Review Film Mickey 17, Reuni Bong Joon Ho dan Robert Pattinson yang Memikat
Home > Detail

Review Film Mickey 17, Reuni Bong Joon Ho dan Robert Pattinson yang Memikat

Sumarni

Sabtu, 15 Maret 2025 | 08:00 WIB

Suara.com - Bong Joon Ho kembali dengan "Mickey 17," sebuah film fiksi ilmiah yang menggabungkan elemen komedi hitam dengan kritik sosial yang khas.

Sebagai penggemar berat "Parasite," saya sangat antusias melihat bagaimana sutradara kondang asal Korea Selatan ini menerapkan visinya dalam genre sci-fi yang lebih luas.

Dengan Robert Pattinson sebagai pemeran utama, ekspektasi saya cukup tinggi, mengingat keduanya sudah pernah bekerja sama dalam film "Snowpiercer."

Meskipun ada beberapa kekurangan, film ini tetap memberikan pengalaman yang menarik dan tak terlupakan.

Plot yang Unik dan Mengundang Pertanyaan Moral

Film ini mengisahkan Mickey Barnes (Robert Pattinson), seorang pria yang meninggalkan bumi untuk ikut serta dalam misi kolonisasi ke planet es, Nilfheim.

Karena minimnya keterampilan, Mickey mendaftar sebagai Expendable, pekerjaan yang tugas utamanya adalah mati dalam misi berbahaya dan "dicetak ulang" melalui teknologi kloning.

Setiap kali menghadapi kematian, ia kembali dengan tubuh baru, tetapi tetap membawa ingatan dari versi sebelumnya.

Namun, segalanya berubah ketika Mickey 17, kloning ke-17 dari dirinya selamat dari insiden yang seharusnya membunuhnya. Ketika kembali ke kapal, dia menemukan bahwa Mickey 18 sudah diproduksi.

Karena sistem melarang adanya dua Expendable yang hidup bersamaan, Mickey 17 harus mencari cara untuk bertahan tanpa diketahui kru lainnya.

Konsep kloning berulang-ulang ini langsung membuat saya bertanya: Apakah eksistensi seseorang benar-benar bernilai jika mereka bisa dicetak ulang tanpa batas?

Film ini tidak hanya menghadirkan aksi dan ketegangan, tetapi juga mempertanyakan nilai kehidupan itu sendiri.

Robert Pattinson yang Makin Bersinar

Film Mickey 17 (IMDb)
Film Mickey 17 (IMDb)

Salah satu daya tarik utama film ini tentu saja adalah Robert Pattinson.

Aktor yang awalnya hanya dikenal sebagai si vampir ganteng Edward Cullen di "Twilight" ini terus membuktikan dirinya sebagai aktor dengan pilihan peran yang unik.

Dalam "Mickey 17," Pattinson memainkan dua versi dirinya dengan cukup apik, Mickey 17 yang lebih kalem dan Mickey 18 yang lebih agresif.

Saya cukup terhibur dengan interaksi keduanya, terutama bagaimana Pattinson memberikan nuansa berbeda pada tiap karakter meskipun secara fisik mereka sama.

Namun, ada beberapa momen di mana saya merasa film ini terlalu bergantung pada Pattinson untuk menghidupkan suasana.

Beberapa karakter pendukung seperti Timo (Steven Yeun) dan Nasha (Naomi Ackie) seperti pajangan saja. Chemistry Pattinson dan Ackie cukup menarik, tetapi interaksi mereka kurang dimanfaatkan secara maksimal.

Kritik Sosial yang Cerdas, tapi Kurang Terdorong

Sebagai sutradara yang dikenal dengan komentar sosialnya yang tajam, Bong Joon Ho jelas menghadirkan elemen kritik di "Mickey 17." Salah satu aspek yang menarik adalah perbedaan kasta di dalam kapal.

Para pekerja keras seperti Mickey dan Timo harus bekerja mati-matian, sementara pemimpin mereka, Kenneth Marshall (Mark Ruffalo), hidup nyaman dalam kemewahan dan mendapatkan status tinggi.

Ini mengingatkan saya pada "Snowpiercer" di mana sistem kelas juga dikritik dengan cara yang lebih gamblang.

Tapi, dibandingkan dengan film-film Bong sebelumnya, khususnya "Parasite," kritik sosial di "Mickey 17" terasa agak tertahan.

Saya mengharapkan lebih banyak eksplorasi tentang bagaimana manusia melihat nilai individu dalam sistem yang menormalisasi kematian dan kloning.

Ada banyak pertanyaan etis yang bisa didalami lebih jauh, tetapi film ini memilih untuk tetap ringan dengan komedi yang cukup mendominasi.

Sinematografi dan Efek Visual yang Memanjakan Mata

Dari segi visual, "Mickey 17" jelas mengesankan. Desain kapal luar angkasa terasa futuristik tetapi tetap memiliki kesan fungsional, tidak sekadar tampilan megah tanpa alasan.

Planet Nilfheim yang tertutup es juga divisualisasikan dengan indah, memberikan nuansa dingin dan keterasingan yang memperkuat tema film.

Adegan aksi dan efek kloning juga dieksekusi dengan baik, meskipun tidak ada sesuatu yang benar-benar revolusioner dalam teknologi visualnya.

Saya pribadi berharap ada lebih banyak eksplorasi dunia luar daripada hanya fokus pada konflik internal di dalam kapal.

