Captain America: Brave New World, Upaya Putus Asa MCU untuk Tetap Relevan
Home > Detail

Captain America: Brave New World, Upaya Putus Asa MCU untuk Tetap Relevan

Yohanes Endra

Sabtu, 22 Februari 2025 | 09:00 WIB

Suara.com - Setelah serangkaian film dan serial yang lebih sering mengundang kebingungan daripada kegembiraan, Marvel Studios kembali mencoba peruntungannya di Multiverse Saga dengan "Captain America: Brave New World".

Dengan Anthony Mackie mengambil alih peran sang Leader Avengers, film ini mencoba berbagai cara untuk menarik kembali perhatian penonton, dengan koneksi tak terduga ke film lama, jawaban atas pertanyaan yang seharusnya dijawab bertahun-tahun lalu, serta aksi spektakuler yang, jujur saja, terkadang menantang logika.

Namun, apakah semua usaha ini cukup? Apakah Marvel berhasil menciptakan "Brave New World" yang benar-benar brave? Ataukah ini hanya dunia lama yang dibungkus ulang dengan efek CGI yang lebih mahal?

Rotten Tomatoes: Dari Brave Jadi Rotten

Tidak ada yang lebih menggambarkan respons kritikus terhadap film ini selain fakta bahwa "Brave New World" debut dengan skor 47 persen di Rotten Tomatoes.

Ya, itu artinya film ini hampir bergabung dengan "Eternals" dan "Ant-Man and the Wasp: Quantumania" dalam daftar kehormatan sebagai film "Busuk secara Resmi".

Seiring bertambahnya ulasan, angka itu memang sedikit naik ke 52 persen, tapi itu seperti mencoba menyelamatkan kapal Titanic dengan ember kecil, tidak banyak membantu.

Ditambah lagi dengan seruan boikot yang menggema di media sosial karena "Brave New World" menghadirkan karakter superhero Israel, dari orang-orang yang sebenarnya belum menonton filmnya.

Mencari Jawaban di Tumpukan Plot Lama

Salah satu nilai jual film ini adalah bagaimana dia berusaha menjawab beberapa pertanyaan besar yang telah menggantung di MCU selama bertahun-tahun.

Ingat Celestial raksasa yang nongol dari Samudra Hindia di "Eternals"? Jika Anda lupa, tidak apa-apa. Marvel juga sepertinya melupakan hal itu selama beberapa tahun terakhir.

Namun kini, akhirnya ada jawaban! Ternyata, di dalam tubuh Celestial yang membatu itu terdapat Adamantium, yang secara kebetulan adalah logam khas yang digunakan oleh Wolverine dan "X-Men".

Ini adalah cara yang cukup cerdik untuk memperkenalkan mutan ke dalam MCU. Tapi apakah ini benar-benar niat awal mereka, atau hanya solusi darurat karena mereka kehabisan ide? Kita mungkin tidak akan pernah tahu.

Selain itu, film ini juga menghubungkan kembali "The Incredible Hulk" (2008), yang sudah lama dianggap sebagai anak tiri MCU.

Ya, Marvel akhirnya memutuskan bahwa mereka bisa menghasilkan lebih banyak uang dengan memasukkan kembali film-film lama.

Serial Disney+ Akhirnya Berguna

Jika ada satu hal yang membuat "Brave New World" menonjol, itu adalah bagaimana film ini terasa benar-benar berhubungan dengan serial Disney+, "The Falcon and the Winter Soldier".

Ini adalah langkah besar bagi Marvel, karena sebagian besar film mereka sebelumnya gagal memberikan dampak nyata pada seri-seri TV mereka. Sebut saja "Doctor Strange in the Multiverse of Madness" yang membuat "WandaVision" terasa sia-sia.

Namun dengan "Brave New World", kita mendapatkan sesuatu yang lebih terasa seperti sekuel langsung dari serial tersebut, bukan hanya film terpisah dengan sedikit referensi.

Tentu, ini adalah kabar baik bagi penggemar yang telah mengikuti semua konten MCU, tapi bagi mereka yang hanya ingin menonton film tanpa harus menelusuri katalog Disney+ selama 10 jam? Ya, semoga beruntung memahami semua konteksnya.

Captain America Tanpa Serum? Tak Masalah!

Salah satu tantangan terbesar bagi film ini adalah bagaimana membuat kita percaya bahwa Sam Wilson, yang tidak memiliki serum Super Soldier, bisa menghadapi Red Hulk (Harrison Ford) dan ancaman super lainnya.

