Senin, 01 Jan 2024
Anak Abah adalah Kunci: Menilik Arah Dukungan Anies di Pilkada Jakarta 2024 Home > Detail

Anak Abah adalah Kunci: Menilik Arah Dukungan Anies di Pilkada Jakarta 2024

Erick Tanjung | Muhammad Yasir

Kamis, 26 September 2024 | 14:20 WIB

Suara.com - Anak Abah adalah kunci. Sebutan bagi pendukung setia Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2017 dan Pilpres 2024 itu kini jadi incaran.

Meski tak ikut serta dalam kontestasi, dukungan Anies terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024 dianggap bisa membuat pertarungan menjadi lebih kompetitif sekaligus jadi penentu kemenangan. Lantas kemana Anies akan menaruh dukungan?

***

Mengenakan kaus hitam bertuliskan We The People Anies bertemu dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno saat kegiatan car free day di Senayan, Jakarta pada Minggu, 1 September 2024. Mereka sempat berfoto bersama hingga menjadi pusat pemberitaan media kala itu.

Pertemuan dengan Pramono-Rano diklaim juru bicara Anies, Angga Putra Firdian terjadi tanpa direncanakan atau tidak disengaja. Sejak tiga pekan terakhir ternyata Anies memang kerap beraktivitas jalan santai di CFD.

Angga juga mengakui Anies memiliki hubungan baik dengan Pramono-Rano. Termasuk dengan PDI Perjuangan, kendati partai berlogo banteng moncong putih itu batal mengusungnya menjadi calon gubernur DKI Jakarta. 

Rano Karno yang akrab disapa Doel justru menganggap pertemuan dengan Anies sebagai rezeki anak soleh. Terlebih ketersediaan Anies berfoto dengannya dan Pramono diklaim menyimpan makna tersirat. 

"Gue nggak usah kasih tahu maksudnya ape," kata Rano Karno saat bertemu warga Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (7/9).

Calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno bertemu dengan Anies Baswedan di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Jakarta, Minggu (1/9/2024) ANTARA/Tim Dokumentasi Pramono Anung - Rano Karno
Calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno bertemu dengan Anies Baswedan saat CFD di Jakarta, Minggu (1/9/2024) [Antara/Tim Dokumentasi Pramono-Rano]

Bagi Rano Karno ketersediaan Anies berfoto dengannya dan Pramono bisa menggambarkan kemana arah dukungan mantan gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu. Sebab jika Anies tak memiliki keberpihakan terhadapnya, Rano Karno meyakini Anies tak mungkin mau berfoto bersama. 

"Cuma memang tidak declare lah," klaimnya. 

Di kubu lain pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil alias RK-Suswono tengah berupaya bertemu dengan Anies. Pertemuan tersebut diklaim bukan dalam maksud meminta dukungan. 

RK menyampaikan maksud pertemuan dengan Anies semata-mata untuk menimba ilmu. Seperti yang dilakukannya saat bertemu mantan gubernur DKI Jakarta 1997-2007 Sutiyoso alias Bang Yos dan mantan gubernur DKI Jakarta 2007-2012 Fauzi Bowo. 

Sejauh ini RK buka-bukaan kalau dirinya telah berkomunikasi dengan Anies via WhatsApp. Namun komunikasi tersebut baru sebatas membicarakan soal pertemanan. 

"Tidak spesifik tentang penjadwalan bertemunya. Mungkin masih sibuk," kata RK di Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (15/9).

Faktor Politis dan Ideologis

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai Anies secara politis memang lebih dekat dengan Pramono-Rano dibanding RK-Suswono. Kekecewaan dengan Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus jadi akar masalahnya. 

Sebagaimana diketahui, PKS, NasDem dan PKB sempat mendorong Anies maju di Pilkada DKI Jakarta 2024. Ketiga partai itu kemudian membelot mendukung RK-Suswono bersama KIM hingga bertranformasi menjadi KIM Plus.

Walakin secara politis Anies lebih dekat kepada Pramono-Rano, tapi secara ideologis pemilih Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2024 lebih banyak berasal dari kalangan Islam perkotaan yang terafiliasi dengan PKS. Maka pertimbangan politis dan ideologis tersebut, diyakini Agung akan menjadi penentu kemana nantinya arah dukungan Anies di Pilkada Jakarta 2024. 

Sedangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana menurut Agung kecil kemungkinan mendapat dukungan dari Anies. Alasannya, pasangan calon yang maju lewat jalur independen tersebut lebih banyak menunjukkan kontroversi ketimbang nilai dan gagasannya. Hal yang bertolak belakang dengan karakter atau tipikal Anies. 

"Jadi saya melihat kansnya ya kalau nggak di Pramono-Rano ya di RK-Suswano berdasarkan tadi pertimbangan politis dan ideologis," kata Agung kepada Suara.com, Rabu (25/9).

