Manuver Prabowo, Koalisi Permanen Jegal Gibran di Pilpres 2029?
Home > Detail

Manuver Prabowo, Koalisi Permanen Jegal Gibran di Pilpres 2029?

Erick Tanjung | Yaumal Asri Adi Hutasuhut

Senin, 17 Februari 2025 | 08:26 WIB

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menginginkan Koalisi Indonesia Maju atau KIM dijadikan koalisi permanen. Keinginannya itu diutarakan dalam pertemuan dengan para ketua umum partai anggota KIM di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 14 Februari lalu. Hal ini bersamaan dengan keputusan Gerindra yang akan mencalonkan Prabowo kembali pada pemilihan presiden 2029.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Jenderal Soedirman, Indaru Setyo Nurprojo menilai wacana menjadikan KIM permanen itu merupakan salah satu strategi Prabowo untuk mengunci partai pendukung pemerintah untuk kepentingan Pilpres 2029. Dengan begitu partai yang tergabung dalam KIM tidak bisa mengusung/mendukung calon presiden dari partai lain.

"Itu sebagai upaya untuk mengunci langkah partai di KIM," kata Indaru kepada Suara.com, Minggu (16/2/2024).

Dia menjelaskan, upaya itu bukan tanpa alasan, pasalnya masing-masing partai politik yang menjadi peserta pemilu nanti memiliki kesempatan yang sama untuk mencalonkan presiden sendiri. Kesempatan itu menjadi terbuka berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi yang telah menghapus persyaratan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden pada Januari lalu.

Tak hanya itu, menurut Indaru koalisi permanen yang diusulkan Prabowo tersebut juga sebagai strategi untuk menguji kesetiaan partai politik yang tergabung dalam KIM. Dengan melemparkan usulan itu, Prabowo dapat mengukur kesetiaan partai-partai pendukungnya.

Presiden Prabowo Subianto (kanan) yang juga Ketua Umum Partai Gerindra bersama Presiden ke-7 Joko Widodo (ketiga kanan) dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kedua kanan) menghadiri perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr]
Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden ke-7 Jokowi dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kedua kanan) menghadiri perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). [Antara/Hafidz Mubarak A/agr]

Ketika partai anggota KIM mulai menunjukkan sikap yang bertentangan, Prabowo sedari awal dapat mengantisipasi. Antisipasi itu bisa dilakukan Prabowo secara halus atau kasar.

"Jadi kalau ada yang tidak sepakat ya sudah nanti pasti akan dibuang pada tahun ketiga atau pada tahun keempat. Dibuangnya itu bisa dengan halus atau kasar seperti lewat kasus-kasus," jelas Indaru.

Dia pun menilai Prabowo sengaja menciptakan situasi itu. Supaya partai anggota KIM berpikir dua kali jika ingin meninggalkan Prabowo dan Gerindra.

"Situasi itu akan membuat KIM ini akan tetap utuh. KIM ini akan tetap solid mendukung Prabowo," tuturnya.

Senada dengan Indaru, pakar komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai Prabowo sengaja melakukan itu untuk memastikan kesetiaan partai-partai pendukungnya di pemerintahan.

"Dengan demikian, kalau dia melihat ada partai-partai yang tidak loyal atau kurang setia, nah ini mungkin jadi dasar Prabowo melakukan reshuffle kepada kader partai yang dinilai tidak loyal," kata Jamiluddin kepada Suara.com.

Menguji Golkar dan PSI?

Jamiluddin berpendapat partai yang paling terusik dengan permintaan Prabowo tersebut Golkar dan PSI. Dia menilai usulan itu secara tidak langsung ditujukan kepada kedua partai tersebut. Alasannya Golkar dan PSI bisa menjadi kendaraan bagi Gibran Rakabuming untuk maju pada Pilpres 2029 mendatang.

Sebagaimana diketahui, PSI sangat pro kepada Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi. Apalagi Ketua Umum PSI adalah putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep--yang tak lain adik kandung Gibran.

Sedangkan Golkar, yang ketua umumnya Bahlil Lahadalia juga merupakan orang dekat Jokowi. Perjalanan Bahlil untuk menjabat orang nomor satu di Golkar tak bisa dilepaskan dari peran Jokowi.

Dalam laporan majalah Tempo pada Maret 2024 menyebut, Jokowi diduga ikut campur tangan untuk menjadikan Bahlil sebagai Ketua Umum Golkar dengan melengserkan Airlangga Hartarto. Pada Agustus 2024, Bahlil resmi menjabat ketua umum. Usai terpilih, Bahlil melontarkan istilah 'Raja Jawa' --yang banyak pihak mengaitkannya dengan Jokowi.

"Soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu saja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu," kata Bahlil kala itu.

PSI dan Golkar sudah menunjukan sikap atas usulan Prabowo. Kedua partai itu menyatakan akan kembali mendukung Prabowo pada Pilpres 2029.

"Kami dukung Prabowo lagi," kata Sekjen PSI Raja Uli Antoni usai mengikuti acara silaturahmi KIM pada Jumat (14/2).

Presiden RI Prabowo Subianto mengeluarkan sejumlah kebijakan dalam rapat terbatas (ratas) yang digelar di kediaman pribadinya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/1/2025). (Foto dokumen: Biro Pers)
Presiden RI Prabowo Subianto di kediaman pribadinya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/1/2025). (Foto dokumen: Biro Pers)

Hal yang sama disampaikan oleh Bahlil usai menghadiri peringatan ulang tahun Gerindra ke-17 tahun di Sentul, Bogor, pada Sabtu (15/2). Dukungan itu katanya sebagai kado untuk Gerindra.

"Kado spesialnya kami dukung sampai akhir, sampai 2029. Bila perlu lanjut lagi," kata Bahlil.

Menurut Jamiluddin, respons PSI dan Golkar yang mendukung usulan Prabowo hanya sebagai upaya untuk meyakinkan bahwa mereka setia sebagai partai anggota KIM.

"Saya menangkap ini mereka langsung merespon, bisa jadi untuk menutupi. Mereka bisa menangkap ini sudah pancingan dari Prabowo (menguji kesetiaan PSI dan Golkar)," tuturnya.

Indaru menambahkan, dengan menguji kesetiaan partai anggota KIM Plus, setidaknya Prabowo bisa memetakan lawan di Pilpres 2029 sedari awal. Dengan begitu, medan tempur dapat dikuasai dengan mudah. Cara Prabowo ini tak bisa dipisahkan dari latar belakangnya dari seorang jenderal TNI.

"Dan ini model, karakter militer. Propaganda militer dalam membuat isu begini," katanya.

Tanggapan Partai Anggota KIM

Sejumlah partai anggota KIM menunjukkan sikap berbeda-beda, ada yang mendukung penuh dan ada yang masih mempertimbangkan. Beberapa ketua umum partai mengungkapkannya usai menghadiri ulang tahun ke-17 Gerindra di Sentul pada Sabtu (15/2) lalu.

Misalnya, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar menyambut baik usulan tersebut. Seperti yang sudah pernah disampaikan sebelumnya, yaitu PKB sepakat untuk memperkuat KIM.

"Pokoknya koalisi ini harus terus dijaga, nanti kita lanjut," ujar Cak Imin, begitu ia akrab disapa.

Sedana dengan PKB, Wakil Ketua DPP PAN Yandri Susanto menyebut partainya adalah kawan setia Gerindra. Setidaknya PAN sudah tiga kali mengusung Prabowo sebagai calon presiden, Pilpres 2014, Pilpres 2019, dan Pilpres 2024.

"Yang paling setia dengan Gerindra dan Pak Prabowo itu PAN,” ujarnya.

Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut menyatakan dukungan yang sama.

"Tentu mendukung (Prabowo sampai Pilpres 2029)," ujar AHY.

Sementara Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyatakan usulan Prabowo tersebut masih perlu untuk dikaji. Katanya wacana itu akan dibahas di tim khusus internal partainya. Dia juga mempertanyakan batas waktu usulan koalisi permanen.

"Permanen sampai berapa waktu kan? Pasti ada batas waktunya. Apakah dua kali pemilu? Tiga kali pemilu, empat kali pemilu, lima kali pemilu?" tuturnya.

Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono buka suara soal usulan Prabowo. Dia membantah usulan itu sebagai upaya untuk mengakali putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus presidential threshold. Dia menyebut usulan menjadikan KIM permanen guna menjaga persatuan.

"Yang pasti kami ingin menjaga kerukunan dan persatuan. Tidak disebut sama sekali ada urusan presidential threshold," kata Sugiono.


Terkait

Didemo Mahasiswa, Prabowo Dibela Aktivis: Baru 100 Hari Jabat
Rabu, 19 Februari 2025 | 06:53 WIB

Didemo Mahasiswa, Prabowo Dibela Aktivis: Baru 100 Hari Jabat

Fauzan Irvan mengingatkan mahasiswa mengenai pentingnya mengkaji aspirasi yang disuarakannya.

Dari Pilpres hingga Musik, Ifan Seventeen Angkat Perjuangan Prabowo dalam Lagu Barunya
Rabu, 19 Februari 2025 | 05:00 WIB

Dari Pilpres hingga Musik, Ifan Seventeen Angkat Perjuangan Prabowo dalam Lagu Barunya

"Kebetulan, kita punya presiden sekarang itu juga pernah merasakan, empat kali kalah di Pilpres, sampai akhirnya jadi presiden," ucapnya menyambung.

Efisiensi Anggaran Prabowo Dipertanyakan, Tunjangan Pejabat Tak Tersentuh?
Selasa, 18 Februari 2025 | 21:43 WIB

Efisiensi Anggaran Prabowo Dipertanyakan, Tunjangan Pejabat Tak Tersentuh?

Agus menyampaikan bahwa di banyak negara memang ada pejabat yang juga merangkap sebagai komisaris, tetapi tidak mendapatkan tunjangan tambahan.

PDIP Sebut Ada Pesan Tersirat di Balik Pujian Prabowo untuk Jokowi, Apa Itu?
Selasa, 18 Februari 2025 | 21:34 WIB

PDIP Sebut Ada Pesan Tersirat di Balik Pujian Prabowo untuk Jokowi, Apa Itu?

Komarudin Watubun mengemukakan bahwa kesan yang tersirat di balik pujian Presiden Prabowo kepada Jokowi merupakan bentuk sindiran.

Terbaru
Di Balik Tuntutan THR: Mengapa Hubungan Kemitraan Pengemudi Ojol Bermasalah?
polemik

Di Balik Tuntutan THR: Mengapa Hubungan Kemitraan Pengemudi Ojol Bermasalah?

Rabu, 19 Februari 2025 | 08:16 WIB

Menteri Ketenagakerjaan mengklaim "sudah ada titik terang." Namun, bagi para pengemudi, kepastian itu masih samar.

Menakar Peluang Gibran di 2029 dan Mimpi Koalisi Permanen Prabowo polemik

Menakar Peluang Gibran di 2029 dan Mimpi Koalisi Permanen Prabowo

Selasa, 18 Februari 2025 | 19:05 WIB

Politik di Indonesia umumnya hanya berkutat soal kepentingan yang didapat dari kekuasaan, sehingga keberadaan koalisi permanen Prabowo itu kecil kemungkinan terjadi.

Hotel Merugi Rp24,5 Triliun, Efisiensi Anggaran Prabowo Ancam PHK Massal? polemik

Hotel Merugi Rp24,5 Triliun, Efisiensi Anggaran Prabowo Ancam PHK Massal?

Selasa, 18 Februari 2025 | 16:03 WIB

industri perhotelan berpotensi mengalami kerugian Rp24,5 triliun, imbas dari pemangkasan anggaran pemerintah.

Kampus Seni Takut pada Seni, Ironi Larangan Pementasan Teater Wawancara dengan Mulyono polemik

Kampus Seni Takut pada Seni, Ironi Larangan Pementasan Teater Wawancara dengan Mulyono

Selasa, 18 Februari 2025 | 13:49 WIB

Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati mengungkap pihak kampus akhirnya memutuskan untuk menggembok ruang Studio Teater ISBI Bandung,

Omon-Omon Generasi Emas, Anak Muda Terancam Sulit Kuliah Jika UKT Naik polemik

Omon-Omon Generasi Emas, Anak Muda Terancam Sulit Kuliah Jika UKT Naik

Selasa, 18 Februari 2025 | 08:59 WIB

Pemerintah harus patuh pada konstitusi bahwa anggaran pendidikan minimal 20 persen dari APBN, tidak boleh dipangkas.

Fenomena Brain Drain: Masalah Nasionalisme atau Bobroknya Sistem Meritokrasi Indonesia? polemik

Fenomena Brain Drain: Masalah Nasionalisme atau Bobroknya Sistem Meritokrasi Indonesia?

Senin, 17 Februari 2025 | 19:05 WIB

Belakangan, tagar #KaburAjaDulu ramai memenuhi lini masa media sosial X (Twitter).

Koalisi Permanen Prabowo: Ancaman Demokrasi dan Tabrak Putusan MK polemik

Koalisi Permanen Prabowo: Ancaman Demokrasi dan Tabrak Putusan MK

Senin, 17 Februari 2025 | 16:34 WIB

"Jadi ini sangat tidak sejalan dengan keputusan MK. Harapannya akan memberi peluang semakin banyak partai politik yang akan mengusung capres dan cawapres," kata Jamiluddin.