Mengupas Tuntas Lagu Garam & Madu yang Candu, Lebih dari Sekadar Viral
Home > Detail

Mengupas Tuntas Lagu Garam & Madu yang Candu, Lebih dari Sekadar Viral

Sumarni

Sabtu, 01 Maret 2025 | 08:00 WIB

Suara.com - Lagu "Garam & Madu" masih nempel di telinga pendengar musik Tanah Air sejak dirilis dua bulan lalu.

Buktinya, lagu Tenxi, Naykilla dan Jemsii tersebut masih berada di puncak Top 50 chart Spotify Indonesia dengan jumlah pendengar mencapai 72 juta.

Video klipnya pun sudah ditonton lebih dari 68 juta kali saat ini ditulis, sekaligus masih menjadi #1 Top Music Video di YouTube.

Apa sih yang membuat lagu "Garam & Madu" begitu candu?

Lagu "Garam & Madu" bisa dibilang menawarkan musik genre baru. Mereka menamainya Hip Dut, singkatan dari Hip Hop dan Dangdut.

Genre Hip Dut diciptakan Tenxi dan Jemsii jauh sebelum merekrut Naykilla untuk berkolaborasi. Barulah ketika lagu "Garam & Madu" dibuat, Tenxi dan Jemsii merasa perlu sentuhan suara wanita.

Secara kebetulan, Naykilla kala itu berada di circle mereka meski belum kenal-kenal amat.

Naykilla pun tak pikir panjang saat menerima tawaran dari Tenxi dan Jemsii. Lagu "Garam & Madu" yang ear catching saat didengarkan pertama kali membuat Naykilla langsung setuju.

Hal yang sama sepertinya dirasakan pula oleh pendengar musik di Indonesia. Sejak didengarkan pertama kali, lagu "Garam & Madu" bisa langsung nempel di telinga, pun bikin badan otomatis bergoyang.

Lirik lagu "Garam & Madu" yang terdiri dari tiga bahasa, di antaranya Indonesia, Inggris, dan Jawa, membuatnya jadi mudah masuk ke pendengar di tongkrongan mana pun.

Ternyata total waktu pembuatan lagu "Garam & Madu", kalau tanpa mendatangkan Naykilla dari Surabaya ke Jakarta, hanya sekitar delapan jam saja.

Naykilla pun tak butuh waktu lama menulis lirik untuk part yang dinyanyikannya sendiri, dan tak disangka jadi lirik yang paling viral belakangan ini.

Setuju kan, kalau lirik 'Malam chaos ini' langsung membuat pendengar mengenali lagu "Garam & Madu" tanpa sedikit pun keraguan?

Alasan pemilihan judul "Garam & Madu" pun cukup banyak bikin penasaran. Salah satunya Raditya Dika yang berkesempatan mewawancarai Tenxi, Naykilla dan Jemsii di podcast-nya beberapa waktu lalu.

Sayangnya tak ada filosofi yang berarti mengenai pemilihan kata 'garam' dibandingkan dengan 'madu'. Kata 'garam' hanya dipilih untuk menggambarkan pria lain, sedangkan 'madu' merujuk kepada diri sendiri.

Cukup gamblang menggambarkan kepercayaan diri Tenxi yang belakangan bikin sebagian orang jengah ya?

Fyi, Tenxi langsung kena 'skandal' tak lama setelah lagu "Garam & Madu" dirilis lantaran kepergok pernah menuliskan cuitan merendahkan perempuan.

Sebenarnya tak ada masalah yang berarti dengan lagu "Garam & Madu" dari komentar-komentar pendengar di berbagai platform. Akan tetapi, kepribadian Tenxi agaknya cukup mempengaruhi mood pendengar.

Salah satunya di kolom komentar podcast bersama Raditya Dika, menurut penilaian penonton, Tenxi terkesan membanggakan diri sendiri karena menjawab menggunakan kata ganti 'gue'. Sedangkan Naykilla dan Jessi lebih banyak menggunakan kata ganti 'kami'.

Padahal kepopuleran lagu "Garam & Madu" bukan karena kamu doang, loh, Tenxi!