Agung mengungkap kemungkinan lainnya ialah Anies tidak akan menyampaikan arah dukungannya secara terbuka ke publik. Sehingga 'efek Anies' di Pilkada Jakarta 2024 dibiarkan mengambang. Dalam kondisi itu para kandidat pada akhirnya akan mencoba menggaet tim sukses atau relawan-relawan pendukung Anies.

Keputusan dengan tidak secara terbuka menyampaikan arah dukungannya ini dinilai Agung lebih strategis menguntungkan Anies secara politik. Apalagi di tengah wacana Anies ingin mendirikan organisasi masyarakat (ormas) atau partai hingga peluang maju kembali di Pilpres 2029.

"Itu lebih aman secara politik, secara elektoral," ungkapnya. 

Senada dengan Agung peneliti senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar memprediksi Anies tidak akan secara eksplisit menyampaikan kemana arah dukungannya di Pilkada Jakarta 2024. Terkecuali, jika Anies memang ditawarkan dan mau mendapat jabatan di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Jika itu yang terjadi maka Anies bisa jadi akan menyatakan dukungannya kepada RK-Suswono. Tapi kemungkinan itu kecil. 

"Itu bisa saja sebagai lobby politik terhadap Anies. Tapi itu agak sulit sepertinya, koalisi Prabowo-Gibran rasanya juga tidak akan mudah menawarkan posisi kepada Anies," jelas Usep kepada Suara.com, Rabu (25/9).

Kunci Kemenangan 

Lembaga Survei Indonesia (LSI) sempat mengungkap bagaimana efek dukungan Anies dapat mengubah elektabilitas sekaligus menjadi kunci kemenangan bagi kandidat yang berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024. Khususnya bagi dua pasangan calon, yakni RK-Suswono dan Pramono-Rano. 

Berdasar hasil jajak pendapat yang LSI lakukan pada 6-12 September 2024 terhadap 1.200 reponden pemilik hak suara di Pilkada Jakarta 2024, dukungan Anies terhadap Pramono-Rano dapat meningkatkan elektabilitas mereka sekaligus menurunkan elektabilitas RK-Suswono. 

Elektabilitas Pramono-Rano dari 29 persen meningkat menjadi 31,5 persen apabila Anies secara terbuka memberikan dukungan kepada mereka. Sedangkan elektabilitas RK-Suswono menurun tajam sebesar 11,2 persen; dari 51,7 persen menjadi 40,5 persen. 

Adapun jika Anies secara terbuka menyatakan dukungan kepada RK-Suswono elektabilitas pasangan calon nomor urut 1 itu akan meningkat menjadi 53,7 persen. Sementara elektabilitas Pramono-Rano menurun menjadi 26,1 persen. 

Agung menilai RK-Suswono yang merepresentasikan pasangan nasionalis dan religius memang akan lebih diuntungkan apabila Anies tidak secara terbuka menyatakan dukungan atau netral di Pilkada Jakarta kali ini. 

"Saya melihat yang diuntungkan memang RK-Suswono. Karena dengan mengambangnya sikap Anies endorse Anies itu akhirnya menyebar, tidak tunggal," tutur Agung. 

Padahal yang dibutuhkan Pramono-Rano menurut Agung adalah dukungan tunggal dari Anies. Pasalnya kedua pasangan calon nomor urut 3 itu sama-sama berasal dari PDIP selaku partai nasionalis. Sementara basis suara di Pilkada Jakarta sebagaian besar merupakan kalangan Islam perkotaan.

"Jadi kalau misalkan dukungan Anies tidak tunggal, ya kita sudah tahu lah siapa pemenang Pilkada Jakarta. Tapi kalau Anies bersikap, wah Anies efek ini ngeri barang ini. Apalagi kalau itu ke Pramono-Rano," bebernya. 

Jangan Buru-buru

Anies telah mengimbau Anak Abah untuk tidak buru-buru menentukan sikap. Ia meminta agar para pendukungnya itu terlebih dahulu melihat dan mempelajari visi-misi dan rencana kerja pasangan calon di Pilkada Jakarta 2024.

Anies Baswedan di kawasan CFD Sudirman-Thamrin, Minggu (1/9/2024). (Suara.com/Faqih)
Anies Baswedan di kawasan CFD Sudirman-Thamrin, Minggu (1/9/2024). (Suara.com/Faqih)

Mantan gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu juga meyakini karakter Anak Abah semata-mata mendukung dirinya bukan karena figur. Namun didasarkan gagasan dan nilai perjuangannya. 

"Saya berharap pada semua, sabar, pantau, bandingkan, nanti baru kemudian menentukan arahnya ke mana," tutur Anies. 

Juru bicara Anies, Sahrin Hamid saat dihubungi Suara.com belum bisa memastikan apakah Anies akan menyampaikan secara terbuka terkait arah dukungannya di Pilkada Jakarta sebelum hari pencoblosan atau pemungutan suara pada 27 November 2024. Ia hanya memastikan hingga kekinian Anies belum menentukan sikapnya. 

"Belum memutuskan," singkat Sahrin saat dikonfirmasi Suara.com, Selasa (24/9).

