Asa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026: Formasi Jangan Coba-coba
Home > Detail

Asa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026: Formasi Jangan Coba-coba

Galih Prasetyo | Adie Prasetyo Nugraha

Minggu, 30 Maret 2025 | 21:45 WIB

Suara.com - Timnas Indonesia telah melakoni dua pertandingan matchday ketujuh dan delapan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kontra Australia dan Bahrain. Bisa dibilang hasilnya di luar ekspektasi.

Ya, Timnas Indonesia menderita kekalahan telak di laga kontra Australia. Dalam pertandingan yang berlangsung di Sydney Football Stadium, skuad Garuda menderita kekalahan telak dengan skor 1-5, Kamis (20/3/2025).

Tentu saja banyak yang menyayangkan kegagalan Timnas Indonesia membawa pulang poin ke Tanah Air. Padahal, banyak dari Garuda fans berekspektasi dengan hasil imbang, bahkan menang setelah melihat situasi skuad Australia.

Sekadar mengingat, Australia tidak turun dengan kekuatan terbaiknya setelah beberapa nama beken mengalami cedera, sebut saja Harry Soutar, Alessandro Circati, dan Kusini Yengi. Tanpa mereka, nyatanya skuad Garuda babak belur di kandang lawan.

Kekalahan tersebut banyak yang menduga akibat Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert terlalu berani mengubah gaya bermain lebih menyerang. Jay Idzes dan kawan-kawan yang belum terbiasa akhirnya harus adaptasi lagi.

Timnas Indonesia Calvin Verdonk saat menghadapi Bahrain dalam laga kedelapan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. [Dok. PSSI]
Timnas Indonesia Calvin Verdonk saat menghadapi Bahrain dalam laga kedelapan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. [Dok. PSSI]

Kluivert dalam laga kontra Australia memakai skema 4-3-3 di mana sangat jarang dipakai skuad Garuda. Biasanya, Timnas Indonesia menggunakan formasi tiga bek sejajar seperti saat era Shin Tae-yong.

Timnas Indonesia melakukan pressing tinggi sejak menit awal. Pemain-pemain Australia sempat keteteran melayani tekanan Jay Idzes dan kawan-kawan.

Bahkan, sejumlah peluang didapatkan Timnas Indonesia di menit awal seperti tandukan Idzes yang ditepis kiper Australia. Kemudian, penalti Kevin Diks gagal dieksekusi dengan baik.

Selepas kegagalan peluang tersebut, Australia mulai menemukan celah meladeni Timnas Indonesia. Serangan balik cepat serta eksekusi set-piece jadi senjata yang membuat tim Merah Putih mati kutu hingga akhirnya lima gol lahir.

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Aji Santoso menyoroti keputusan Patrick Kluivert mengubah gaya bermain skuad Garuda lebih menyerang. Padahal, tim Merah tidak terbiasa dengan skema tersebut.

"Buat apa kita meniru skema khas Belanda, karena kita menentukan formasi itu melihat dari cara main. Pelatih menentukan dan melihat kualitas pemain yang ada," kata Aji Santoso saat dihubungi Suara.com beberapa waktu lalu.

Ada beberapa faktor yang diduga membuat Kluivert memakai formasi 4-3-3. Seperti absennya sejumlah nama karena akumulasi kartu seperti Justin Hubner dan Ragnar Oratmangoen.

Apa yang dilakukan Patrick Kluivert cukup berdampak besar. Jay Idzes dan kawan-kawan belum terbiasa tampil dengan garis pertahanan yang cukup tinggi.

"Pemain selama bersama Shin Tae-yong mengunakan formasi yg sama dan pemain lebih familiar dengan formasi lima pemain belakang," terang Aji Santoso.

Untungnya, di matchday selanjutnya kontra Bahrain, Timnas Indonesia kembali ke setelan awal seperti yang sudah dibangun Shin Tae-yong. Ia menurunkan skema tiga bek yang terbilang efektif.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta lima hari setelahnya, Patrick Kluivert menurunkan formasi 3-4-2-1. Bermain lebih sabar terbilang lebih efektif buat mencetak gol.

