Suara.com - Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah semakin menarik perhatian. Pasalnya kontestasi ini pertarungan politik lanjutan Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo atau Jokowi pasca Pilpres 2024.
Tiga pekan menjelang pemungutan suara, elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen bersaing sangat ketat. Lantas mampukah Megawati merebut kembali kemenangan 'banteng' di Jawa Tengah?
KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memimpin langsung rapat konsolidasi pemenangan Pilkada 2024 di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Semarang, pada Jumat, 25 Oktober lalu. Walau konsolidasi diadakan untuk seluruh daerah, Megawati nampak menaruh perhatian khusus pada Pilkada Jawa Tengah.
Presiden RI ke-5 itu bahkan terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai juru kampanye Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut satu yang diusung PDIP di Pilkada Jawa Tengah.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengatakan Jawa Tengah memiliki dinamika politik yang unik. Dalam rapat konsolidasi ia menyebut Megawati menekankan pentingnya persiapan matang demi memenangkan seluruh pasangan calon kepala daerah di Jawa Tengah.
"Kami semua jajaran PDIP dikumpulkan beliau untuk mendapatkan arahan konsolidasi internal dalam pemenangan seluruh wilayah di Pilkada Jawa Tengah 2024," kata Puan.
Perhatian khusus Megawati tidak terlepas dari sejarah panjang Jawa Tengah yang dikenal sebagai basis kuat pemilih PDIP. Dalam tiga kali gelaran Pilkada Jawa Tengah yang dipilih langsung oleh rakyat sejak 2008, 2013, hingga 2018, pasangan gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP selalu menjadi pemenang.
Turun Gunung
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai langkah Megawati turun gunung di Pilkada Jawa Tengah itu untuk mengamankan 'kandang banteng'.
"Secara kualitatif memang ada gengsi politik yang mengemuka karena PDIP tidak mau kecolongan lagi pasca Pilpres kemarin dikalahkan oleh Prabowo-Gibran," kata Agung kepada Suara.com, Rabu (6/11/2024).
Pada Pilpres 2024, perolehan suara di Jawa Tengah pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDIP kalah dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Ganjar-Mahfud hanya memperoleh 7.827.335 suara. Selisih suaranya dari Prabowo-Gibran mencapai 4 juta lebih. Di mana pasangan capres dan wacapres terpilih 2024 yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu mampu maraup suara di kandang banteng sebesar 12.096.454.
Agung menyebut pertarungan di Pilkada Jawa Tengah antara pasangan Andika-Hendi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang diusung KIM Plus memang sangat kompetitif. Secara kuantitatif kondisi tersebut tercermin dalam hasil survei beberapa lembaga.
Merujuk survei yang digelar Litbang Kompas pada periode 15-20 Oktober 2024 misalnya, selisih elektabilitas kedua pasangan calon tersebut hanya sebesar 0,7 persen. Andika-Hendi unggul dengan elektabilitas sebesar 28,8 persen dibayangi Luthfi-Yasin 28,1 persen. Sisanya, sebesar 43,1 persen responden menyatakan belum menentukan pilihannya atau undecided voters.
"Sehingga mau tak mau seluruh elemen yang mengikuti para kandidat ini harus bekerja dengan ekstra, baik itu partai, relawan, simpatisan, dan konsultannya. Bahkan sampai para kingmakernya turun gunung atas nama Pak Jokowi, Pak Prabowo atau Ibu Megawati," tutur Agung.
Setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden, Jokowi kerap ditemui oleh sejumlah pasangan calon kepala daerah. Khususnya mereka yang diusung oleh KIM Plus. Luthfi-Yasin salah satu yang intens bertemu dengan Jokowi belakangan ini. Mereka terakhir bertemu Jokowi dan Prabowo di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (3/11) lalu.
Luthfi memang dikenal dekat dengan Jokowi. Purnawirawan Polri berpangkat jenderal bintang tiga itu memiliki kedekatan dengan Jokowi sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Ia juga tergabung dalam Partai Gerindra yang diketuai Prabowo.
