DPR Usul Moge Boleh Masuk Tol, Pendapatan Negara Naik atau Malah Kecelakaan Meningkat?
Home > Detail

DPR Usul Moge Boleh Masuk Tol, Pendapatan Negara Naik atau Malah Kecelakaan Meningkat?

Erick Tanjung | Muhammad Yasir

Rabu, 29 Januari 2025 | 15:05 WIB

Suara.com - Budaya tertib lalu lintas di Indonesia yang masih rendah menjadi salah satu faktor mengapa kebijakan motor gede boleh masuk atau melintas di jalan tol dinilai belum tepat diberlakukan. Alih-alih meningkatkan pendapatan negara, mengizinkan moge masuk jalan tol justru diprediksi akan semakin meningkatkan angka kasus kecelakaan lalu lintas.

Terbaru usulan moge boleh masuk tol ini disampaikan anggota Komisi V DPR RI dari fraksi Partai Gerindra Andi Iwan Darmawan Aras dalam rapat kerja bersama Kementerian Pekerjaan Umum di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis, 23 Januari 2025. Dia merujuk beberapa negara tetangga yang telah memberlakukan kebijakan tersebut. Kebijakan ini, kata dia, jika diberlakukan di Indonesia berpotensi menambah pendapatan negara.

“Kalau saya nggak salah, hanya di Indonesia nih moge tidak diizinkan masuk ke jalan tol,” katanya.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menilai kebijakan moge boleh masuk tol belum tepat di berlakukan di Indonesia. Salah satu faktornya adalah budaya tertib lalu lintas di Indonesia masih rendah. Berbeda jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura.

“Kalau kita membandingkan Indonesia dengan negara-negara tetangga sebetulnya itu nggak apple to apple. Kenapa? Karena mereka budaya tertib lalu lintasnya itu sudah bagus atau terbangun baik,” kata Sony kepada Suara.com, Rabu (29/1/2025).

Singapura adalah salah satu negara tetangga yang telah mengizinkan motor masuk jalan tol. Jika dibandingkan dengan Indonesia, budaya tertib lalu lintas di negara singa tersebut memang jauh lebih baik.

Motor gede yang digunakan The Dudas Minus One saat touring di Langkat, Sumatera Utara, tidak menggunakan pelat nomor di depan. [Instagram/@raffinagita1717]
Motor gede yang digunakan The Dudas Minus One saat touring di Langkat, Sumatera Utara. [Instagram/@raffinagita1717]

Hasil studi yang dilakukan Zutobi pada 2022 bahkan menobatkan Singapura sebagai negara dengan kualitas jalan raya dan manajemen lalu lintas terbaik di dunia. Perusahaan akademi pengemudi internasional itu memberikan skor 9,44 dari 10 kepada Singapura dalam hal kualitas jalan. Dari studi tersebut juga diketahui bahwa Singapura merupakan negara dengan angka kematian lalu lintas jalan terendah, yakni di skor 1,69 dari 100.000 orang.

Sementara kasus kecelakaan dan kematian lalu lintas jalan di Indonesia setiap tahunnya menunjukan angka yang memprihatinkan. Berdasar data Korlantas Polri pada 2023 setidaknya terjadi 152.000 kecelakaan lalu lintas dengan korban jiwa mencapai 27.000 orang. Artinya jika dirata-rata dalam sehari pada tahun 2023 terdapat 74 orang meninggal dunia akibat kecelakaan.

Kebijakan membolehkan moge masuk jalan tol semakin dirasa belum tepat ketika melihat angka kasus kecelakaan lalu lintas yang menunjukan peningkatan pada 2024. Menurut data Korlantas Polri sejak Januari hingga Oktober 2024 telah terjadi 220.647 kecelakaan lalu lintas. Walaupun, angka kematiannya menurun jika dibandingkan tahun 2023. Pada tahun 2024 angka kematian lalu lintas jalan tercatat sebanyak 22.970 jiwa.

Menurut Sony sebagai usulan moge boleh masuk tol patut untuk dipertimbangkan. Tapi tidak untuk diberlakukan saat ini. Pemerintah dan stakeholder terkait menurutnya harus terlebih dahulu mengakaji dan memperbaiki fasilitas, manajeman lalu lintas, penegak aturan, serta meningkatkan kesadaran tertib lalu lintas masyarakat sebelum menerapkan kebijakan tersebut.

“Jangan hanya melihat dari satu aspek terkait pendapatan. Keselamatan itu nomor satu, tidak bisa dibayar dengan yang lain,” tuturnya.

Potensi Kecelakaan Tinggi

Sementara, akademisi Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno menilai membolehkan moge masuk jalan tol tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan negara. Sebab, pengguna motor jenis tersebut di Indonesia tidak begitu banyak.

“Kalau memasukan semua jenis motor ke dalam tol mungkin ada pengaruh positif terhadap pendapatan. Khususnya tol dalam kota, tetapi ini akan menghilangkan fungsi jalan tol sebagai jalan bebas hambatan,” jelas Djoko kepada Suara.com.

Konvoi moge saat melintas di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/2/2021). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Konvoi moge saat melintas di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Antara/M Fikri Setiawan)

Selain menghilangkan fungsi jalan tol sebagai jalan bebas hambatan, menurut Djoko dengan mengizinkan semua jenis motor masuk tol juga berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.

Djoko menjelaskan, berdasarkan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol, jalan tol didesain untuk kendaraan roda empat atau lebih berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 80 km/jam dan untuk Jalan Tol di wilayah perkotaan didesain dengan kecepatan rencana paling rendah 60 km/jam. Sedangakan kendaraan seperti sepeda motor, kendaraan lambat, dan kendaraan non-motor tidak diizinkan karena alasan keamanan dan perbedaan kecepatan.

“Jika sepeda motor diizinkan melintas di jalan tol, hal ini berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan karena ketidakstabilan kendaraan pada kecepatan tinggi dan perbedaan karakteristik kendaraan,” ungkapnya.

Usulan moge boleh masuk tol sebenarnya bukan barang baru. Pada 2023 usulan tersebut juga sempat diutarakan Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI) Irianto Ibrahim dan mendapat respons dari Ketua MPR RI periode 2019-2024 sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo alias Bamsoet.

Bamsoet saat itu mendorong pengelola jalan tol untuk membangun jalan tol khusus untuk sepeda motor. Jalan tol khusus sepeda motor ini menurut Bamsoet dapat di bangun di sisi kiri atau kanan yang masih terdapat lahan kosong seperti di Tol Trans Jawa, Cipularang dan Jagorawi.

Djoko menyebut sepeda motor —tidak hanya moge— memang diperbolehkan masuk tol. Namun dengan catatan tol tersebut telah dilengkapi dengan jalur tol khusus sepeda motor yang secara fisik terpisah dari jalur jalan tol yang diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Ketentuan tersebut tertuang dalam Pasal 38 Ayat 1a Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 44 Tahun 2009.

“Dengan pemisahan jalur ini dapat menjamin keselamatan dan keamanan berkendara untuk semua pengguna jalan tol,” ujarnya.

Saat ini tidak semua jalan tol di Indonesia memiliki jalur khusus untuk motor. Beberapa yang sudah memiliki fasilitas tersebut adalah Tol Mandara Bali dan Jalan Tol Surabaya-Madura atau Suramadu.

“Bisa saja dibangun jalur khusus sepeda motor di lahan baru bersebelahan dengan jalan tol yang ada. Lahan yang masih luas salah satunya itu di Tol Trans Sumatera. Tentunya, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan memperhitungkan kelayakan finansial jika harus membangun jalur sepeda motor,” pungkas Djoko.


Terkait

Prabowo ke Toko Buku, Jokowi Naik Moge: Rocky Gerung Soroti Kontras Hobi Dua Presiden
Rabu, 29 Januari 2025 | 12:21 WIB

Prabowo ke Toko Buku, Jokowi Naik Moge: Rocky Gerung Soroti Kontras Hobi Dua Presiden

Rocky Gerung bandingkan hobi Prabowo & Jokowi. Prabowo kunjungi toko buku di India, sementara Jokowi asyik naik moge.