Alhasil, Timnas Indonesia menang dengan skor tipis 1-0 berkat gol Ole Romeny dari skema counter-attack. Meski harus diakui seharusnya skuad Garuda bisa menang lebih dari satu angka.

"Saat melawan Australia mengunakan formasi 4-3-3 ketika melawan Bahrain pakai formasi 3-4-2-1. Perubahan formasi ini berdampak cukup positif," tegas Aji.

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Semua pemain bermain efektif. Hanya saja ada 2 peluang seharusnya gol tidak bisa dimaksimalkan jadi gol," sambung mantan juru formasi Arema FC tersebut.

Patrick Kluivert Dilarang Coba-coba Formasi

Belajar dari dua pertandingan sebelumnya, Patrick Kluivert seharusnya paham bukan saatnya untuk coba-coba formasi lagi. Sebab, dua pertandingan terakhir Timnas Indonesia akan melakoni laga krusial.

Timnas Indonesia akan melawan China yang kemungkinan dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 5 Juni 2025. Kemudian lima hari berikutnya bertandang ke markas Jepang.

Kluivert hanya tinggal memodifikasi sedikit serta menambal kekurangan saat berhadapan dengan Bahrain. Seperti mencari pengganti Marselino Ferdinan karena akan absen saat melawan China nanti karena akumulasi kartu.

"Saya pikir dengan formasi yang kemarin (lawan Bahrain), minus Marselino besok, lalu juga penjaga gawang (Maarten Paes), tapi kan ada Emil (Audero) ya artinya sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah sih buat Kluivert," ujar pengamat sepak bola Tanah Air Kesit Budi Handoyo kepada Suara.com.

Bagi Kesit, formasi 3-4-2-1 adalah yang terbaik untuk melawan China. Dari segi kualitas, China seharusnya tidak jauh berbeda dari Bahrain.

Ditambah lagi, cuma minus Marselino Ferdinan yang sejatinya bisa digantikan dengan sejumlah nama. Yang menjadi sorotan Kesit adalah trio lini belakang Rizky Ridho-Jay Idzes-Justin Hubner sudha sulit tergantikan.

Seperti diketahui saat melawan Australia hanya Jay Idzes yang bermain. Ridho bari diturunkan di babak kedua dengan skema berbeda shingga tidak maksimal.

"Makanya ketika sudah lengkap, formasi 3-4-2-1 yang selama ini memang selalu lebih tepat digunakan oleh timnas. Kalaupun ada penambahan adalah dengan masuknya (Ole) Romeny dan (Joey) Pelupessy di tengah," terang Kesit.

"Kekompakan di lini pertahanannya juga sudah terbukti bagus. Trio Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Hubner itu mungkin memang sudah teruji," ia menambahkan.

Pesepak bola Timnas Indonesia Ole Romeny (tengah) berselebrasi bersama rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Timnas Bahrain dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pesepak bola Timnas Indonesia Ole Romeny (tengah) berselebrasi bersama rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Timnas Bahrain dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Timnas Indonesia hukumnya wajib mengalahkan China. Sebab, setelah laga tersebut ada laga berat yaitu melawan Jepang.

Akan menjadi misi hampir mustahil membawa pulang poin dari markas Jepang. Oleh sebab itu, jangan sampai Patrick Kluivert mencoba-coba formasi yang berbeda dari gaya bermain skuad Garuda seperti saat dibantai Australia.

"Jadi sebenernya total football sendiri 'kan sudah gak dipakai juga kok. Jadi kalau misalnya yang diterapkan oleh Kluivert di pertandingan pertama dengan formasi 4-3-3 itu memang riskan," kata Kesit.

"Kalau suruh dia flat di empat (bek) itu memang pasti agak kelabakan, agak berat. Makanya ini yang membuat kemudian sulit bagi Indonesia untuk mengimbangi permainan Australia," pungkasnya.

