja senilai Rp600 ribu itu. Sebab ia tak bawa uang tunai dan mobile banking bank lain di tangan istrinya.

"Ya akhirnya batal belanja," ujar Ari. "Mana itu hari terakhir diskonnya."

Sebelum belanja itu, sebenarnya Ari sudah menemui kendala di JakOne saat hendak mentransfer uang tunjangan hari raya pada malam Lebaran. Ia berencana memindahkan isi saldo di JakOne ke rekening bank lain.

Namun pilihan transfer melalui fitur BI Fast hilang di aplikasi tersebut. Layanan transfer itu kembali normal dua jam kemudian. Ari bilang eror seperti itu bukanlah hal baru selama ia memakai JakOne Mobile.

JakOne Mobile. (Dok: Bank DKI)
JakOne Mobile. (Dok. Bank DKI)

Gangguan layanan di JakOne Mobile ini berlangsung sejak 29 Maret lalu. Ini diketahui setelah para nasabah mengeluhkan tidak bisa transfer antarbank dan pembayaran melalui QRIS.

Kendala juga muncul di layanan mesin ATM. Permasalahan ini terjadi bertepatan dengan momen Idulfitri 1446 Hijriah.

Klaim Sistem Keamanan Aktif Otomatis

Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo mengklaim kendala yang dialami nasabah karena sistem pengamanan internal bank tersebut otomatis aktif pada 29 Maret lalu.

”Sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah," kata Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Dampak aktivasi fitur itu, kata Agus, menimbulkan pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan (off-us), termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain.

Sejak awal kejadian, Bank DKI disebut mengaktifkan tim teknis, operasional, dan layanan nasabah secara intensif selama 24 jam. Tim melakukan evaluasi sistem hingga pemulihan berjenjang.

Agus menuturkan, Bank DKI berkoordinasi secara aktif dengan mitra dan pihak regulator untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diambil mempertimbangkan kehati-hatian dan keamanan perbankan.

"Setelah dilakukan evaluasi menyeluruh dan memastikan sistem dalam kondisi stabil dan aman, Bank DKI memulai proses pemulihan layanan secara bertahap," kata Agus.

Tahap pertama yang dibuka adalah layanan ATM Off-Us yang kembali dapat digunakan sejak Senin, 7 April 2025. Layanan ATM Bank DKI disebut sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antarbank hingga pembayaran berbagai tagihan.

Agus meminta maaf kepada para nasabah. Ia memastikan data dan seluruh dana nasabah aman dan tidak terganggu selama proses pembatasan layanan berlangsung.

Bisakah Sistem Terhenti Otomatis?

Budi Rahardjo, Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung mengatakan ada pengamanan yang bersifat teknis atau manajemen risiko dalam sistem teknologi informasi, baik di perbankan atau industri lainnya.

"Kalau ada hal-hal yang secara teknis mengkhawatirkan, meragukan, atau indikasi kesalahan, fraud, security hole (celah keamanan), maka sistem dihentikan," kata Budi Rahardjo kepada Suara.com, Rabu (9/4/2025).

"Jadi memungkinkan ada layanan terhenti karena biasanya itu bisa dilihat karena masalah teknis atau manajemen risiko," lanjutnya.

Warga melakukan transaksi pada Gerai ATM Bank DKI di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Warga melakukan transaksi pada Gerai ATM Bank DKI di Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]

Menurut Budi, jika ada serangan eksternal yang dilakukan peretas maka akan terdeteksi, seperti sistem terkena ransomware. Namun ada juga fraud seperti 100 juta transaksi di satu rekening, dan sistem juga otomatis akan berhenti.

"Di sisi bisnis pasti ada sesuatu, karena nggak mungkin sistem (yang sedang) jalan berhenti saja, kecuali kena ransomware," ujarnya.

Namun, pihak luar seperti nasabah atau publik tidak dapat mengetahui penyebab pasti mengapa sistem tersebut berhenti. Menurut Budi, hal itu karena secara teknis tidak mungkin untuk dijelaskan ke publik atau menyangkut rahasia perusahaan.

Karena itu, Budi menyarankan pihak bank untuk menjelaskan kepada para nasabah jika ada hal yang membuat layanan terkendala.

"Tentu saja bank itu seharusnya bisa menjelaskan. Paling tidak ya kami sedang mengalami masalah, atau kami sedang perbaiki, sehingga nasabahnya itu enggak dibuat blank," tuturnya.

Pecat Direktur IT dan Lapor ke Bareskrim

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menggelar rapat dengan jajaran direksi Bank DKI untuk membahas gangguan tersebut di Balai Kota, pada Selasa (8/4).

Dalam konferensi pers seusai pertemuan, Pramono menyebut memecat Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono.

"Saya akan putuskan pembebastugasan direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang," kata Pramono.

Tak hanya itu, Pramono meminta agar kasus tersebut ditangani Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia. la menduga ada jajaran Bank DKI yang terlibat dalam persoalan ini.

"Laporkan ke Bareskrim, proses hukum. Karena ini sudah keterlaluan. Enggak mungkin enggak melibatkan orang dalam, nggak mungkin," ujarnya.

"Dan nggak boleh siapa pun di dalam internal kita, terutama pemerintah DKI ikut campur urusan ini. Siapa pun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan," lanjutnya.