Layak Ditonton, tapi Tidak Sempurna

"Mickey 17" adalah film yang menghibur dengan konsep menarik, eksekusi yang solid, dan akting kuat dari Robert Pattinson.

Bong Joon Ho tetap mempertahankan sentuhan khasnya dalam menggabungkan komedi, sci-fi, dan kritik sosial, meskipun kali ini terasa kurang tajam dibandingkan karyanya yang lain.

Dengan pendapatan box office yang terus meningkat, "Mickey 17" tampaknya akan box office.

Saya pribadi berharap Bong Joon Ho akan kembali dengan sekuelnya, "Antimatter Blues."

Saya penasaran untuk melihat bagaimana dia akan mengembangkan dunia "Mickey 17" dan karakter-karakternya yang menarik.

Bagi penggemar fiksi ilmiah yang suka dengan pertanyaan filosofis ringan, "Mickey 17" jelas layak ditonton.

Namun, bagi mereka yang mengharapkan cerita yang lebih mendalam dan menggugah secara emosional seperti "Parasite," siapkan sedikit ruang untuk kecewa.

Kontributor : Chusnul Chotimah


Terkait

Disebut Sindir Donald Trump, Bong Joon-ho Jawab Teori Villain di Mickey 17
Selasa, 11 Maret 2025 | 13:57 WIB

Disebut Sindir Donald Trump, Bong Joon-ho Jawab Teori Villain di Mickey 17

Bong Joon-ho ungkap karakter Kenneth Marshall adalah kombinasi dari para diktator dunia.

Ada Kritik Sosial yang Dibalut Dark Comedy dalam Film Mickey 17
Selasa, 11 Maret 2025 | 05:47 WIB

Ada Kritik Sosial yang Dibalut Dark Comedy dalam Film Mickey 17

Tahu nggak, mengapa judul Mickey 7 jadi Mickey 17? Itu karena ada beberapa perubahan kreatif terkait jumlah kloningan Mickey.

Review Mickey 17: Kala Manusia Bisa Diduplikat untuk Jalani Misi Berbahaya
Minggu, 09 Maret 2025 | 13:41 WIB

Review Mickey 17: Kala Manusia Bisa Diduplikat untuk Jalani Misi Berbahaya

Mickey 17 sajikan sci-fi satir penuh aksi dan humor gelap tentang duplikasi manusia, kolonialisme, serta eksploitasi. Robert Pattinson tampil memukau dalam peran ganda.

Terbaru
Review Film No Other Choice yang Dibayang-bayangi Kemenangan Parasite di Oscar, Lebih Lucu?
nonfiksi

Review Film No Other Choice yang Dibayang-bayangi Kemenangan Parasite di Oscar, Lebih Lucu?

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 09:05 WIB

No Other Choice memiliki kesamaan cerita dengan Parasite, serta sama-sama dinominasikan untuk Oscar.

Kuku Kecil Mimpi Besar: Cerita Vio, Mahasiswa yang Menyulap Hobi Jadi Harapan nonfiksi

Kuku Kecil Mimpi Besar: Cerita Vio, Mahasiswa yang Menyulap Hobi Jadi Harapan

Jum'at, 17 Oktober 2025 | 13:12 WIB

Di tengah padatnya kuliah, mahasiswa Jogja bernama Vio menyulap hobi nail art menjadi bisnis. Bagaimana ia mengukir kesuksesan dengan kuku, kreativitas, dan tekad baja?

Review Film Rangga & Cinta: Bikin Nostalgia Masa Remaja, Tapi Agak Nanggung nonfiksi

Review Film Rangga & Cinta: Bikin Nostalgia Masa Remaja, Tapi Agak Nanggung

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Rangga & Cinta tak bisa menghindar untuk dibandingkan dengan film pendahulunya, Ada Apa Dengan Cinta? alias AADC.

Review Tukar Takdir, Bukan Film yang Bikin Penonton Trauma Naik Pesawat! nonfiksi

Review Tukar Takdir, Bukan Film yang Bikin Penonton Trauma Naik Pesawat!

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 12:33 WIB

Mouly Surya dan Marsha Timothy kembali menunjukkan kerja sama yang memukau di film Tukar Takdir.

Arsitektur Sunyi 'Kremlin', Ruang Siksa Rahasia Orba yang Sengaja Dilupakan nonfiksi

Arsitektur Sunyi 'Kremlin', Ruang Siksa Rahasia Orba yang Sengaja Dilupakan

Selasa, 30 September 2025 | 19:26 WIB

Ada alamat di Jakarta yang tak tercatat di peta teror, namun denyutnya adalah neraka. Menelusuri 'Kremlin', ruang-ruang interogasi Orde Baru, dan persahabatan aneh di Cipinang

Menyusuri Jejak Ingatan yang Memudar, Penjara Tapol PKI di Jakarta nonfiksi

Menyusuri Jejak Ingatan yang Memudar, Penjara Tapol PKI di Jakarta

Selasa, 30 September 2025 | 15:38 WIB

Ingatan kolektif masyarakat tentang tapol PKI dari balik jeruji penjara Orde Baru telah memudar, seiring perkembangan zaman. Jurnalis Suara.com mencoba menjalinnya kembali.

Review Film Kang Solah: Spin-Off Tanpa Beban, Tawa Datang Tanpa Diundang nonfiksi

Review Film Kang Solah: Spin-Off Tanpa Beban, Tawa Datang Tanpa Diundang

Sabtu, 27 September 2025 | 08:00 WIB

Akankah Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung menyaingi kesuksesan Kang Mak tahun lalu?

×
Zoomed