Klasemen Grup C ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunai 2026

Klasemen sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menunjukkan persaingan yang semakin ketat. Jepang saat ini menjadi tim pertama yang memastikan tempat di Piala Dunia 2026, memimpin klasemen dengan 20 poin dari 8 pertandingan.

Australia berada di posisi kedua dengan 13 poin, namun mereka tetap harus waspada karena Arab Saudi yang berada di posisi ketiga dengan 10 poin, terus mengancam.

Timnas Indonesia mengumpulkan 9 poin dan berada di posisi keempat. Meski berada di luar zona aman, peluang Indonesia untuk finis di posisi kedua masih terbuka lebar, tergantung pada hasil yang diraih oleh tim-tim di atas mereka pada dua laga terakhir.

Bahrain ada di posisi kelima, sementara China terperosok di dasar klasemen dengan 6 poin dari 8 pertandingan.

Meskipun China dan Bahrain berada di posisi terbawah, kedua tim ini masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisi mereka, namun semuanya bergantung pada hasil dua pertandingan terakhir mereka serta kegagalan tim-tim di atas mereka untuk meraih poin penuh.

Keyakinan dan Harapan Lolos ke Piala Dunia 2026

Harapan untuk Timnas Indonesia mencetak sejarah dengan lolos ke Piala Dunia 2026 tentu dimiliki semua orang Indonesia, tak terkecuali para penggawa Garuda.

Skuad asuhan Patrick Kluivert masih menjaga asa setidaknya bisa lolos ke babak keempat kualifikasi terlebih dahulu.

Pasukan Garuda saat ini berada di peringkat keempat Grup C babak ketiga kualifikasi Zona Asia dengan koleksi sembilan poin.

Menyisakan dua pertandingan lagi, Timnas Indonesia dipastikan mengunci posisi empat besar jika mengalahkan China, 5 Juni mendatang.

Suporter Timnas Indonesia memberi dukungan dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suporter Timnas Indonesia memberi dukungan dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sementara laga melawan Jepang, empat hari berselang diharapkan membawa keajaiban untuk meraih poin sekaligus kemungkinan lolos langsung tanpa melalui tahapan berikutnya.

Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes, meyakini bahwa hanya masalah waktu bagi tim Garuda untuk lolos ke Piala Dunia.

"Kapan kami akan ke Piala Dunia, itu hanya masalah waktu. Saya percaya itu akan membawa banyak kegembiraan ke negara itu,” kata Idzes dikutip dari wawancara di Youtube akun resmi Liga Italia, Sabtu (29/3/2025).

Di sisi lain, ketua umum PSSI Erick Thohir yakin anak asuh Patrick Kluivert bisa mengantongi tiga poin saat melawan China dan Jepang.

"China dan Jepang bukan game yang mudah. Kami harus minimal punya tiga poin supaya ya tentu tergantung dengan hasil tim yang lain untuk kita bisa apakah kita finis di ketiga atau keempat," kata Erick Thohir kepada awak media.

Erick mengatakan Timnas Indonesia tidak menutup kemungkinan bisa lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Namun, syarat ini memang berat dengan catatan finish di posisi dua klasemen akhir Grup C.

Selain itu, Timnas Indonesia harus mengalahkan Jepang. Kemudian sambil berharap tim-tim di atasnya kalah dalam pertandingan.

"Kita masuk ke kualifikasi round keempat kalau mau langsung (lolos) harus dua-duanya menang. Tapi saya tidak tahu karena melawan Jepang tapi ya tapi siap atau kita menang kan bola itu 50:50," ia menambahkan.

Harapan dan asa itu masih ada, jadi terus berjuang Timnas Indonesia!


