Senin, 01 Jan 2024
Demokrasi Santun di Era Baru Rezim Prabowo: BEM FISIP Unair Dibungkam, Najwa Shihab Diserang
Home > Detail

Demokrasi Santun di Era Baru Rezim Prabowo: BEM FISIP Unair Dibungkam, Najwa Shihab Diserang

Erick Tanjung | Yaumal Asri Adi Hutasuhut

Senin, 04 November 2024 | 16:07 WIB

Suara.com - BARU beberapa hari Prabowo Subianto menjabat sebagai presiden, hak kebebasan berpendapat dan berekspresi dikebiri. Suara-suara kritis dari mahasiswa, jurnalis, dan elemen masyarakat lainnya dibungkam.

Contohnya, kasus perundungan yang mengandung suku agama ras dan antargolongan (SARA) serta pelecahan terhadap jurnalis Najwa Shihab di media sosial TikTok, Instagram, dan X (Twitter) Indonesia.

Setelah ditelusuri, penyerangan terhadap pendiri Narasi ini bermula dari pernyataan Najwa dalam acara siaran langsung pelantikan presiden dan wakil presiden di chanel YouTube NarasiTV. Ketika itu Najwa menyebut Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, nebeng pesawat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) untuk pulang ke Solo, pada Minggu, 20 Oktober 2024 lalu.

Pernyataan Najwa tersebut bukan tanpa alasan, karena sebelumnya Jokowi direncanakan pulang ke Solo menggunakan pesawat komersial setelah selesai menjabat sebagai kepala negara. Namun Jokowi kemudian pulang dengan menggunakan pesawat kenegaraan Boeing 737-800 Next Gen. Pesawat Jokowi dan istri, Iriana Joko Widodo, itu pun dikawal dengan delapan pesawat tempur TNI AU hingga ke Solo.

Pernyataan Najwa yang viral itu pun menuai sentimen negatif. Najwa dihujat warganet di media sosial.

Najwa Shihab (Instagram/najwashihab)
Najwa Shihab (Instagram/najwashihab)

Dilansir dari BBC Indonesia, analisis Drone Emprit menemukan lebih dari 45 juta interaksi dan keterlibatan TikTok yang memuat sentimen negatif terhadap Najwa. Di TikTok, Drone Emprit menemukan 77 unggahan tentang Najwa pada periode 20-30 Oktober 2024 yang FYP atau For Your Page. Tak hanya mendapatkan serangan secara pribadi, salah satu pengguna TikTok juga mengunggah video pembakaran buku karya Najwa.

Selain kepada Najwa, upaya pembungkaman juga dialami Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Selasa, 22 Oktober 2024, dua hari setelah Prabowo dan Gibran dilantik, BEM FISIP Unair memajang karangan bunga di taman kampus. Karangan bungan itu mengandung pesan mengkritik pemerintahan baru.

Dalam foto yang beredar, karangan bunga berbentuk persegi panjang ini menampilkan foto Prabowo dan Gibran, serta papan dengan tulisan ‘Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi.’ Pada karangan bunga terpampang foto Prabowo yang di bawahnya tertulis, 'Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo (Ketua Tim Mawar)' dan juga foto Gibran di bawahnya bertuliskan, 'Gibran Rakabuming Raka, B.SC (Admin Fufufafa).'

Tak berselang lama, foto karangan bunga milik BEM FISIP Unair viral di media sosial. Pihak kampus mengambil langkah dengan membekukan sementara BEM FISIP Unair dengan dalih kritikan harus disampaikan dengan sopan. Pembekuan itu tak berlangsung lama, beberapa hari kemudian pihak Rektorat Unair mengaktifkannya kembali.

Meski pembekuan telah dicabut, sejumlah pengurus BEM FISIP Unair mendapatkan serangan secara digital. Berdasarkan pengakuan sejumlah pengurus, teror yang mereka terima berupa pesan-pesan berisi ancaman fisik, pelecehan dan penghinaan secara personal, serta panggilan telepon secara berulang-ulang. Tak hanya itu, di media sosial mereka juga mendapat perundungan.

