Antara Deflasi dan Pahala: Kotak Amal Masjid di Aceh Menyusut?
Home > Detail

Antara Deflasi dan Pahala: Kotak Amal Masjid di Aceh Menyusut?

Erick Tanjung

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:23 WIB

Suara.com - Infak jemaah melalui kotak amal yang beredar dalam masjid selama Ramadan menurun. Imbas kondisi ekonomi yang melemah?

SEJAK dua Ramadan terakhir, infak jemaah melalui kotak amal yang diedarkan dalam Masjid Oman Al-Makmur Lampriet, Kota Banda Aceh, Aceh, berkurang. Jumlah sumbangan yang terkumpul menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Jika melihat dari celengan atau kotak amal, memang ada penurunan sejak tahun lalu. Dua tahun sebelumnya, rata-rata infak yang terkumpul per malam mencapai Rp10 juta,” kata Ustaz Mauliza Akbar, pengurus Masjid Oman Al-Makmur, kepada Suara.com, Rabu (12/3/2025).

“Tahun ini, hingga malam kemarin, rata-rata infak masih berkisar antara Rp8–9 juta per malam,” imbuhnya.

Perolehan infak tersebut berasal dari kotak amal yang bergerak dan diedarkan kepada jemaah saat salat Tarawih dan Subuh. Sedangkan kotak amal yang tidak bergerak atau ditempatkan di sudut masjid, biasa akan dihitung setiap Jumat.

Menurut dia, penurunan jumlah infak di celengan masjid itu seiring faktor daya beli masyarakat menurun, khususnya di Aceh. Hal itu karena dampak dari kebijakan pemerintah yang memangkas anggaran hingga kondisi ekonomi yang melemah.

“Memang untuk nominal yang diberikan kami rasakan sendiri itu sangat berkurang,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat pada Februari 2025 Indonesia mengalami deflasi secara bulanan dan tahunan. Tingkat deflasi bulanan atau month to month (mtm) sebesar 0,48 persen dan deflasi tahunan atau year on year (yoy) 0,09 persen.

Deflasi tahunan baru terjadi kembali di Indonesia. Terakhir Indonesia mengalami deflasi tahunan sebesar 1,10 persen pada Maret 2020. Penyumbang deflasi tahunan saat itu didominasi oleh kelompok bahan makanan.

Salat Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh. (Kontributor Aceh/Habil Razali).
Salat Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh. (Kontributor Aceh/Habil Razali).

Di Aceh, tingkat deflasi month-to-month (mtm) Februari 2025 sebesar 0,48 persen dan inflasi tahunan sebesar 0,41 persen.

Kondisi deflasi dapat menyebabkan penurunan harga barang dan jasa, yang berpotensi meningkatkan pengangguran karena perusahaan mengurangi produksi dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Di sisi lain, Ustaz Mauliza melihat imbas tersebut tidak mengurasi rasa berbagi jemaah di bulan suci Ramadan. Sebab, ia melihat jemaah tetap bersemangat untuk menyumbang ke masjid, meski dengan nominal yang berbeda dibanding tahun sebelumnya.

Namun, berkurangnya infak ke kotak amal tidak mempengaruhi tabungan amal Masjid Oman Al-Makmur secara keseluruhan.

“Tabungan amal masjid secara keseluruhan alhamdulillah masih stabil. Karena selain kotak amal, kami juga menerima donasi langsung dari donatur tetap, baik melalui tunai maupun transfer,” kata Mauliza.

Kondisi berbeda ditemukan di Masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Jumlah sumbangan jemaah melalui kotak amal terhitung masih stabil. Situasinya masih tidak jauh dibandingkan tahun-tahun lalu.

“Kalau Masjid Raya Baiturrahman stabil dari sisi penerimaan infak yang berupa sumbangan langsung jemaah melalui celengan yang diedarkan, itu lumrah dan stabil,” kata Saifan Nur, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelola Masjid Raya Baiturrahman Saifan Nur, Selasa (11/3).

Pengelolaan masjid termegah di Serambi Makkah tersebut di bawah Pemerintah Aceh melalui Dinas Syariat Islam.

“Kalau rata-rata, dari bendahara dana umat itu satu hari bisa sampai Rp18 juta yang bersumber dari celengan-celengan itu,” kata Saifan.

Jumlah tersebut diperoleh dari kotak amal yang diedarkan kepada jemaah pada saat salat lima waktu hingga Tarawih. Infak tersebut baru dibuka dan dihitung setelah selesai salat Tarawih setiap harinya.

Kondisi yang sama juga terlihat dari penerimaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Masjid Raya Baiturrahman, seperti layanan parkir bawah tanah. Pendapatan harian selama Ramadan tidak berubah.

“Persentasenya tidak berkurang,” tutur Saifan.

Lantas, infak jemaah tersebut tidak terdampak kondisi ekonomi yang melemah dan daya beli masyarakat yang menurun?

“Kalau di Masjid Raya, kami melihat tidak ada pengaruhnya,” katanya.

Menurut Saifan Nur, kondisi yang sama juga terjadi ketika harga emas naik yang membuat angka pernikahan di Aceh turun. Namun, kala itu, jumlah pernikahan yang dilakukan di Masjid Raya Baiturrahman tidak turun.

Sebagaimana diketahui, mahar nikah di Aceh umumnya menggunakan emas dengan hitungan mayam, takaran 3,33 gram per mayam. Biasanya, mahar nikah mencapai 10 hingga 30 mayam.

“Yang kami fasilitasi prosesi pernikahan di Masjid Raya, persis sama. Tidak ada penurunan karena, misalnya, harga emas naik ataupun ada pemangkasan anggaran. Dampak yang kami lihat sendiri di Masjid Raya Baiturrahman ini persentasenya kecil sekali,” katanya.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh Teungku Fakhruddin Lahmuddin mengatakan tidak memiliki informasi mengenai infak di masjid-masjid.

“Masalah sumbangan-sumbangan itu memang harus kita tanyakan kepada Badan Kemakmuran Masjid masing-masing,” katanya kepada Suara.com, Kamis (13/3).

“Apakah ada dampak atau tidak (dengan kondisi ekonomi yang melemah). Ini saya kurang tahu persisnya.”

Teungku Fakhruddin yang juga menjabat Ketua Badan Kemakmuran Masjid Darul Falah Gampong Pineung Banda Aceh menyebut di masjid itu tidak terdapat perubahan dibanding tahun sebelumnya.

“Di Masjid Darul Falah rata-rata sekitar Rp3 juta per hari dari kotak amal,” katanya.

Menurut Teungku Fakhruddin, mayoritas dana operasional masjid di Aceh bersumber dari infak jemaah.

“Kami based on observasi saja. Sebagai gambaran memang mayoritas masjid itu hidupnya dari sumber infak jemaah,” katanya.

Semarak Ramadan

Sumbangan jemaah berperan mendukung operasional masjid, terutama menjalankan program Ramadan.

Masjid Oman Al-Makmur sudah menggelar program Ramadan sejak sepekan sebelum bulan suci tiba. Pengelola masjid membuat tarhib atau kajian rutin bakda Magrib bertema Ramadan.

Memasuki bulan suci, para santri Taman Pendidikan Al-Qur’an Masjid Oman Al-Makmur mengadakan pawai. Kemudian, selain salat Tarawih dan ceramah, di masjid itu juga berlangsung Daurah Al-Qur’an Ramadan sejak 323 Ramadan setiap pagi-siang dan siang-sore.

“Kami juga mengadakan buka puasa bersama setiap sore menjelang Magrib dengan menyediakan 350 paket takjil bagi jemaah,” kata Mauliza.

Pada 10 malam terakhir Ramadan, Masjid Oman Al-Makmur mengadakan salat Qiyamul Lail berjemaah. Pengelola turut menyediakan sahur bersama dengan target sekitar 800 porsi per hari selama 10 hari.

“Yang paling khas dari Masjid Oman adalah, insyaallah, tahun ini kami kembali mendatangkan imam Tarawih dan Qiyamul Lail dari Timur Tengah,” katanya.

Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh. (Kontributor Aceh/Habil Razali).
Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh. (Kontributor Aceh/Habil Razali).

Pertengahan Ramadan, 13–20 Ramadan, Tarawih akan diimami oleh Syaikh Abdurahman Mu'nis Al Laitsy dari Mesir. Adapun pada 10 malam terakhir, 21–29 Ramadan, imam yang didatangkan adalah Syaikh Faisal Muhammad dari Arab Saudi, yang akan memimpin Tarawih sekaligus Qiyamul Lail.

Jika Ramadan tahun ini genap 30 hari, kata Mauliza, maka di malam terakhir salat akan dipimpin oleh Ustaz Muzammil Hasballah, seorang qari dari Aceh yang sudah dikenal secara nasional.

“Ada juga program iktikaf 10 hari terakhir, yang kami fasilitasi dengan makan buka puasa dan sahur, serta berbagai kegiatan keislaman sepanjang hari,” ujarnya.

Kapasitas Masjid Oman Al-Makmur menampung sekitar 2.500 anggota jemaah.

