Jalan Mulus Koalisi Prabowo-Megawati
Home > Detail

Jalan Mulus Koalisi Prabowo-Megawati

Bangun Santoso

Kamis, 16 Januari 2025 | 08:05 WIB

Suara.com - Isi pidato Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam perayaan HUT PDIP ke-52 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat (10/1/2025) memantik beragam spekulasi politik.

Banyak hal yang Megawati katakan dalam pidato panjangannya pada Jumat siang hingga sore itu. Salah satunya adalah rasa terima kasihnya yang ia sampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto karena telah memulihkan nama baik Bung Karno yang merupakan ayahandanya.

Megawati sempat terisak dan menyampaikan terima kasih atas pencabutan TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno yang memulihkan nama Bung Karno.

Megawati bilang, peringatan HUT ke-52 PDIP menjadi hari yang istimewa karena bersamaan dengan pencabutan TAP MPRS tersebut. Sebab, setelah 57 tahun nama dan sejarah Bung Karno akhirnya dipulihkan.

Dalam keputusannya, MPR menegaskan bahwa tuduhan Bung Karno terlibat G30S tak pernah terbukti dan batal demi hukum.

Selain itu, Megawati juga menegaskan bahwa antara dirinya dengan Prabowo tidak ada masalah dan tetap berhubungan baik. Pernyataan itu sekaligus menepis isu yang berkembang selama ini.

"Eh Mas Bowo. Iki aku ta ngomong yo, rungokke (Eh Mas Bowo, ini saya ngomong ya, dengarkan). Pak Prabowo nih, orang mikir saya sama dia musuhan. Enggak. Enggak," kata Megawati.

Isyarat Baik dari Puan

Hanya beberapa hari setelah ramai spekulasi berkembang bahwa PDIP akan segera masuk dalam koalisi pemerintahan Prabowo. Kabar akan rencana pertemuan Megawati-Prabowo kembali mencuat.

Adalah Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah. Ia menyebut nama Bung Karno menjadi faktor akan pertemuan dua elite tokoh tersebut. Dia mengakui, rencana pertemuan Megawati-Prabowo sejatinya sudah lama digagas.

"Sinyal Ibu Megawati bersedia merencanakan pertemuan dengan Pak Prabowo Subianto salah satunya disampaikan dalam pesan Ibu Mega yang diamanatkan kepada saya untuk disampaikan kepada Pak Prabowo melalui Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tanggal 17 Oktober 2024 lalu di ruang kerja Ketua MPR di Gedung Nusantara III Komplek DPR/MPR/DPD RI," kata Basarah dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025).

Dia mengungkapkan salah satu amanat Megawati yang sudah disampaikan kepada Muzani saat itu adalah pesan bahwa Megawati bersedia bertemu Prabowo setelah pelantikan menteri kabinet.

Nyatanya, rencana itu langsung disambut baik oleh kubu Gerindra. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mendapatkan pesan dari Presiden Ke-5 RI itu.

Dia pun tak menampik ketika dikonfirmasi ihwal dirinya yang menjadi perantara untuk mematangkan rencana pertemuan Megawati dengan Presiden RI Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.

"Saya berdoa mudah-mudahan bisa bulan ini. Makin cepat, makin bagus," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Sinyal-sinyal merapatnya PDIP ke Prabowo juga ditunjukan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Dalam sebuah unggahan video di akun media sosial Instagram pribadinya pada Selasa (14/1/2025), Puan mengunggah momen dirinya bersama Prabowo serta sejumlah ketua parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Itu namanya isyarat. Ya, isyaratnya, isyarat yang baik. Ini awal tahun isyaratnya bagus, kondisinya bagus, mudah-mudahan bangsa Indonesia makin kondusif, makin akur, makin bersatu," kata Muzani menanggapi unggahan Puan di media sosial itu.

Lunturnya Pengaruh Jokowi

Pengamat politik Citra Institute Yusak Farchan memandang, pendekatan PDIP ke Prabowo menjadi sinyal bahwa Megawati tengah berupaya menjauhkan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dari Prabowo.

"Perang terus (PDIP dan Jokowi). Target PDIP, Jokowi out dari Prabowo," kata Yusak kepada Suara.com, Rabu (15/1/2025).

Menurut Yusak pertengkaran antara Jokowi dengan PDIP yang berkepanjangan tersebut bakal membuat untung Gerindra. Partai yang diketuai Prabowo itu bakal menyambut PDIP untuk bergabung di pemerintahan.

"Kalau Jokowi out, Gerindra dapet barter PDIP. Itu lebih signifikan untuk stabilitas pemerintahan ke depan," kata Yusak.

Bukan hanya Gerindra, Yusak menilai Prabowo yang saat ini menjadi kepala negara tentu ingin melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi.

"Saya meyakini Prabowo akan menjadi dirinya sendiri alias bukan Presiden 'bonekanya' Jokowi. Maka dalam posisi itu, Prabowo butuh dukungan PDIP agar pemerintahannya kuat dan stabil," kata Yusak.

Tidak ada halangan bagi Prabowo untuk mengajak bergabung PDIP ke pemerintahan, maupun bagi PDIP untuk menerima tawaran bergabung. Hubungan baik antara Prabowo dan Megawati menjadi modal utamanya.