Tanda Bahaya Demokrasi

Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), Nenden Sekar Arum menilai upaya pembungkaman BEM FISIP Unair sebagai tanda bahaya penurunan demokrasi, pembatasan berekspresi, dan penyempitan ruang sipil. Tanda-tanda itu sudah diprediksi sejak lama, sejak Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Bahkan gejalanya sudah muncul sejak era pemerintahan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo.

"Tapi sekarang upaya pelemahan demokrasi ini semakin eksplisit dan enggak malu-malu lagi," kata Nenden kepada Suara.com, Kamis (31/10/2024).

Karangan bunga dari BEM FISIP Unair. [beritajatim]
Karangan bunga dari BEM FISIP Unair. [beritajatim]

Bahkan, kata Nenden, digambarkan seolah mendapatkan dukungan dari masyarakat yang sangat mungkin digerakkan, atau disebut coordinated inauthentic behavior --bahasa populernya dikenal buzzer.

Cara-cara itu dinilai sangat berbahaya karena membelokkan narasi dengan membanjiri sosial media dengan komentar, dan konten yang seolah menggambarkan sikap publik terhadap situasi yang terjadi.

"Padahal masih banyak masyarakat yang merasakan dampak langsung dari pelemahan demokrasi," ujar Nenden.

Nenden berpendapat, serangan kepada Najwa Shihab merupakan strategi untuk menghancurkan sumber-sumber informasi independen. Seperti diketahui Najwa merupakan salah satu pendiri Narasi TV. Pemberitaan Narasi terkenal kritis terhadap kebijakan pemerintah dan permasalahan sosial.

"Sehingga orang tidak akan lagi percaya dengan institusi media, dan lebih percaya dengan informasi yang mereka dapatkan dari medsos," kata Nenden.

Upaya pembungkaman dengan cara membangun narasi menggunakan influencer, propaganda pemerintah, dinilai jadi lebih mudah diterima masyarakat.

Berdasarkan penelusuran Suara.com, serangan terhadap Najwa turut dipelopori sejumlah influencer. Salah satunya, Ali Hamzah dengan nama pengguna di TikTok @alinezad. Lewat akunnya yang memiliki 1,1 juta pengikut, Ali Hamzah membuat sejumlah konten menyerang Najwa.

Konten-konten Ali Hamzah lebih menyerang Najwa secara pribadi. Seperti dia mempersoalkan Najwa yang tidak mengenakan hijab. Bahkan dia menyeret Quraish Shihab, ayah Najwa yang disebut mengacak-acak syariat Islam demi putrinya soal penggunaan hijab.

Menurut Nenden, serangan digital kepada Najwa dan BEM FISIP Unair merupakan bagian dari menurunnya indeks demokrasi Indonesia. Berdasarkan data Freedom House, indeks demokrasi Indonesia turun dari 62 poin pada 2019, menjadi 53 poin pada 2023. Sementara data Economist Intelligence Unit (EIU), skor indeks demokrasi Indonesia berada di angka 6,53, mengalami penurunan dua tingkat dari tahun 2022 yakni 6,71.

Inikah Demokrasi Santun?

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai serangan digital terhadap Najwa Shihab dan BEM FISIP Unair adalah bagian dari demokrasi santun yang dimaksud oleh pemerintahan Prabowo Subianto.

Prabowo dalam pidato pertamanya sebagai presiden menyinggung soal demokrasi santun. Dia menghendaki demokrasi khas Indonesia, mengoreksi atau mengkritik tanpa harus mencaci-maki. Seperti kasus yang dialami Najwa dan pengurus BEM FISIP Unair, kritikan atau pernyataan yang mereka sampaikan dianggap tidak sopan kepada Prabowo dan Jokowi sebagai presiden yang telah habis masa jabatannya.

Koordinator Badan Pekerja KontraS, Dimas Bagus Arya mengatakan pihak yang kontra narasi dengan pemerintah akan dianggap sebagai pengkritik yang tidak sopan.

"Kemudian dilakukan upaya-upaya sistematis, termasuk melakukan penyerangan terhadap harkat martabat dan juga kepribadiannya," ujar Dimas kepada Suara.com.

Dimas menyebut serangan secara digital baik secara langsung atau tidak, bukan barang baru. Pada era pemerintahan Jokowi lalu, hal yang sama marak terjadi.

Laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) pada 2020 menemukan dugaan pemerintah mengeluarkan anggaran senilai Rp90,45 miliar untuk jasa influencer yang terdiri dari perorangan atau kelompok. Tujuannya untuk mempengaruhi opini masyarakat sesuai kehendak pemerintah.

"Jadi ini adalah cara-cara yang sebenarnya dilanjutkan, ketika era Jokowi dilanjutkan di era Prabowo. Tentu dengan diksi yang berbeda, demokrasi santun," ujar Dimas.

KontraS pun memprediksi, ke depan upaya-upaya yang seperti ini akan terus berulang. Ketika pemerintah membuat kebijakan yang tidak pro kepentingan rakyat, kritikan publik akan dilawan dengan narasi lewat pendengung atau buzzer.

"Jadi kami melihat ini sebagai sebuah upaya sistematis untuk membangun ketidakadilan dan juga membangun ketimpangan narasi. Dan juga ketimpangan kuasa yang dilakukan oleh rezim penguasa hari ini," tandasnya.

Terbaru
Bias Antara Keadilan Dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
polemik

Bias Antara Keadilan Dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi

Kamis, 21 November 2024 | 19:06 WIB

Dosen Unhas diskors 2 semester usai lecehkan mahasiswi bimbingan skripsi. Korban trauma, Satgas PPKS dinilai tak berpihak, bukti CCTV ungkap kebenaran.

Bongkar Pasang Kurikulum Pendidikan: Jangan Sampai Siswa dan Guru jadi Kelinci Percobaan! polemik

Bongkar Pasang Kurikulum Pendidikan: Jangan Sampai Siswa dan Guru jadi Kelinci Percobaan!

Kamis, 21 November 2024 | 11:30 WIB

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti berencana dalam beberapa kesempatan menyampaikan rencana penggantian kurikulum Merdeka.

Deflasi dan PHK: Jeritan Pedagang Pasar Johar Baru, Tukang Bajaj Pun Ikut Merana nonfiksi

Deflasi dan PHK: Jeritan Pedagang Pasar Johar Baru, Tukang Bajaj Pun Ikut Merana

Rabu, 20 November 2024 | 09:15 WIB

Bahkan sebagian dari kalangan ibu rumah tangga mengalihkan belanja kebutuhan pokok mereka, dari yang biasa beli ayam potong kini diganti beli tahu atau tempe.

Tragedi Deli Serdang: Saat Kepercayaan Publik Terhadap TNI Justru Dibalas Kekerasan polemik

Tragedi Deli Serdang: Saat Kepercayaan Publik Terhadap TNI Justru Dibalas Kekerasan

Selasa, 19 November 2024 | 11:09 WIB

Tragedi itu tak hanya merenggut nyawa Raden. Sebanyak 13 warga lainnya menjadi korban, beberapa menderita luka berat hingga harus dirawat intensif di rumah sakit.

Kisah Pelajar Jakarta Kecanduan Judol: Main Bareng Guru hingga Gadai BPKB Motor nonfiksi

Kisah Pelajar Jakarta Kecanduan Judol: Main Bareng Guru hingga Gadai BPKB Motor

Jum'at, 15 November 2024 | 20:51 WIB

Orang yang kecanduan judi online seperti halnya orang dengan kecanduan narkotika.

Teror Truk Tanah PIK 2: Kecelakaan Maut Picu Amarah Warga polemik

Teror Truk Tanah PIK 2: Kecelakaan Maut Picu Amarah Warga

Kamis, 14 November 2024 | 16:21 WIB

Kericuhan yang telah terjadi bukan sekadar permasalahan hukum an sich maupun problem sosial-kemasyarakatan belaka, tapi dampak buruk dari penetapan PIK 2 sebagai PSN.

Drama Laut Andaman: Mengungkap Sindikat Perdagangan Manusia Rohingya di Aceh polemik

Drama Laut Andaman: Mengungkap Sindikat Perdagangan Manusia Rohingya di Aceh

Rabu, 13 November 2024 | 14:11 WIB

Otoritas terkait menemukan ada indikasi keterlibatan mafia human trafficking atau perdagangan manusia terkait kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh.