Pertaruhan Harga Diri Indra Sjafri di Piala Asia U-20 2025
Home > Detail

Pertaruhan Harga Diri Indra Sjafri di Piala Asia U-20 2025

Pebriansyah Ariefana | Adie Prasetyo Nugraha

Minggu, 16 Februari 2025 | 13:05 WIB

Suara.com - Indra Sjafri sosok pelatih berpengalaman. Ia sukses meraih sejumlah gelar bersama tim kelompok umur Indonesia.

Namun pasca hasil buruk Timnas Indonesia U-20 di laga perdana Piala Asia U-20 2025 melawan Iran membuat kapasitasnya dipertanyakan, apakah ia masih layak dipercaya PSSI?

Timnas Indonesia U-20 baru memulai perjalanannya di Piala Asia U-20 2025 dengan menantang Iran U-20 di laga pertama grup C, Kamis (13/2) malam WIB.

Di pertandingan tersebut, skuad besutan Indra Sjafri itu harus dipaksa menyerah dengan skor 0-3 dari lawannya berkat gol Hesam Nafari, Esmaeil Gholizadeh, dan Mobhin Dehghan.

Pada pertandingan itu, Timnas Indonesia U-20 dibuat mati kutu oleh Iran U-20 sejak pertandingan dimulai hingga peluit panjang dibunyikan.

Turun dengan formasi 4-2-3-1, Garuda Muda tercatat hanya menguasai 44 persen penguasaan bola, melepaskan 10 tembakan dengan hanya 3 tembakan yang tepat sasaran.

Pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 melawan Iran di laga pembuka Piala Asia U-20 (the-afc.com)
Pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 melawan Iran di laga pembuka Piala Asia U-20 (the-afc.com)

Catatan ini kalah jauh dari Iran U-20 yang menguasai laga dengan 56 persen penguasaan bola, 16 tembakan dengan 4 tembakan yang tepat sasaran.

Bagi Indra Sjafri, kekalahan anak asuhnya dari Iran U-20 itu didapat karena timnya tak bisa mengantisipasi umpan silang dan memenangkan duel udara dengan pemain lawan.

“Kami tidak bermain begitu buruk, tetapi kami tidak punya antisipasi yang bagus untuk umpan-umpan silang mereka,” kata Indra Sjafri.

“(Selain itu) antisipasi bola-bola atas, dan duel satu lawan satu kami lemah,” lanjutnya, dikutip dari Antara.

Proses Timnas Indonesia U-20 ke Piala Asia U-20

Kelemahan Timnas Indonesia U-20 dalam mengantisipasi umpan silang dan duel udara sejatinya sudah terlihat sejak babak Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.

Di Kualifikasi Piala Asia -20 2025, Timnas Indonesia U-20 kesulitan saat menghadapi tim yang setipe dengan Iran U-20, yakni Yaman U-20.

Terbukti laga kontra Yaman U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 harus berakhir dengan skor sama kuat, yakni 1-1, karena permainan lawan yang mengandalkan umpan silang dan duel-duel udara.

Tak hanya di babak kualifikasi, kelemahan Timnas Indonesia U-20 ini juga terlihat di mini turnamen saat menghadapi Suriah, Yordania, dan India.

Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri dan sederet prestasinya jelang Piala Asia U-20 2025. [Dok. Instagram/@indrasjafri_coach]
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri dan sederet prestasinya jelang Piala Asia U-20 2025. [Dok. Instagram/@indrasjafri_coach]

Saat melawan Suriah, Timnas Indonesia U-20 dibuat tak berkutik dan menelan kekalahn 0-2. Bahkan kekalahan juga didapat dari Yordania dengan skor 0-1.

Satu-satunya kemenangan Timnas Indonesia U-20 di mini turnamen itu didapat dari India yang menurunkan banyak pemain muda yang belum genap berusia 20 tahun.

Sepenting Apa Piala Asia U-20?

Dengan melakoni babak kualifikasi, mini turnamen, hingga pemusatan latihan yang memakan waktu berbulan-bulan, sejatinya Timnas Indonesia U-20 dan Indra Sjafri menganggap Piala Asia U-20 2025 sebagai ajang penting.

Apalagi di Piala Asia U-20 2025 ini, negara-negara Asia punya peluang untuk lolos ke Piala Dunia U-20 2025, di mana ada empat tiket yang tersedia untuk tampil di ajang itu.

Pentingnya Piala Asia U-20 2025 ini juga terlihat dari target yang dipatok oleh PSSI, di mana Timnas Indonesia U-20 diharapkan bisa menembus babak perempatfinal.