Namun sentimen kurang baik terhadap Tenxi terbukti tidak memiliki pengaruh berarti. Lagu "Garam & Madu" masih bikin pendengar candu!

Malahan semakin banyak penyanyi Tanah Air menyanyikan ulang lagu "Garam & Madu" dengan membuat cover versi mereka masing-masing.

Sebut saja Marion Jola, Ziva Magnolia, Dewi Perssik, Rich Brian, hingga penyanyi senior yang merupakan salah satu dari 3 Diva, Ruth Sahanaya.

Untuk Rich Brian, sebenarnya tidak bisa dianggap cover karena ia hanya cuap-cuap tanpa suara sambil berjoget menggunakan lagu aslinya.

Kendati begitu, pernyataan Rich Brian apabila menyukai lagu "Garam & Madu" membuat Tenxi, Naykilla dan Jemsii boleh membanggakan diri.

Rich Brian bahkan membela lagu "Garam & Madu" dari sentimen negatif publik. Menurut Rich Brian, sentimen itu masih berhubungan dengan beberapa kalangan yang menganggap genre dangdut itu norak.

Rich Brian pun tak merasa lirik lagu "Garam & Madu" terlalu sensual. "Itu namanya seni!" bela pelantun "Dat $tick" tersebut.

Selain lirik, sensualitas lagu "Garam & Madu" dinilai dari Music Video (MV)-nya yang, bisa dibilang, sangat sederhana. Setting-nya 'hanya' di sebuah ruangan.

Tenxi dan Naykilla yang menyanyikan lagu serta joget-joget tipis, sambil sesekali bermesraan, menjadi fokus utama MV tanpa cerita yang berarti.

Kepada Raditya Dika, Tenxi mengungkap MV "Garam & Madu" dibuat dalam ruangan karena sedang hujan saat mereka syuting. Tak ingin membuang waktu, konsep dan storyboard MV langsung diubah total. Jadi bukan sengaja bikin MV mesra-mesraan di kamar saja, gitu.

Proses pemasaran "Garam & Madu" pun terbilang unik. Tenxi awalnya random membagikan lagu "Garam & Madu" versi dipercepat melalui TikTok sebelum resmi merilisnya.

Tak disangka banyak yang menggunakan lagu "Garam & Madu" versi dipercepat itu di media sosial.

Karena sudah viral di media sosial, judul lagu pun diubah. Judulnya menjadi "Garam & Madu (Sakit Dadaku)" lantaran banyak pencarian lirik 'Sakit Dadaku' di media sosial.

Harapannya, dengan menambahkan lirik itu dalam judul, lagu mereka mudah ditemukan. Dan benar saja, boom! Berkat satu lagu saja, Tenxi, Naykilla, dan Jemsii langsung banjir tawaran tampil keliling kota di Indonesia.

Jadwal mereka selama dua bulan ini cukup padat, dari satu kelab malam ke kelab malam lain. Kendati begitu, Tenxi, Naykilla, dan Jemsii sudah menyiapkan lagu selanjutnya loh!

Pertanyaannya, mampukah Tenxi, Naykilla, dan Jemsii merilis lagu yang lebih, atau setidaknya sama viralnya dengan lagu "Garam & Madu"?

Sebab kata orang bijak, mempertahankan lebih sulit ketimbang menggapai kesuksesan.

Akankah lagu baru Tenxi, Naykilla dan Jemsii bisa secandu "Garam & Madu"? Mari kita nantikan jawabannya bersama, sebab perilisan lagu baru itu belum dipastikan kapan.

Nunggu "Garam & Madu" nggak viral lagi, mungkin?

Kontributor : Neressa Prahastiwi


Terkait

Lagu Onew SHINee 'Uroko': Sulitnya Ungkap Perasaan yang Terpendam di Hati
Jum'at, 28 Februari 2025 | 07:23 WIB

Lagu Onew SHINee 'Uroko': Sulitnya Ungkap Perasaan yang Terpendam di Hati

Penyuka lagu ballad yang menyentuh, kalian harus memasukkan 'Uroko' milik Onew SHINee ke dalam playlist-mu.