“Hingga malam ini, alhamdulillah, masjid masih penuh setiap malam, meskipun terkadang lantai dua masih terlihat agak renggang,” kata Mauliza.

Kegiatan khusus selama Ramadan juga digelar di Masjid Raya Baiturrahman. Selain Tarawih hingga Qiyamul Lail, pengelola masjid juga memfasilitasi Festival Gampong Ramadan. Bekerja sama dengan instansi lainnya, kegiatan itu berlangsung 12-17 Ramadan.

“Kegiatan itu berakhir dengan 17 Ramadan, kemudian kita kombinasikan dengan kegiatan PHBI Pemerintah Aceh. Itu ada ceramah Nuzulul Quran, kemudian juga kita sudah menyiapkan haflah Quran dari Mesir,” kata Saifan Nur.

Pengelola Masjid Raya Baiturrahman Aceh juga memfasilitasi pihak lainnya dalam memanfaatkan fasilitas masjid untuk menggelar kegiatan terkait Ramadan. Tak cuma itu, pengelola masjid menyediakan 250 porsi takjil setiap harinya untuk jemaah berbuka puasa.

Strategi Menambah Infak Masjid

Biaya operasional pengelolaan Masjid Raya Baiturrahman tidak saja bergantung ke infak jemaah. Menurut Saifan Nur, masjid itu memperoleh anggaran dari Pemerintah Aceh, ditambah pendapatan dari BLUD.

Dana membayar listrik, perawatan alat, hingga honor imam dan muazin berasal dari Pemerintah Aceh. Adapun BLUD berasal dari parkir, penitipan barang, hingga tiket masuk menara.

“Uang beredar tahunannya Rp12 miliar, berasal dari tiga sumber: APBA, BLUD, dan infak jemaah,” kata Saifan.

Kendati begitu, pengelola masjid menjaga kenyamanan jemaah dan tamu. Misalnya, fasilitas tempat wudu, air, penerangan, pendinginan, hingga sajadah bersih, wangi, dan rapi. Kemudian, pelataran marmer juga dibersihkan. Para petugas yang yang sudah terjadwal juga dipantau kinerjanya di lapangan.

“Dengan bersihnya pelayanan yang diberikan oleh UPTD Pengelola Masjid Raya Baiturrahman, alhamdulillah jemaah tergugah hatinya untuk lebih terkesan dan berinfak sekaligus ibadah kepada Allah SWT,” kata Saifan.

Adapun di Masjid Oman Al-Makmur, dana untuk menjalankan program buka puasa gratis setiap harinya berasal dari tabungan amal, serta donasi langsung jemaah via transfer. Sedangkan untuk sahur di sepuluh akhir Ramadan, Mauliza menyebut akan mengumumkan kebutuhannya setiap malam selesai Tarawih.

“Biasanya, setelah Tarawih, jemaah langsung menuju sekretariat untuk memberikan donasi,” kata Mauliza.

Total kebutuhan makanan sahur selama 10 malam terakhir Ramadan sekitar Rp100 juta dengan hitungan Rp10 juta per malam. Menurut Mauliza, biaya ini selalu terpenuhi melalui sumbangan langsung jemaah.

“Selain mengandalkan kotak amal, kami juga memiliki strategi fundraising, termasuk jemput bola ke donatur tetap, serta mengumumkan kebutuhan secara langsung kepada jemaah,” tuturnya.

Manfaatkan Aset Wakaf

Teungku Fakhruddin menyarankan untuk memanfaatkan aset wakaf yang dimiliki masjid agar produktif. Masjid-masjid di Aceh umumnya memiliki aset wakaf berupa sawah atau kebun. Namun, pengelolaannya belum produktif.

“Tapi kita lihat memang pengelolaannya sepertinya belum produktif sehingga belum bisa memberi kontribusi untuk operasional masjid itu sendiri,” kata Teungku Fakhruddin.

Itu sebabnya, operasional masjid umumnya masih bersandar kepada infak jemaah. “Masjid yang ada kegiatan ekonominya, sepertinya sedikit sekali. Itu persentasenya saya bisa mengatakan nol koma sekian mungkin ya,” ujarnya.

Ia menilai tujuan wakaf belum tercapai jika asetnya tidak produktif. Meskipun hal itu tidak mengurangi pahala bagi orang yang berwakaf.

“Inti daripada wakaf itu adalah untuk pemberdayaan,” pungkas Fakhruddin.