Namun Indra Sjafri selaku pelatih mematok target lebih tinggi, yakni lolos ke semifinal dan menembus Piala Dunia U-20 2025 di Chile.

Bagaimana Rekor Indonesia di Piala Asia U-20?

Tapi, apakah target yang diminta PSSI dan dipatok Indra Sjafri masuk akal? Jika berkaca pada sejarah, Timnas Indonesia U-20 punya potensi untuk mencapai perempatfinal atau bahkan semifinal.

Sejak Piala Asia U-20 (Piala Asia Junior atau Piala Asia U-19) digelar pada 1959, Timnas Indonesia telah 19 kali tampil di ajang ini.

Dari 19 penampilan itu, Garuda Muda pernah menjadi juara pada tahun 1961 dan dua kali meraih Runner Up pada 1967 dan 1970, serta menembus semifinal sebanyak lima kali.

Hanya saja sejak 2004, Timnas Indonesia U-20 tak punya prestasi mentereng dengan lebih banyak berhenti di fase grup dan hanya sekali menembus perempatfinal, yakni pada 2018.

Dengan kiprah tersebut, target yang dipatok PSSI untuk menembus perempatfinal di Piala Asia U-20 2025 terbilang masuk akal ketimbang target yang dipatok Indra Sjafri dengan lolos ke semifinal.

Timnas Indonesia di Piala Asia U-20 di Masa Lalu

Sebelum Piala Asia U-20 memasuki era milenial, Timnas Indonesia U-20 punya catatan apik di ajang ini. Pada debutnya, Garuda muda bahkan mampu menembus empat besar, yakni tahun 1960.

Hanya setahun kemudian, Garuda Muda berhasil menjadi kampiun Piala Asia U-20 1961 dan dilanjutkan menempati peringkat ketiga di edisi 1963.

Sempat absen di empat edisi selanjutnya, Timnas Indonesia U-20 mampu menjadi Runner Up di edisi 1967 dan berlanjut menjadi Runner Up di edisi 1970.

Sejak menjadi Runner Up di edisi 1970 itu, kiprah Timnas Indonesia U-20 tak berjalan manis di ajang ini, dengan maksimal mencapai babak perempatfinal dan banyak terhenti di fase grup.

Timnas Indonesia di Piala Asia U-19 1961. (Dok. Goal).
Timnas Indonesia di Piala Asia U-19 1961. (Dok. Goal).

Sejatinya, skuad Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025 ini bisa saja mengulang kejayaan Garuda Muda di ajang ini pada era 60 an.

Apalagi, skuad Garuda Muda saat ini dihuni banyak pemain yang berpengalaman di level profesional dan juga diperkuat pemain keturunan. Berikut daftar pemainnya.

Kiper: Ikram Algiffari, Wayan Arta, Fitrah Maulana

Bek: Kadek Arel, Alfharezzi Buffon, Sulthan Zaky, Dony Tri Pamungkas, Iqbal Gwijangge, Mufli Hidayat,

Rizdjar Nurviat, Achmad Zidan, Fava Sheva.

Gelandang: Evandra Florasta, Arlyansyah Abdulmanan, Welber Jardim (keturunan), Toni Firmansah, Aditya Warman, Fandi Pamungkas.

Penyerang: Jens Raven (keturunan), Muhammad Ragil, Jehan Pahlevi, Marselinus Ama Ola, Aulia Rahman.

Siapa Pemain yang Paling Diandalkan

Jika melihat 23 pemain yang dibawa Indra Sjafri itu, setiap lini Timnas Indonesia U-20 punya pemain-pemain yang bisa diandalkan dan dimaksimalkan.

Di posisi kiper, ada Ikram Algiffari yang sudah malang melintang bersama Timnas Indonesia kelompok umur dan pernah tampil di Piala Dunia U-17 2023.

Lalu di pos bek, ada dua nama yang paling menonjol, yakni Kadek Arel dan Dony Tri Pamungkas. Keduanya amat diandalkan karena sudah jadi andalan di Bali United dan Persija Jakarta.

Pun di sektor gelandang. Nama Tony Firmansah yang berstatus wonderkid Persebaya Surabaya juga diandalkan bersama dengan Welber Jardim yang berstatus didikan Sao Paulo.

Untuk pos penyerang, Jens Raven yang berkarier di FC Dordrecht menjadi jagoan di lini serang dan disokong oleh Muhammad Ragil yang juga kerap diandalkan oleh Bhayangkara FC.

Bagaimana Kans Indra Sjafri untuk Lolos ke Semifinal Piala Asia U-20?