Terkait

Pemain Timnas Indonesia Sampaikan Ucapan Idul Fitri 2025
Minggu, 30 Maret 2025 | 20:56 WIB

Pemain Timnas Indonesia Sampaikan Ucapan Idul Fitri 2025

Para pemain timnas Indonesia ucapkan selamat Idul Fitri 2025.

Beda Media Korsel: Dulu Sayang Kini Serang Habis-habisan Timnas Indonesia
Minggu, 30 Maret 2025 | 20:45 WIB

Beda Media Korsel: Dulu Sayang Kini Serang Habis-habisan Timnas Indonesia

Beda sikap kini ditunjukkan media-media di Korsel. Setahun lalu ulasan-ulasan media di negeri Gingseng itu tentang Timnas Indonesia jarang yang negatif.

Happy Eid Mubarak! Pesan Mendalam Ragnar Oratmangoen di Idul Fitri 2025
Minggu, 30 Maret 2025 | 20:23 WIB

Happy Eid Mubarak! Pesan Mendalam Ragnar Oratmangoen di Idul Fitri 2025

Pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen di akun Instagram miliknya hari ini, Minggu (30/3) menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 2025.

Terbaru
Review Film I Know What You Did Last Summer, Nostalgia Berdarah yang Gagal Menyala
nonfiksi

Review Film I Know What You Did Last Summer, Nostalgia Berdarah yang Gagal Menyala

Minggu, 20 Juli 2025 | 14:14 WIB

Awalnya film ini menjanjikan. Opening scene cukup solid dengan karakter yang tampaknya menarik.

Review Film Sore: Istri dari Masa Depan, Nggak Kalah Bucinnya sama Romeo dan Juliet! nonfiksi

Review Film Sore: Istri dari Masa Depan, Nggak Kalah Bucinnya sama Romeo dan Juliet!

Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:00 WIB

Haruskan nonton web series-nya dulu sebelum nonton film Sore: Istri dari Masa Depan? Jawabannya ada di sini.

Review Jurassic World: Rebirth, Visual Spektakuler, Cerita Tak Bernyawa nonfiksi

Review Jurassic World: Rebirth, Visual Spektakuler, Cerita Tak Bernyawa

Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:12 WIB

Rasanya seperti berwisata ke taman safari dengan koleksi dinosaurus kerennya. Seru, tapi mudah terlupakan.

Sengketa Blang Padang: Tanah Wakaf Sultan Aceh untuk Masjid Raya polemik

Sengketa Blang Padang: Tanah Wakaf Sultan Aceh untuk Masjid Raya

Selasa, 01 Juli 2025 | 18:32 WIB

"Dalam catatan sejarah itu tercantum Blang Padang (milik Masjid Raya), kata Cek Midi.

Review M3GAN 2.0: Kembalinya Cegil dalam Tubuh Robot yang jadi Makin Dewasa! nonfiksi

Review M3GAN 2.0: Kembalinya Cegil dalam Tubuh Robot yang jadi Makin Dewasa!

Sabtu, 28 Juni 2025 | 09:05 WIB

M3GAN 2.0 nggak lagi serem seperti film pertamanya.

Logika 'Nyeleneh': Ketika UU Tipikor Dianggap Bisa Jerat Pedagang Pecel Lele di Trotoar polemik

Logika 'Nyeleneh': Ketika UU Tipikor Dianggap Bisa Jerat Pedagang Pecel Lele di Trotoar

Kamis, 26 Juni 2025 | 19:08 WIB

"Tapi saya yakin tidak ada lah penegakan hukum yang akan menjerat penjual pecel lele. Itu tidak apple to apple," ujar Zaenur.

Penyiksaan Demi Pengakuan: Praktik Usang Aparat yang Tak Kunjung Padam polemik

Penyiksaan Demi Pengakuan: Praktik Usang Aparat yang Tak Kunjung Padam

Kamis, 26 Juni 2025 | 14:36 WIB

Setiap tindak penyiksaan harus diberikan hukuman yang setimpal dan memberi jaminan ganti rugi terhadap korban serta kompensasi yang adil, jelas Anis.