Rocky Gerung Sindir Touring Moge Jokowi Kontras dengan Hobi Prabowo: Tanda Ingin Eksis di Media, Tapi Idenya Terbatas
Selasa, 28 Januari 2025 | 14:16 WIB

Rocky Gerung Sindir Touring Moge Jokowi Kontras dengan Hobi Prabowo: Tanda Ingin Eksis di Media, Tapi Idenya Terbatas

"Presiden Prabowo ada di India dan pergi ke toko buku. Mantan Presiden Jokowi justru mondar mandir di atas motor gede untuk menikmati sore katanya," ujar Rocky Gerung

Anggota DPR Usul Moge Bisa Masuk Jalan Tol, Pengamat Tak Setuju: Akan Menghilangkan Fungsi Jalan Bebas Hambatan
Selasa, 28 Januari 2025 | 12:28 WIB

Anggota DPR Usul Moge Bisa Masuk Jalan Tol, Pengamat Tak Setuju: Akan Menghilangkan Fungsi Jalan Bebas Hambatan

Pengguna sepeda motor diberikan akses untuk melintasi jalan tol dengan catatan jalan tol tersebut memiliki jalur khusus untuk kendaraan bermotor roda dua.

Terbaru
Prabowo-Megawati Mesra di Hari Pancasila: Jokowi dan Gibran Jadi Ganjalan PDIP?
polemik

Prabowo-Megawati Mesra di Hari Pancasila: Jokowi dan Gibran Jadi Ganjalan PDIP?

Selasa, 03 Juni 2025 | 21:42 WIB

PDIP masih terganjal dengan pengaruh mantan Presiden Jokowi di Pemerintahan Prabowo.

'Menepuk Air di Dulang': Kala Prabowo Tuduh LSM Dibiayai Asing polemik

'Menepuk Air di Dulang': Kala Prabowo Tuduh LSM Dibiayai Asing

Selasa, 03 Juni 2025 | 19:17 WIB

"Ketakutan pada asing, kekhawatiran pada asing, padahal dia sendiri menerima bantuan-bantuan dari asing," kata Ignatius.

PSI Sudah Siap, Tapi Jokowi Masih Kalkulasi: Ada Apa di Balik Keraguannya? polemik

PSI Sudah Siap, Tapi Jokowi Masih Kalkulasi: Ada Apa di Balik Keraguannya?

Selasa, 03 Juni 2025 | 15:08 WIB

PSI perpanjang pendaftaran ketua umum hingga 23 Juni 2025, di tengah wacana Jokowi ambil alih. Namun, analis menilai wacana Jokowi ambil alih PSI kurang strategis.

Haji Ilegal: Literasi Rendah dan Motivasi Keagamaan Berlebih polemik

Haji Ilegal: Literasi Rendah dan Motivasi Keagamaan Berlebih

Selasa, 03 Juni 2025 | 07:38 WIB

Faktornya adalah karena panjangnya antrean haji reguler, mahalnya biaya haji khusus atau furoda, hingga maraknya praktik travel umroh-haji ilegal.

Misteri Kematian Siswa SD Korban Bully: Intoleransi Mengintai di Sekolah Dasar? polemik

Misteri Kematian Siswa SD Korban Bully: Intoleransi Mengintai di Sekolah Dasar?

Senin, 02 Juni 2025 | 22:07 WIB

Peristiwa yang dialami siswa SD di Indragiri Hulu ini menjadi peringatan bahaya mengakarnya sikap intoleransi di lingkungan pendidikan.

Elite Capture DPR di Balik Banyaknya Gugatan Undang-Undang ke MK polemik

Elite Capture DPR di Balik Banyaknya Gugatan Undang-Undang ke MK

Senin, 02 Juni 2025 | 17:23 WIB

Buruknya kualitas legislasi DPR RI adalah salah satu faktor di balik banyaknya undang-undang yang digugat ke MK karena

Job Fair Bekasi: Alarm Krisis Lapangan Kerja dan Potensi Kriminalitas? polemik

Job Fair Bekasi: Alarm Krisis Lapangan Kerja dan Potensi Kriminalitas?

Senin, 02 Juni 2025 | 15:04 WIB

"Antusiasme orang untuk mencari kerja karena angka pengangguran (meningkat)," kata Tadjudin.