Bagaimana cara film ini mengatasi masalah itu? Dengan keberanian, semangat, dan… yah, jangan terlalu dipikirkan.

Adegan aksinya memang keren, terutama pertarungan udara di atas samudera, tetapi tetap sulit untuk mengabaikan fakta bahwa Sam Wilson adalah manusia biasa dengan sayap dan perisai.

MCU selalu meminta kita untuk menangguhkan ketidakpercayaan, tapi kali ini, rasanya mereka benar-benar menguji batas kesabaran kita.

Terlepas dari semua itu, Anthony Mackie layak mendapat pujian karena penampilan impresifnya sebagai superhero yang lebih manusiawi membuat kita tidak lagi merindukan Captain America-nya Chris Evans.

Chemistry Sam dengan Joaquin Torres (Danny Ramirez) sebagai tandem baru Captain America juga berhasil menciptakan bromance yang menyenangkan. Siapa sangka, si Falcon baru tak kalah menarik dari Bucky Barnes (Sebastian Stan).

Sabra: Karakter yang Paling Tidak Berani dalam Brave New World

Tidak lengkap rasanya membahas film ini tanpa menyentuh elemen yang paling kontroversial, yakni Sabra.

Ketika Marvel pertama kali mengumumkan bahwa karakter ini akan muncul, banyak yang langsung menyadari potensi kontroversinya.

Bagaimana tidak, menggunakan karakter yang memiliki latar belakang sebagai agen Mossad Israel dalam situasi geopolitik yang semakin memanas bukanlah keputusan yang paling cerdas.

Lantas, bagaimana cara Marvel menangani hal ini? Dengan menghapus hampir semua elemen yang membuatnya menarik.

Di film ini, Sabra hanyalah karakter pendukung dengan peran yang nyaris tidak signifikan. Identitasnya diubah total, kostumnya hampir tidak ada, dan tidak ada yang memanggilnya dengan nama "Sabra" di layar.

Alih-alih memperlakukan karakternya dengan nuansa yang layak, Marvel memilih solusi termudah, berpura-pura dia bukan dirinya sendiri. Padahal mereka totalitas membuat karakter ini sangat Israel, mengingat aktris pemerannya, Shira Haas juga berasal dari negara yang dicap Zionis tersebut.

Keputusan ini sia-sia, seruan boikot tetap kencang. Jika Marvel takut akan kontroversi, mengapa mereka tetap memasukkannya? Dan jika mereka memang ingin menampilkan Sabra, mengapa membuatnya begitu tidak relevan hingga kehadirannya terasa sia-sia?

Ini adalah contoh sempurna dari studio yang mencoba bermain aman, tetapi justru tersandung di prosesnya.

Apakah Brave New World Mampu Menyelamatkan MCU?

Di satu sisi, "Captain America: Brave New World" adalah film yang penuh ambisi dan, sebenarnya tidak sejelek rating di Rotten Tomatoes.

Film ini mencoba menjawab misteri lama, menghubungkan kembali film-film lama, dan memberikan kesinambungan yang lebih erat dengan serial Disney+.

Di sisi lain, "Brave New World" memang terasa seperti tambal sulam dari berbagai ide yang dilempar ke dinding dan berharap ada yang menempel.

Jadi, apakah ini film yang buruk? Tidak sepenuhnya.

Apakah ini film yang akan mengembalikan kejayaan MCU? Sepertinya tidak.

Dengan aksi yang cukup menghibur, beberapa momen nostalgia yang menarik, dan sedikit lebih banyak konsistensi dibandingkan film Marvel belakangan ini, "Brave New World" mungkin layak untuk ditonton, jika Anda masih memiliki bonding dengan karakter-karakter MCU, serta energi untuk mengikuti Multiverse Saga yang membingungkan ini.

Jika tidak? Tunggu saja sampai muncul di Disney+ beberapa bulan lagi dan nikmati dari kenyamanan sofa Anda.

