Lobi-lobi Politik di Balik Wacana Duet Prabowo - Ganjar

Lobi-lobi Politik di Balik Wacana Duet Prabowo - Ganjar


Suara.com - Wacana duet Prabowo - Ganjar sebagai calon presiden dan wakil presiden 2024 sempat menjadi sorotan publik. Menyusul pertemuan keduanya yang sengaja saat kunjungan Presiden Joko Widodo meninjau panen raya di Kebumen, Jawa Tengah beberapa awal Maret lalu. Disinyalir duet Prabowo dan Ganjar ini direstui Jokowi.

Kekinian petanya bisa berubah setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.

ENTAH mimpi apa yang datang pada Rabu malam, esok harinya, Surati tidak menyangka bakal bertemu orang nomor satu di Republik Indonesia.

Perempuan petani di Kebumen ini pergi ke sawah sebagaimana mestinya ia bekerja. Tetapi berbeda dengan keseharian pada biasanya, kegiatan bekerja Surati hari itu turut diikuti Jokowi.

Senang bukan kepalang Surati mendapati Presiden RI ada di dekat dia bersama dengan petani lainnya. Jokowi pada Kamis, 9 Maret 2023, berkunjung ke Desa Lajer, Kebumen, Jawa Tengah, menyaksikan panen raya.

"Senang sekali pak, alhamdulillah nggak nyangka pak. Seumur hidup kan baru sekarang ketemu pak presiden langsung, bisa salaman," kata Surati dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

"Sampai rasanya nggak percayalah pak pokoknya pak," sambung Surati menanggapi pertanyaan mimpi apa dirinya semalam.

Sebenarnya, Surati bukan hanya beruntung bisa bertemu Jokowi. Tanpa ia sadari keberuntungannya itu bak berkali lipat. Terang saja, sudah bertemu Jokowi, Surati juga bisa melihat Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ikut mendampingi kegiatan kepala negara. Kesempatan yang tentu jarang bisa didapatkan secara langsung.

Jangankan Surati, publik terutama para politikus dan pengamat politik saja ramai-ramai menyoroti kegiatan Jokowi di Kebumen. Bukan tanpa sebab disoroti, kehadiran Jokowi membawa Prabowo dan Ganjar itu diibaratkan sebagai sinyal arah dukungan.

Mafhum, mendekati Pemilu 2024, pola tingkah laku apapun yang dipertontonkan para pesohor politik dibaca sebagai gestur yang memberikan seribu arti. Sama halnya ketika Jokowi bersama dua kandidat calon presiden terkuat saat ini.

Jokowi, Prabowo, dan Ganjar tampak akrab saat berada di pematang sawah. Prabowo, bahkan tampak tertawa terbahak-bahak usai Ganjar mengabadikan swafoto mereka bersama Jokowi. Di tempat yang sama pada momen berbeda, giliran Prabowo yang tampak serius berbicara kepada Jokowi dan Ganjar.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). [Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden]
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). [Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden]

Adegan ini kemudian viral di kalangan beberapa pecinta motor lawas lantaran di tengah mereka terdapat Honda Astrea Grand milik petani. Foto kebersamaan ketiganya ini pula yang diunggah oleh Jokowi melalui akun Instagram.

Momen kemesraan kembali terlihat saat Prabowo menggandeng tangan Ganjar yang ada di belakangnya untuk beberapa detik. Ketika menggandeng Prabowo tampak seraya melambaikan tangan kepada para petani. Berjalan beriringan di depan Prabowo, ada Jokowi.

Prabowo-Ganjar

Momen-momen kemesraan di pematang sawah di Kebumen menjadi awal wacana duet antara Prabowo dan Ganjar. Duet ini yang dinilai diberi restu oleh Jokowi.

Tetapi tentu halang rintang tidak mudah begitu saja dilewatkan. Prabowo jelas mudah melenggang dengan keputusan Gerindra yang mencalonkan dirinya kembali di kontestasi 2024, sebagaimana hasil rapat pimpinan nasional atau rapimnas pada 12 Agustus 2022 di Sentul, Bogor.