"Mega tidak pernah ada masalah dengan Prabowo secara prinsipil. Jadi ini faktor yang mempermudah keduanya bekerja sama," ucap Yusak.

Belum lagi adanya dukungan di internal PDIP agar partai berlambang banteng itu merapat ke pemerintah.

"Faksi Puan kan saya kira sejalan dengan Prabowo," katanya.


Terkait

Cek Fakta: Megawati Soekarnoputri Mundur dari Kursi Ketua Umum PDIP
Kamis, 16 Januari 2025 | 06:59 WIB

Cek Fakta: Megawati Soekarnoputri Mundur dari Kursi Ketua Umum PDIP

Klaim Megawati mundur dari Ketum PDIP adalah hoaks. Video tersebut berisi opini Effendi Simbolon yg mendesak Megawati mundur, bukan pernyataan resmi pengunduran diri.

Cek Fakta: Hasto Kristiyanto Divonis 50 Tahun Penjara
Kamis, 16 Januari 2025 | 06:44 WIB

Cek Fakta: Hasto Kristiyanto Divonis 50 Tahun Penjara

Hoaks! Hasto Kristiyanto tidak divonis 50 tahun penjara. Proses hukum kasusnya masih berlangsung. Pernyataan Prabowo soal vonis 50 tahun untuk koruptor disalahartikan.

Situasi Politik Akan Kondusif jika Prabowo-Megawati Bertemu Bulan Ini
Kamis, 16 Januari 2025 | 00:10 WIB

Situasi Politik Akan Kondusif jika Prabowo-Megawati Bertemu Bulan Ini

Muzani mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati nantinya bakal membawa manfaat bagi rakyat.

Sekjen Gerindra Bersyukur PDIP Tidak Akan Kemana-mana
Rabu, 15 Januari 2025 | 20:32 WIB

Sekjen Gerindra Bersyukur PDIP Tidak Akan Kemana-mana

Muzani mengatakan PDI Perjuangan tetap mensupport dan mendukung pemerintahan Prabowo.

Terbaru
Review Caught Stealing, Jangan Pernah Jaga Kucing Tetangga Tanpa Asuransi Nyawa
nonfiksi

Review Caught Stealing, Jangan Pernah Jaga Kucing Tetangga Tanpa Asuransi Nyawa

Sabtu, 01 November 2025 | 08:05 WIB

Film Caught Stealing menghadirkan aksi brutal, humor gelap, dan nostalgia 90-an, tapi gagal memberi akhir yang memuaskan.

Niat Bantu Teman, Malah Diteror Pinjol: Kisah Mahasiswa Jogja Jadi Korban Kepercayaan nonfiksi

Niat Bantu Teman, Malah Diteror Pinjol: Kisah Mahasiswa Jogja Jadi Korban Kepercayaan

Jum'at, 31 Oktober 2025 | 13:18 WIB

Ia hanya ingin membantu. Tapi data dirinya dipakai, dan hidupnya berubah. Sebuah pelajaran tentang batas dalam percaya pada orang lain.

Review Film The Toxic Avenger, Superhero 'Menjijikkan' yang Anehnya Cukup Menghibur nonfiksi

Review Film The Toxic Avenger, Superhero 'Menjijikkan' yang Anehnya Cukup Menghibur

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Film ini rilis perdana di festival pada 2023, sebelum akhirnya dirilis global dua tahun kemudian.

Tentang Waktu yang Berjalan Pelan dan Aroma Kopi yang Menenangkan nonfiksi

Tentang Waktu yang Berjalan Pelan dan Aroma Kopi yang Menenangkan

Jum'at, 24 Oktober 2025 | 13:06 WIB

Di sebuah kafe kecil, waktu seolah berhenti di antara aroma kopi dan tawa hangat, tersimpan pelajaran sederhana. Bagaimana caranya benar-benar di Buaian Coffee & Service.

Review Film No Other Choice yang Dibayang-bayangi Kemenangan Parasite di Oscar, Lebih Lucu? nonfiksi

Review Film No Other Choice yang Dibayang-bayangi Kemenangan Parasite di Oscar, Lebih Lucu?

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 09:05 WIB

No Other Choice memiliki kesamaan cerita dengan Parasite, serta sama-sama dinominasikan untuk Oscar.

Kuku Kecil Mimpi Besar: Cerita Vio, Mahasiswa yang Menyulap Hobi Jadi Harapan nonfiksi

Kuku Kecil Mimpi Besar: Cerita Vio, Mahasiswa yang Menyulap Hobi Jadi Harapan

Jum'at, 17 Oktober 2025 | 13:12 WIB

Di tengah padatnya kuliah, mahasiswa Jogja bernama Vio menyulap hobi nail art menjadi bisnis. Bagaimana ia mengukir kesuksesan dengan kuku, kreativitas, dan tekad baja?

Review Film Rangga & Cinta: Bikin Nostalgia Masa Remaja, Tapi Agak Nanggung nonfiksi

Review Film Rangga & Cinta: Bikin Nostalgia Masa Remaja, Tapi Agak Nanggung

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Rangga & Cinta tak bisa menghindar untuk dibandingkan dengan film pendahulunya, Ada Apa Dengan Cinta? alias AADC.

×
Zoomed