Onew SHINee 'KiraKira': Janji Setia saat Cinta Tak Selalu Seindah Drama
Kamis, 27 Februari 2025 | 18:57 WIB

Onew SHINee 'KiraKira': Janji Setia saat Cinta Tak Selalu Seindah Drama

Onew SHINee akhirnya debut Jepang sebagai solois pada 2022 melalui full album 'Life Goes On' dengan salah satu b-side bertajuk 'KiraKira'.

Rekomendasi Playlist Lagu Ramadan 2025
Kamis, 27 Februari 2025 | 17:58 WIB

Rekomendasi Playlist Lagu Ramadan 2025

Tersedia dalam versi bahasa Inggris dan Arab, cocok untuk suasana syahdu saat sahur atau berbuka.

Deretan Penyanyi Rilis Lagu Religi Sambut Ramadan, Ada Opick Hingga Ungu
Jum'at, 28 Februari 2025 | 08:30 WIB

Deretan Penyanyi Rilis Lagu Religi Sambut Ramadan, Ada Opick Hingga Ungu

Opick yang langganan merilis lagu religi juga tak ketinggalan meramaikan Ramadan kali ini dengan single terbarunya.

Terbaru
Review Panji Tengkorak, Tetap Worth It Ditonton Meski Meski Penuh Cacat
nonfiksi

Review Panji Tengkorak, Tetap Worth It Ditonton Meski Meski Penuh Cacat

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Film ini justru hadir dengan nuansa kelam, penuh darah, dan sarat pertarungan.

'Sudahlah Tertindas, Dilindas Pula', Kesaksian Teman Affan Kurniawan yang Dilindas Rantis Brimob polemik

'Sudahlah Tertindas, Dilindas Pula', Kesaksian Teman Affan Kurniawan yang Dilindas Rantis Brimob

Jum'at, 29 Agustus 2025 | 13:04 WIB

Affa Kurniawan, driver ojol yang baru berusia 21 tahun tewas dilindas rantis Brimob Polda Jaya yang menghalau demonstran, Kamis (28/8) malam. Semua bermula dari arogansi DPR.

Review Film Tinggal Meninggal: Bukan Adaptasi Kisah Nyata tapi Nyata di Sekitar Kita nonfiksi

Review Film Tinggal Meninggal: Bukan Adaptasi Kisah Nyata tapi Nyata di Sekitar Kita

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Film Tinggal Meninggal lebih banyak mengajak penonton merenungi hidup ketimbang tertawa?

80 Tahun Indonesia Merdeka; Ironi Kemerdekaan Jurnalis di Antara Intimidasi dan Teror polemik

80 Tahun Indonesia Merdeka; Ironi Kemerdekaan Jurnalis di Antara Intimidasi dan Teror

Minggu, 17 Agustus 2025 | 15:38 WIB

Di usia 80 tahun kemerdekaan Indonesia, jurnalis masih menghadapi intimidasi, teror, hingga kekerasan.

Review Jujur Merah Putih One for All: Film yang Seharusnya Tidak Dibuat polemik

Review Jujur Merah Putih One for All: Film yang Seharusnya Tidak Dibuat

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:46 WIB

Efek suaranya minim, mixing audionya berantakan, dan dubbing-nya seperti orang membaca teks sambil menunggu pesanan makanan datang.

Review Weapons, Horor Intelektual yang Mengguncang Pikiran nonfiksi

Review Weapons, Horor Intelektual yang Mengguncang Pikiran

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 09:05 WIB

Weapons adalah film horor yang berani, cerdas, dan penuh emosi.

Rumah Hantu Jenderal Dudung: Gaji Prajurit Dikuliti, Sengkarut Dana Setengah Triliun Rupiah nonfiksi

Rumah Hantu Jenderal Dudung: Gaji Prajurit Dikuliti, Sengkarut Dana Setengah Triliun Rupiah

Senin, 04 Agustus 2025 | 18:10 WIB

Di balik derita para prajurit, terbentang sebuah skandal besar yang berpusat pada program ambisius era KSAD Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.