Profil Anies-Muhaimin, Visi Misi, Program dan Janji-janji Kampanye! IKN Kok Gak Masuk Agenda?

Profil Anies-Muhaimin, Visi Misi, Program dan Janji-janji Kampanye! IKN Kok Gak Masuk Agenda?


Suara.com - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sudah resmi terdaftar sebagai capres-cawapres yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari Partai Nasdem, PKB dan PKS. Mari kita ketahui secara mendalam profil Anies-Muhaimin, visi misi, program dan janji-janjinya.

Pasangan capres-cawapres ini sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis, 19 Oktober 2023. Sejak itu, visi misi Anies-Muhaimin mulai dibahas termasuk program dan janji-janji kampanyenya.

Sebab syarat untuk melakukan pendaftaran adalah setiap pasangan capres cawapres harus membawa visi dan misi. Visi pasangan Anies-Muhaimin bertemakan "Indonesia adil makmur untuk semua." Sedangkan misinya bernama "8 Jalan perubahan."

Profil Anies-Muhaimin

Sebelum mengetahui visi misi, program, dan janji-janji Anies-Muhaimin, kita pelajari dulu profil Anies-Muhaimin. 

Anies Rasyid Baswedan sudah lama dikenal di dunia politik sejak muncul dalam kontestasi pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pria yang lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 ini merupakan lulusan sarjana EKonomi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Kemudian melanjutkan pendidikan ke School of Public Affairs, University of Maryland, College Park tahun 1997, dan memperoleh gelar master pada Desember 1998. Ia juga mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan ke ilmu pilitik di Northern Illinois University tahun 1999 dan berhasil lulus dengan gelar PhD pada 2004.  

Setelah lulus, Anies bekerja sebagai peneliti dan koordinator proyek di Pusat Antar-Universitas Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1997.

Selang beberapa tahun kemudian, pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan dilantik sebagai Rektor Universitas Paramadina. Karir politiknya dimulai dari dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. 

Sementara itu, Muhaimin Iskandar menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan wakil ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Pria yang akrab dipanggil Cak Imin ini menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pria kelahiran Jombang, 24 September 1966 ini berkarir politik sejak era reformasi, bersama dengan tokoh NU Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2009-2014 selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Visi Misi Anies-Muhaimin

Dengan mengusung visi "Indonesia adil makmur untuk semua", Anies bersama Cak Imin maju sebagai pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden. Visi pasangan ini menyatakan kemakmuran harus sejalan dengan pelestarian alam dan lingkungan.

Keduanya akan menjalankan misi "8 jalan perubahan" yang mana bentuk agenda dan programnya adalah sebagai berikut. 

1. Memastikan terpenuhinya kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air.

2. Mengetaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha menciptakan lapangan kerja, mewujudkan upah berkeadilan, menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan, serta mendukung korporasi Indonesia berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global. 

3. Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi yang akan datang

4. Membangun kota dan desa berbasis kawasan manusiawi, berkeadilan, dan saling memajukan.

5. Mewujudkan manusia Indonesia sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa.

6. Mewujudkan keluarga Indonesia sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa

7. Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta meningkatkan peran, kepemimpinan Indonesia dalam kancah politik Global untuk wujudkan kepentingan nasional dan perdamaian dunia.

8. Memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM, berantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarkan pemerintahan yang berpihak pada rakyat. 

Program dan Janji-janji Anis-Muhaimin

Sejumlah program juga disusun oleh pasangan Anies-Muhaimin untuk perekonomian antara lain sebagai berikut:

1. Mengentaskan kemiskinan dengan memperbaiki bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu, pasangan ini menjanjikan harga kebutuhan pokok untuk rakyat akan terjangkau. 

2. Pemerataan ekonomi dengan mewujudkan alokasi APBN, memperbaiki infrastruktur di daerah tertinggal untuk meningkatkan akses masyarakat berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi.

3. Dari segi fiskal, Anies Muhaimin berjanji mendorong efisiensi anggaran dengan memprioritaskan belanja produktif dan menekan belanja non produktif untuk menghasilkan ruang fiskal yang lebar dan pertumbuhan PDB rata-rata 5,5 persen - 6,5 persen per tahun (2025-2029).

4. Meningkatkan penerimaan negara melalui perluasan basis dan perbaikan kepatuhan pajak dari 10,4 persen di tahun 2022 menjadi 13,0 persen-16,0 persen di 2029.

5. Mengendalikan inflasi melalui koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda), targetnya 2,0 persen - 3,0 persen per tahun (2025-2029).

6. Memastikan setiap kebijakan berkaitan dengan investasi akan konsisten dan melibatkan dunia usaha, masyarakat sipil, dan pemerintah daerah secara setara, saling menghormati, dan produktif untuk Indonesia. 

Namun dari berbagai program dan janji-janji kampanye Anies-Muhaimin ini tidak ada satupun yang menyebutkan tentang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Saat ditanya terkait hal ini, Cak Imin mengatakan bahwa terkait IKN akan tetap dilanjutkan.

Muhaimin mengatakan bahwa IKN sendiri bagian dari proses internal perubahan dan undang-undangnya sudah ada dan harus dilanjutkan. Ia pun menolak untuk membahas hal ini.

Cak Imin pun menegaskan bahwa UU IKN sudah berjalan dan tidak mungkin dihentikan prosesnya. Pernyataan itu dikatakan Muhaimin pada Kamis (26/10/2023) di Menteng, Jakarta.

Demikian itu yang dapat disampaikan mengenai profil Anies-Muhaimin, visi misi, program dan janji-janji kampanye.

Kontributor : Mutaya Saroh