Suara.com - Komunitas logistik nasional (NLC) PT Angkut Teknologi Indonesia (Deliveree) untuk meningkatkan pemanfaatan atau utilisasi truk.
Ketua NLC, Angga Purnama mengatakan, saat ini ada 1.300 anggota perusahaan truk yang sepenuhnya dapat memanfaatkan muatan dari marketplace besar.
"1.300 perusahaan truk NLC memiliki total armada lebih dari 200.000 truk. Pasar Deliveree akan menugaskan muatan FTL dan LTL ke truk anggota kami di tempat yang tepat dan waktu yang tepat agar truk mereka digunakan sepenuhnya dengan waktu kosong yang sedikit mungkin. Ini berarti anggota kami akan mendapatkan lebih banyak pendapatan dengan armada yang sudah ada," ujar Angga Purnama, dalam keterangannya, Kamis (22/6/2023).
Lebih lanjut, Angga menambahkan, hal ini akan dicapai dengan menggunakan teknologi dari Deliveree yang menawarkan pemesanan dan penugasan truk berdasarkan lokasi dan ketersediaannya.
Selain itu, para anggota juga akan mendapatkan jadwal lengkap yang memungkinkan truk untuk menyelesaikan pemesanan dan segera beralih ke pemesanan berikutnya.
"Hasil akhirnya adalah waktu istirahat yang lebih sedikit antara pemesanan dan lebih sedikit truk yang berjalan kosong," jelas Angga.
Sementara itu, Country Manager Deliveree Indonesia, Apoorvaa Agarwal menjelaskan bahwa adanya kerja sama dengan NLC akan memperluas pasar Deliveree di Indonesia. Selain itu, peningkatan utilisasi truk juga diharapkan mampu mengurangi emisi karbon di Indonesia.
"Dengan demikian lebih sedikit truk kosong di jalan yang mengurangi emisi CO2, mengurangi lalu lintas, dan mengurangi kerusakan jalan, jembatan, dan terowongan yang dibiayai oleh uang pajak," pungkasnya.
Penegakan hukum Truk ODOL akan diperketat di 2025, dimulai dari Riau & Jabar.
"...Korban dinyatakan meninggal dunia di TKP."
Pelabuhan Tanjung Priok, urat nadi perdagangan dan distribusi nasional pada pekan ini tengah dilanda kemacetan horor yang tak tertahankan.
Aktivitas bongkar muat yang "overdosis" di New Priok Container Terminal One (NPCT 1) menjadi biang keladi lumpuhnya akses jalan dan mengganggu mobilitas warga.
Lucunya Liga Indonesia, cekik wasit hanya disanksi 6 bulan tapi sampaikan kritik bisa kena larangan main 1 tahun.
no na debut dibawah naungan 88rising.
Jadi bukan cuma di atas kertas saja, kata Nisa.
Menurutnya, kunci perubahan perilaku anak adalah pemahaman. Anak harus tahu kenapa suatu hal penting dilakukan.
Tiga pria berinisial S (26), I (23), dan M (25) ditangkap tanpa perlawanan.
"Kalau sampai keliru menempatkan orang di PCO, tentu presiden sendiri yang direpotkan. Nanti justru akan menjadi beban," Yusak.
Pemerintah mulai gelisah. Bukan hanya karena keresahan warga. Tapi juga karena ormas seperti ini mulai mengganggu iklim investasi.