Suara.com - Lalu lalang arus informasi yang tiada batasnya belakangan kian terasa dampaknya. Kebenaran dari informasi yang diedarkan patut dipertanyakan dan dicek kembali agar tak bernasib sama seperti Nasarius. Satpam Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, itu mesti memikul berat cercaan dari para netizen yang menghakiminya secara sepihak.
Lantaran sebuah unggahan video di media sosial yang menampilkan dirinya memukul anjing kesayangannya bernama Fay. Penghakiman semakin gencar karena video Nasarius memukul Fay ‘disulut’ oleh artis Robby Purba. Kasus Nasarius ini membawa kita kepada fenomena cancel culture dan liquid life.
Sebuah fenomena yang bisa saja dialami oleh kami, kalian, dan kita semua. Mari mengenal supaya tahu dan tak jadi korban.
Ada juga kasus di awal tahun ini, seorang wanita meninggal setelah terlalu dekat dengan kereta saat mengambil selfie di Meksiko.
Salshadilla Juwita mengaku ogah tinggal bareng selamanya dengan sang ibundanya yakni Iis Dahlia belakangan viral di media sosial.
Kemudahan teknologi kadang menjadi keniscayaan jika itu dimanfaatkan untuk hal yang positif. Namun jika tidak digunakan secara tepat teknologi bak pisau bermata dua
salah satu minimarket atau tepatnya Alfamidi di Surabaya menggunakan pengeras suara untuk menegaskan parkir gratis.
Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah berhasil meraih 420 ribu penonton meski berhadapan dengan film The Conjuring.
Catatan tiga hari Pestapora 2025, pesta musik lintas generasi.
Plot yang lemah, jumpscare yang klise, serta kurangnya ide segar membuat film terasa datar.
Film ini justru hadir dengan nuansa kelam, penuh darah, dan sarat pertarungan.
Affa Kurniawan, driver ojol yang baru berusia 21 tahun tewas dilindas rantis Brimob Polda Jaya yang menghalau demonstran, Kamis (28/8) malam. Semua bermula dari arogansi DPR.
Film Tinggal Meninggal lebih banyak mengajak penonton merenungi hidup ketimbang tertawa?
Di usia 80 tahun kemerdekaan Indonesia, jurnalis masih menghadapi intimidasi, teror, hingga kekerasan.