__________________________________

Kontributor Aceh: Habil Razali


Terkait

Bukan Sekadar Berbagi Makanan: Makna Mendalam Buka Puasa Bersama di Masjid Istiqlal
Selasa, 11 Maret 2025 | 19:05 WIB

Bukan Sekadar Berbagi Makanan: Makna Mendalam Buka Puasa Bersama di Masjid Istiqlal

Acara buka bersama ini tidak hanya menjadi ajang untuk berbagi makanan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim

49 Napi Lapas Kutacane Aceh Kabur saat Buka Puasa, Baru 14 Tahanan Balik Lagi ke Bui
Selasa, 11 Maret 2025 | 10:36 WIB

49 Napi Lapas Kutacane Aceh Kabur saat Buka Puasa, Baru 14 Tahanan Balik Lagi ke Bui

"...yang tertangkap kembali dan menyerahkan diri 14 orang, 35 orang masih dalam pengejaran."

Masya Allah! Cindy Fatikasari Ungkap Rencana Pembangunan Masjid Indonesia Pertama di Edmonton Kanada
Selasa, 11 Maret 2025 | 10:36 WIB

Masya Allah! Cindy Fatikasari Ungkap Rencana Pembangunan Masjid Indonesia Pertama di Edmonton Kanada

Banjir doa, Cindy Fatikasari unggah foto bangunan yang akan jadi Masjid Indonesia pertama di Kota Edmonton.

Terbaru
Cerita Pilu Di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS: Tabungan Menipis, Rencana Hidup Berantakan
polemik

Cerita Pilu Di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS: Tabungan Menipis, Rencana Hidup Berantakan

Kamis, 13 Maret 2025 | 12:05 WIB

Berdasarkan keputusan baru, CPNS baru akan diangkat pada 1 Oktober 2025, sedangkan PPPK pada 1 Maret 2026.

Melacak Jejak Sang Mantan Gubernur Jabar di Balik Kasus Korupsi Bank BJB polemik

Melacak Jejak Sang Mantan Gubernur Jabar di Balik Kasus Korupsi Bank BJB

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:18 WIB

Penyidik didorong agar bergerak cepat dalam mengusut kasus dugaan korupsi Bank BJB setelah menggeledah rumah eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

FOLU Net Sink 2030: Skandal Nepotisme Menhut Bagi-bagi Jabatan ke Kader PSI polemik

FOLU Net Sink 2030: Skandal Nepotisme Menhut Bagi-bagi Jabatan ke Kader PSI

Rabu, 12 Maret 2025 | 14:21 WIB

Saya tak bisa membayangkan mereka (Kader PSI) bisa bekerja secara maksimal. Kami justru curiga mereka diposisikan untuk mengurusi perdagangan karbon, kata Uli.

Skandal Minyakita: Takaran Dikurangi, Harga Dinaikkan! Pengawasan Pemerintah Bobol? polemik

Skandal Minyakita: Takaran Dikurangi, Harga Dinaikkan! Pengawasan Pemerintah Bobol?

Rabu, 12 Maret 2025 | 08:05 WIB

"Dari dulu sampai sekarang tidak ada perbaikan signifikan. Zulkifli Hasan jelas gagal," tegas Miftahudin.

Kenaikan Pangkat Kilat Letkol Teddy Indra Wijaya Melenceng, Orang Dekat Prabowo Ini Didesak Mundur Dari TNI polemik

Kenaikan Pangkat Kilat Letkol Teddy Indra Wijaya Melenceng, Orang Dekat Prabowo Ini Didesak Mundur Dari TNI

Selasa, 11 Maret 2025 | 12:05 WIB

TNI perlu menjelaskan kepada publik untuk menjawab berbagai spekulasi kenaikan pangkat ini tidak berkaitan dengan merit system, tetapi politik dan kekuasaan, ujar Ikhsan.

Polisi Predator Anak: Kapolres Ngada Diduga Cabuli 3 Bocah, Video Disebar Online! polemik

Polisi Predator Anak: Kapolres Ngada Diduga Cabuli 3 Bocah, Video Disebar Online!

Selasa, 11 Maret 2025 | 08:05 WIB

"Satu kata, pecat dan proses pidana. Itu sudah mempermalukan institusi penegak hukum dan negara," kata Bambang.

Diskon Listrik Tak Cukup Dongkrak Daya Beli: Kenapa Ramadan Tahun Ini Justru Deflasi? polemik

Diskon Listrik Tak Cukup Dongkrak Daya Beli: Kenapa Ramadan Tahun Ini Justru Deflasi?

Senin, 10 Maret 2025 | 13:05 WIB

Itu jadi alarm juga dari sisi demand pull inflation, jelas Bhima.