Jika berbicara materi pemain, wajar rasanya bila Indra Sjafri percaya diri bisa membawa Timnas Indonesia U-20 lolos ke semifinal Piala Asia U-20 2025 dan menembus Piala Dunia U-20 2025.

Hanya saja, materi pemain tak menjamin tim bisa mudah lolos ke semifinal. Ada faktor lain seperti taktik dan juga lawan-lawan yang dihadapi.

Jika berkaca pada laga kontra Iran U-20, kans untuk ke semifinal Piala Asia U-20 2025 bisa saja tertutup. Pasalnya, Timnas Indonesia U-20 tak menunjukkan Game Plan yang menjanjikan.

Terlebih dengan lawan-lawannya di grup C seperti Iran U-20, Uzbekistan U-20, dan Yaman U-20 yang secara taktikal mungkin lebih mumpuni ketimbang Garuda Muda.

Peta Kekuatan Lawan

Usai menelan kekalahan dari Iran U-20, kini Timnas Indonesia U-20 mau tak mau harus menang atas Uzbekistan U-20 dan Yaman U-20 jika ingin lolos dari fase grup.

Hanya saja dua lawan selanjutnya itu bukanlah lawan sembarangan. Uzbekistan U-20 berstatus juara bertahan Piala Asia U-20.

Sementara Yaman U-20 yang dianggap tim terlemah di grup C, pernah membuat Timnas Indonesia U-20 kerepotan di babak kualifikasi saat ditahan imbang 1-1.

Bahkan, Yaman U-20 yang dianggap tim terlemah, bisa memaksa Uzbekistan U-20 hanya menang tipis dengan skor 1-0 saja.

Karenanya, Timnas Indonesia U-20 dirasa sulit untuk bisa menang di dua pertandingan tersisa saat menghadapi Uzbekistan U-20 maupun Yaman U-20.

Lawan Mana yang Berat

Dari hasil laga perdana grup C, bisa saja Timnas Indonesia U-20 telah melewati lawan terberat di grup C, yakni Iran U-20.

Akan tetapi, Timnas Indonesia U-20 juga perlu mewaspadai Uzbekistan U-20 yang notabene berstatus juara bertahan dan punya kiprah apik di ajang ini dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Andai bisa melewati hadangan Uzbekistan U-20 dan meraih poin, Timnas Indonesia U-20 punya kans untuk lolos dari fase grup, dengan catatan menang melawan Yaman U-20.

Pemain Timnas Indonesia, Welber Jardim saat bertanding melawan Iran U-20 di laga Piala Asia U-20 (the-afc.com)
Pemain Timnas Indonesia, Welber Jardim saat bertanding melawan Iran U-20 di laga Piala Asia U-20 (the-afc.com)

Potensi mendulang poin atas Uzbekistan U-20 cukup terbuka, mengingat Timnas Indonesia U-20 pernah melakukannya pada edisi 2023 lalu.

Pada Piala Asia U-20 2023 lalu, Garuda Muda besutan Shin Tae-yong mampu menahan imbang Uzbekistan U-20 dengan skor 0-0 dan hampir lolos dari fase grup.

Timnas Indonesia U-20 Harus Lupakan Piala Dunia U-20 2025

Kekalahan dari Iran, 0-3 membuat target Timnas Indonesia U-20 berlaga di Piala Dunia U-20 2025 menjadi sangat berat. Ada perbedaan kualitas pemain Timnas U-20 dengan tim lain di Piala Asia U-20 2025.

Seperti yang terjadi saat berjumpa dengan Iran. Pemain-pemain Timnas Indonesia U-20 kerepotan mengimbangi para penggawa Iran terutama saat duel udara.

Timnas Indonesia U-20 punya kans mencetak gol di laga tersebut. Tetapi, Jens Raven dan Marselinus Ama Ola yang digadang-gadang bisa menjadi pembeda tim karena merumput di luar negeri, tak bisa mencetak angka untuk Timnas U-20 padahal ada peluang.

"Terlihat Timnas U-20 Indonesia memang kalah secara kualitas tim dan individu," kata pengamat sepak bola Rais Adnan saat dihubungi Suara.com, Jumat (14/2/2025).

"Terlihat juga para pemain kita masih sering kalah duel dalam bola-bola atas," tambah Rais Adnan.

Pertandingan Timnas Indonesia U-20 vs Iran di matchday pertama Grup C Piala Asia U-20 2025 (Dok. PSSI)
Pertandingan Timnas Indonesia U-20 vs Iran di matchday pertama Grup C Piala Asia U-20 2025 (Dok. PSSI)

Rais beranggapan yang terpenting untuk saat ini fokus menatap laga melawan Uzbekistan, Minggu (16/2/2025). Lupakan sejenak mimpi bisa berlaga di Piala Dunia U-20 2025 karena masih ada Yaman yang juga wajib harus dikalahkan.