Sementara berdasar catatan Suara.com sejumlah tim sukses dan pendukung Anies di Pilpres 2024 kekinian telah memutuskan bergabung ke tim pemenangan Pramono-Rano. Mereka di antaranya, Mandira Bienna Elmir, Aldy Perdana dan Iwan Tarigan. 

Iwan mengungkap alasannya mendukung Pramono-Rano karena memiliki kesamaan visi-misi dengan Anies. Salah satunya terkait komitmen keberpihakan kepada masyarakat miskin kota. 

"Karena kesamaan visi itu saya rasa Mas Anies pun akan mendukung Mas Pram juga,” kata Iwan, di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (23/9).

Di lain sisi, beberapa organ relawan Anies juga telah mendeklarasikan dukungan kepada RK-Suswono. Dua di antaranya ialah Sahabat Jakarta dan Garnisun 08. Sahabat Jakarta merupakan sekelompok relawan berisi ulama, kiai dan ustaz yang mendukung Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017. Sementara Garnisun 08 ialah gabungan 42 simpul politik termasuk pendukung Anies-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Agung menilai dukungan beberapa pendukung, tim sukses, dan relawan Anies terhadap Pramono-Rano dan RK-Suwono tidak terlalu signifikan. Berbeda halnya jika dukungan itu datang atau keluar langsung dari Anies. 

"Karena pilkada ini kan ujungnya lebih ke figur atau kandidat," ujar Agung. 

Sedangkan Usep berpendapat pemilih loyal Anies atau Anak Abah akan cenderung mengikuti arah dukungan Anies. Bahkan ada kemungkinan mereka tidak akan menentukan pilihannya alias golput jika pada akhirnya Anies tidak menyampaikan secara terbuka terkait arah dukungannya di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Terkait beberapa pendukung dan tim sukses Anies yang kekinian merapat ke Pramono-Rano dan RK-Suswono menurut Usep juga tidak akan mampu memengaruhi atau mengarahkan Anak Abah. 

"Saya sih menduga kelompok timses-timsesnya Anies yang menyebrang, itu memang politikus yang memang loyalnya tidak terhadap Anies. Tapi dalam konteks loyalnya pada kepentingan," pungkasnya. 

Terbaru
Menerka Niat Jokowi Buka Kembali Ekspor Pasir Laut: Upaya Greenwashing Demi Tambal Utang Negara
polemik

Menerka Niat Jokowi Buka Kembali Ekspor Pasir Laut: Upaya Greenwashing Demi Tambal Utang Negara

Kamis, 26 September 2024 | 09:15 WIB

Jokowi mengklaim yang diekspor adalah sedimen, bukan pasir laut biasa, yang mengganggu jalur kapal.

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut: Pulau-pulau Kecil Terancam Tenggelam polemik

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut: Pulau-pulau Kecil Terancam Tenggelam

Rabu, 25 September 2024 | 16:08 WIB

Ini sangat bermaksud mengaburkan tujuan, menyembunyikan maksud yang sebenarnya dari peraturan ini, kata Parid.

Panasnya Konflik PBNU-PKB, Pansus Haji Membuka Luka Lama polemik

Panasnya Konflik PBNU-PKB, Pansus Haji Membuka Luka Lama

Rabu, 25 September 2024 | 12:17 WIB

Perseteruan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin memanas

Ongkos Tersembunyi di Balik Ambisi Proyek PLTU 9-10 Suralaya: Apa Kabar Janji Transisi Energi? polemik

Ongkos Tersembunyi di Balik Ambisi Proyek PLTU 9-10 Suralaya: Apa Kabar Janji Transisi Energi?

Rabu, 25 September 2024 | 11:16 WIB

Polusi partikel halus dari PLTU, seperti PM 2.5, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan ozon, berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan akut.

Kisah Kelam Septia: Curhat Soal Upah Berujung Kriminalisasi UU ITE polemik

Kisah Kelam Septia: Curhat Soal Upah Berujung Kriminalisasi UU ITE

Senin, 23 September 2024 | 16:59 WIB

Aku mikirnya semoga ini mimpi. Terus aku selalu kebangun berdoa, ya Allah, semoga besok pulang," ujar Septia.

Menguak Fakta Di Balik Kematian NK: Femisida yang Tak Cuma Sekadar Angka polemik

Menguak Fakta Di Balik Kematian NK: Femisida yang Tak Cuma Sekadar Angka

Senin, 23 September 2024 | 14:41 WIB

NK hanyalah satu dari banyak korban femisida. Namanya kini terukir dalam deretan panjang kasus femisida yang terus terjadi dan berulang di Indonesia.

Tragedi Nia dan Lunturnya Falsafah 'Adat Basandi Syarak' di Ranah Minang polemik

Tragedi Nia dan Lunturnya Falsafah 'Adat Basandi Syarak' di Ranah Minang

Senin, 23 September 2024 | 12:22 WIB

Siapa menyangka anak perempuan berusia 18 tahun itu akan pergi selamanya, lantaran dibunuh secara keji oleh residivis kasus pencabulan, Indra Septiarman.