Survei Litbang Kompas terkait Pilkada Jawa Tengah 2024 yang dilakukan pada periode 15-20 Oktober menunjukkan bahwa Jokowi memang terlihat masih memiliki pengaruh. Di mana sebesar 43,9 persen dari 1.000 responden mengaku dukungan Jokowi kepada salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Tengah akan menjadi pertimbangan mereka dalam menentukan pilihan.
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono mengungkap sejumlah partai pengusung Luthfi-Yasin berharap Jokowi turun gunung menjadi juru kampanye. Ia menyampaikan hal tersebut usai memimpin Rapat Koordinasi Pemenangan bersama zketua DPD partai-partai pengusung lainnya di Sukoharjo, Minggu (27/10).
Di Pilkada Jawa Tengah 2024, Luthfi-Yasin didukung oleh KIM Plus. Partai-partai yang tergabung dalam koalisi besar tersebut di antaranya; Partai Gerindra, PKB, Demokrat, Golkar, NasDem, PKS, PAN, PPP, dan PSI.
"Kami yakin kehadiran beliau bisa menjadi salah satu pendongkrak suara kontestasi Pilgub yang berlangsung head to head," kata Sudaryono.
Berdasar Peraturan KPU atau PKPU memang tidak ada larangan bagi Jokowi jika ingin menjadi juru kampanye pasangan calon kepala daerah. Nama Jokowi juga tidak wajib didaftarkan ke KPU sebagai juru kampanye.
Jokowi sendiri mengakui banyak diminta oleh pasangan calon kepala daerah untuk menjadi juru kampanye. Namun hingga kekinian ia mengklaim belum mengambil keputusan.
"Sedang dalam proses untuk diputuskan. Ya nanti diputuskan sambil berjalan," tutur Jokowi kepada wartawan, Jumat (1/11) lalu.
Pertarungan Politik
Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyebut Pilkada Jawa Tengah 2024 merupakan pertarungan politik lanjutan antara Megawati dan Jokowi. Hal ini menurutnya sudah terlihat sejak awal ketika KIM Plus menunjuk Luthfi yang notabenenya merupakan orang dekat Jokowi sebagai calon gubernur.
Keputusan KIM Plus, kata Adi, kemudian direspons PDIP dengan memilih Andika. Langkah PDIP memilih Andika yang merupakan mantan Panglima TNI itu menurutnya jelas sebagai upaya menyaingi Luthfi yang juga berlatar belakangan jenderal polisi.
"Itu jelas head to head," kata Adi kepada Suara.com, Rabu (6/11).
Di sisi lain langkah Megawati turun gunung menjadi bagian juru kampanye Andika-Hendi juga direspons Jokowi. Di mana dalam beberapa waktu belakangan ini Presiden RI ke-7 itu menurutnya semakin terbuka menunjukkan dukungannya kepada Luthfi-Yasin. Bahkan ada wacana ikut turun gunung melakukan kampanye.
"Jadi hal-hal yang semacam inilah yang kemudian mempertebal satu keyakinan bahwa Jateng itu adalah babak lanjut perseteruan politik antara Jokowi dan PDIP atau Megawati," katanya.
Dalam kondisi tersebut Adi menilai pertarungan di Pilkada Jawa Tengah ini semakin menarik untuk dilihat bagaimana hasil akhirnya.
"Tinggal diuji siapa yang kuat, yang jelas selama ini ya Jateng itu adalah kandangnya banteng," tuturnya.
"Jadi ibu kotanya (negara) sekarang itu ada di Daerah Khusus Jakarta," kata Manunggal.
Gerindra tidak mungkin memberikan ruang kepada Jokowi untuk bergabung setelah dipecat PDIP.
Dualisme terjadi antara Jusuf Kalla (JK) dan Agung Laksono.
Sejumlah polisi yang terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dapat promosi jabatan, bahkan ada yang naik pangkat jadi jenderal.
Ketua PPDI NTB, Asim Barnas, miris atas kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan Agus Buntung, penyandang disabilitas.
"Efek domino dari kenaikan harga barang mewah akan merembet ke berbagai sektor, melemahkan daya beli, dan memperbesar kesenjangan ekonomi," ujar Achmad.
Lorong Tsunami, dengan suasana gelap dan percikan air, membawa mereka seolah-olah merasakan kembali momen mencekam dua dekade silam.