Indra Sjafri harus membangkitkan kembali mental bertanding Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan. Sebab, peluang lolos ke Piala Dunia U-20 masih terbuka walau kecil.

"Yang terpenting sekarang, dalam menatap laga selanjutnya melawan Uzbekistan, membangkitkan kembali mental para pemain Timnas U-20 setelah menelan kekalahan (kontra Iran) ini," jelas Rais.

Diakui Rais, kans Timnas Indonesia U-20 meraih tiket Piala Dunia U-20 sangat berat. Andai Garuda Nusantara bangkit dan lolos dari fase grup sebagai juara atau runner-up sudah menanti raksasa Asia.

Jika melihat bagan grup, Timnas Indonesia U-20 akan berhadapan dengan juara atau runner-up Grup D saat perempatfinal. Kemungkinan besar posisi itu akan diisi oleh Jepang dan Korea Selatan.

"Masih ada (peluang ke Piala Dunia U-20), tapi berat karena di babak selanjutnya kalau pun lolos (kemungkinan) akan bertemu Jepang atau Korea Selatan," tutupnya.

(Pebriansyah Ariefana/Felix Indra Jaya/Adhie Prasetyo)

Terbaru
Di Balik Tuntutan THR: Mengapa Hubungan Kemitraan Pengemudi Ojol Bermasalah?
polemik

Di Balik Tuntutan THR: Mengapa Hubungan Kemitraan Pengemudi Ojol Bermasalah?

Rabu, 19 Februari 2025 | 08:16 WIB

Menteri Ketenagakerjaan mengklaim "sudah ada titik terang." Namun, bagi para pengemudi, kepastian itu masih samar.

Menakar Peluang Gibran di 2029 dan Mimpi Koalisi Permanen Prabowo polemik

Menakar Peluang Gibran di 2029 dan Mimpi Koalisi Permanen Prabowo

Selasa, 18 Februari 2025 | 19:05 WIB

Politik di Indonesia umumnya hanya berkutat soal kepentingan yang didapat dari kekuasaan, sehingga keberadaan koalisi permanen Prabowo itu kecil kemungkinan terjadi.

Hotel Merugi Rp24,5 Triliun, Efisiensi Anggaran Prabowo Ancam PHK Massal? polemik

Hotel Merugi Rp24,5 Triliun, Efisiensi Anggaran Prabowo Ancam PHK Massal?

Selasa, 18 Februari 2025 | 16:03 WIB

industri perhotelan berpotensi mengalami kerugian Rp24,5 triliun, imbas dari pemangkasan anggaran pemerintah.

Kampus Seni Takut pada Seni, Ironi Larangan Pementasan Teater Wawancara dengan Mulyono polemik

Kampus Seni Takut pada Seni, Ironi Larangan Pementasan Teater Wawancara dengan Mulyono

Selasa, 18 Februari 2025 | 13:49 WIB

Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati mengungkap pihak kampus akhirnya memutuskan untuk menggembok ruang Studio Teater ISBI Bandung,

Omon-Omon Generasi Emas, Anak Muda Terancam Sulit Kuliah Jika UKT Naik polemik

Omon-Omon Generasi Emas, Anak Muda Terancam Sulit Kuliah Jika UKT Naik

Selasa, 18 Februari 2025 | 08:59 WIB

Pemerintah harus patuh pada konstitusi bahwa anggaran pendidikan minimal 20 persen dari APBN, tidak boleh dipangkas.

Fenomena Brain Drain: Masalah Nasionalisme atau Bobroknya Sistem Meritokrasi Indonesia? polemik

Fenomena Brain Drain: Masalah Nasionalisme atau Bobroknya Sistem Meritokrasi Indonesia?

Senin, 17 Februari 2025 | 19:05 WIB

Belakangan, tagar #KaburAjaDulu ramai memenuhi lini masa media sosial X (Twitter).

Koalisi Permanen Prabowo: Ancaman Demokrasi dan Tabrak Putusan MK polemik

Koalisi Permanen Prabowo: Ancaman Demokrasi dan Tabrak Putusan MK

Senin, 17 Februari 2025 | 16:34 WIB

"Jadi ini sangat tidak sejalan dengan keputusan MK. Harapannya akan memberi peluang semakin banyak partai politik yang akan mengusung capres dan cawapres," kata Jamiluddin.