Kontributor : Chusnul Chotimah


Terkait

Mengintip Game Marvel 1943: Rise of Hydra, Petualangan Captain America dan Black Panther di Perang Dunia II
Rabu, 12 Maret 2025 | 11:08 WIB

Mengintip Game Marvel 1943: Rise of Hydra, Petualangan Captain America dan Black Panther di Perang Dunia II

Skydance New Media dan Plaion akan merilis Marvel 1943: Rise of Hydra (2025). Game aksi-petualangan ini menampilkan Captain America & Black Panther di era Perang Dunia II

Dari Netflix ke Disney+, 5 Fakta Menarik Daredevil: Born Again yang Wajib Diketahui
Jum'at, 07 Maret 2025 | 19:40 WIB

Dari Netflix ke Disney+, 5 Fakta Menarik Daredevil: Born Again yang Wajib Diketahui

Serial ini menjadi kebangkitan kembali karakter Daredevil setelah sebelumnya eksis dalam semesta Netflix.

Captain America dan Black Panther Bersatu di Marvel 1943: Rise of Hydra!
Rabu, 05 Maret 2025 | 15:05 WIB

Captain America dan Black Panther Bersatu di Marvel 1943: Rise of Hydra!

Captain America dan Black Panther bertemu di Marvel 1943: Rise of Hydra, berjuang melawan Hydra di tengah Perang Dunia II, dengan Wakanda dan Paris sebagai latar utama.

Raih Puncak Box Office, Capaian Captain America 4 Masih Anjlok
Rabu, 26 Februari 2025 | 11:51 WIB

Raih Puncak Box Office, Capaian Captain America 4 Masih Anjlok

Captain America 4 alami penurunan pendapatan hingga 68 persen di pekan kedua penayangan.

Terbaru
Gugatan di MK Gegerkan Wacana Redenominasi Rupiah: Bagaimana Dampaknya?
polemik

Gugatan di MK Gegerkan Wacana Redenominasi Rupiah: Bagaimana Dampaknya?

Senin, 17 Maret 2025 | 12:44 WIB

Hanya indikator inflasi yang bisa dijadikan salah satu penguat. Tapi sebagian besar indikator tidak mengarah kesiapan untuk melakukan redenominasi secara makro, kata Eko.

Omon-Omon Pemberantasan Korupsi di Rezim Prabowo: Dari Ampuni Koruptor hingga Bikin Penjara Khusus di Pulau Terpencil polemik

Omon-Omon Pemberantasan Korupsi di Rezim Prabowo: Dari Ampuni Koruptor hingga Bikin Penjara Khusus di Pulau Terpencil

Senin, 17 Maret 2025 | 10:20 WIB

Prabowo sempat menyatakan akan mengampuni koruptor jika mereka mengembalikan uangnya secara diam-diam.

Review Film Mickey 17, Reuni Bong Joon Ho dan Robert Pattinson yang Memikat nonfiksi

Review Film Mickey 17, Reuni Bong Joon Ho dan Robert Pattinson yang Memikat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 08:00 WIB

Film ini mengisahkan Mickey Barnes (Robert Pattinson), seorang pria yang meninggalkan bumi untuk ikut serta dalam misi kolonisasi ke planet es, Nilfheim.

Sinyal Bahaya di Balik Defisit APBN Awal Tahun 2025, Benarkah Bisa Berujung Impeachment? polemik

Sinyal Bahaya di Balik Defisit APBN Awal Tahun 2025, Benarkah Bisa Berujung Impeachment?

Jum'at, 14 Maret 2025 | 12:05 WIB

Dalam paparannya, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa hingga akhir Februari 2025, APBN mengalami defisit Rp31,3 triliun atau 0,13 persen dari PDB.

Ancaman di Balik Krisis Hakim di Indonesia, Sulitnya Warga Dapat Keadilan polemik

Ancaman di Balik Krisis Hakim di Indonesia, Sulitnya Warga Dapat Keadilan

Jum'at, 14 Maret 2025 | 08:19 WIB

Tapi, benarkah problemnya karena jumlah hakim yang kurang? Atau justru sebarannya yang tidak merata?

Antara Deflasi dan Pahala: Kotak Amal Masjid di Aceh Menyusut? polemik

Antara Deflasi dan Pahala: Kotak Amal Masjid di Aceh Menyusut?

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:23 WIB

Jika melihat dari celengan atau kotak amal, memang ada penurunan sejak tahun lalu," ujar Ustaz Mauliza.

Cerita Pilu Di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS: Tabungan Menipis, Rencana Hidup Berantakan polemik

Cerita Pilu Di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS: Tabungan Menipis, Rencana Hidup Berantakan

Kamis, 13 Maret 2025 | 12:05 WIB

Berdasarkan keputusan baru, CPNS baru akan diangkat pada 1 Oktober 2025, sedangkan PPPK pada 1 Maret 2026.