Langkah Pramono tersebut diklaim untuk membangun kepercayaan publik.

"Kenapa ini dilakukan? untuk membangun trust kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu," katanya.

"(Gangguan layanan) ini yang terakhir. Enggak boleh lagi ada kejadian keempat".

Sementara menurut Budi, melaporkan perkara itu ke Bareskrim sesuatu yang berlebihan. Sebab, menurut dia hal tersebut bukan kejahatan yang pelakunya orang internal. Kecuali kejahatannya sudah terbukti baru boleh dilaporkan ke polisi.

"Tapi menurut saya ini bukan kejahatan. Menurut saya memang lagi kesulitan saja mereka," ujarnya.

Budi menuturkan pihak yang lebih tepat menyelidiki lebih jauh masalah ini adalah regulator perbankan, seperti Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan.

"Bareskrim itu kalau misalnya ada nasabah yang merasa ditipu, nasabah yang mengadukannya," tuturnya.

________________________________

Kontributor: Habil Razali


Terkait

Nasabah Bank DKI Diminta Tak Perlu Risau, Legislator: Dana 100 Persen Aman
Sabtu, 12 April 2025 | 16:50 WIB

Nasabah Bank DKI Diminta Tak Perlu Risau, Legislator: Dana 100 Persen Aman

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Andri Santosa meminta para nasabah Bank DKI tidak perlu khawatir perihal pemulihan sistem yang yang masih terus berlangsung.

Pramono Minta Puskesmas di Jakarta Bisa Jadi Tempat Rehabilitasi Pengguna Narkoba
Jum'at, 11 April 2025 | 21:54 WIB

Pramono Minta Puskesmas di Jakarta Bisa Jadi Tempat Rehabilitasi Pengguna Narkoba

Pramono juga menekankan pentingnya tindakan preventif melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Kasus Mulai Diusut Bareskrim, Bank DKI Klaim Dana dan Data Nasabah Aman Tak Bocor
Jum'at, 11 April 2025 | 12:32 WIB

Kasus Mulai Diusut Bareskrim, Bank DKI Klaim Dana dan Data Nasabah Aman Tak Bocor

Agus menyatakan kerahasiaan dan keamanan data serta dana nasabah tetap terjaga, tanpa mengalami gangguan selama masa pemulihan sistem.

Terbaru
Jalur Sutra Sepak Bola China: Hidup Mati di Markas Timnas Indonesia
polemik

Jalur Sutra Sepak Bola China: Hidup Mati di Markas Timnas Indonesia

Sabtu, 12 April 2025 | 10:07 WIB

China yang klaim penemu sepak bola punya ambisi besar untuk jadi kekuatan dunia. Ambisi itu bakal dipertaruhkan di markas Timnas Indonesia.

Review Jumbo: Sebenarnya Film 'Horor' yang Dibalut Kebahagiaan nonfiksi

Review Jumbo: Sebenarnya Film 'Horor' yang Dibalut Kebahagiaan

Sabtu, 12 April 2025 | 09:39 WIB

Jumbo, secara mengejutkan, menjadi salah satu film lebaran 2025 yang paling banyak ditonton.

Evakuasi Gaza: Misi Kemanusiaan atau 'Kartu AS' Prabowo Hadapi Tarif Trump? polemik

Evakuasi Gaza: Misi Kemanusiaan atau 'Kartu AS' Prabowo Hadapi Tarif Trump?

Jum'at, 11 April 2025 | 12:50 WIB

Saya kira ini sebenarnya bukan isu kemanusiaan, tapi isu politik. Prabowo sepertinya tidak punya cara lain untuk bernegosiasi dengan Trump, kata Smith.

Urbanisasi Pasca Lebaran: Jakarta Antara Momok dan Kota Impian polemik

Urbanisasi Pasca Lebaran: Jakarta Antara Momok dan Kota Impian

Kamis, 10 April 2025 | 20:23 WIB

Faktor orang berbondong-bondong ke kota besar, terutama Jakarta adalah penghasilan mereka di daerah semakin tidak mencukupi memenuhi kebutuhan hidup.

Guru Sekolah Rakyat Dikontrak, Kualitas Pendidikan Terancam? polemik

Guru Sekolah Rakyat Dikontrak, Kualitas Pendidikan Terancam?

Kamis, 10 April 2025 | 14:23 WIB

Ini bisa menjadi tantangan bahkan hambatan ketika guru-guru yang direkrut adalah guru-guru yang tidak punya pengalaman, kata Satriwan.

Ancaman Resesi dan PHK Massal Akibat Tarif Donald Trump: Apa Kabar Target Pertumbuhan 8 Persen? polemik

Ancaman Resesi dan PHK Massal Akibat Tarif Donald Trump: Apa Kabar Target Pertumbuhan 8 Persen?

Rabu, 09 April 2025 | 16:42 WIB

Indonesia kini dikenai tarif balasan hingga 32 persen.

Faktor Pendorong di Balik Pertemuan Tertutup Prabowo dan Megawati polemik

Faktor Pendorong di Balik Pertemuan Tertutup Prabowo dan Megawati

Rabu, 09 April 2025 | 12:57 WIB

Persoalan politik dan ekonomi manjadi salah satu faktor utama yang mendorong Prabowo akhirnya menemui Megawati.