Tetapi perihal Ganjar? kader PDI Perjuangan ini tentu tidak bisa seenak udel menentukan diri siap menjadi pendamping Prabowo. Andai memang benar Jokowi memberi restu, Ganjar perlu keputusan Megawati Soekarnoputri untuk mengusung dirinya sebagai cawapres melalui PDIP.

Terdengar mudah, tapi hitung-hitungan politik masih panjang. Megawati belum tentu ingin mengalah begitu saja merelakan kesempatan mengusung kader sebagai capres. PDIP tegas, posisi tawar mereka kalau berkoalisi, pegang kursi capres.

"Yang pertama, internal. Pasti. Pemenang posisinya, capres, yes," ujar Ketua DPP PDIP Said Abdullah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).

Tetapi perlu dicatat, politik itu sendiri merupakan seni mencari kemungkinan atau the art of possible. Artinya dinamika masih bisa berubah-ubah seiring berjalan waktu. Yang pasti, rencana duet Prabowo-Ganjar ini belum layu, apalagi mati.

Ditemui terpisah, internal Gerindra yang menjadi sumber Suara.com berseloroh keinginan menduetkan Prabowo dengan Ganjar memang benar adanya. Salah satu orang di balik layarnya ialah Jokowi. Prabowo sudah tentu mengetahui pasti keinginan Jokowi terhadap dirinya. Tetapi sejauh ini rencana duet Prabowo-Ganjar, baru disokong oleh Jokowi dan Prabowo.

Megawati yang memegang kunci calon dari PDIP masih belum bisa ditebak arah politiknya. Jokowi dan Prabowo sendiri enggan bila harus memaksakan diri menarik Ganjar, tanpa ada dukungan dari PDIP.

Mereka berdua mewajibkan betul, apabila Prabowo dan Ganjar diduetkan maka PDIP harus ada di belakang sebagai salah satu penyokongnya.

"Syaratnya partai kawin sama figur," kata sumber tersebut.

Pernyataan itu mengandung arti bahwa sekalipun Ganjar menjadi cawapres untuk Prabowo, maka Ganjar harus maju dan diusung oleh PDIP. Ganjar tidak bisa keluar dari partai untuk kemudian menjadi bebas terbang mengikuti kontestasi.

Perkara siapa capresnya, sudah jelas, Prabowo pilihannya. Hal ini tentu sudah melalui pertimbangan Jokowi, melihat rekam jejak Prabowo yang dianggap sudah matang. Mengingat ketua umum Gerindra ini sudah maju kesekian kalinya menjadi capres.

"Secara leadership kesiapan Prabowo lebih matang. Last time, ibaratnya. Kalau Ganjar, karier masih panjang," ucap sumber.

Kekinian duet Prabowo-Ganjar hanya tinggal menunggu Megawati, setuju dan bisa rela atau tidak Ganjar sebagai kadernya dipinang sebagai cawapres.

Apabila ketiganya sudah duduk bersama mendialogkan duet tersebut, semua bakal klir. Tiga itu, yakni Jokowi, Prabowo, dan Megawati.

Sejauh ini lobi-lobi masih dilakukan lewat tangan-tangan orang terdekat. Prabowo sendiri dikabarkan melakukan lobi melalui adiknya, Hashim Djojohadikusomo yang menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra.

Meski belum mendapati dokumentasi pertemuan Hashim dengan petinggi PDIP soal lobi ini, sumber Suara.com meyakini informasi tersebut benar terjadi. Menurutnya, Hashim melalui jaringan yang dimiliki, bisa melakukan lobi membuka pembicaraan duet Prabowo-Ganjar.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengaku tidak tahu menahu perihal urusan koalisi. Begitu pula dengan lobi yang tengah dilakukan oleh ayahnya, Hashim mengenai rencana duet Prabowo-Ganjar.

Perempuan yang akrab disapa Sara ini hanya menegaskan posisi Gerindra sebagaimana hasil rapimnas di Sentul.

"Yang jelas hasil dari rapimnas kemarin di sentul bahwa Gerindra menyepakati dan menyatakan Pak Prabowo sebagai capres resmi dari Gerindra," kata Sara.

Presiden Jokowi, Prabowo, dan Ganjar terjadi saat mereka meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Presiden Jokowi, Prabowo, dan Ganjar terjadi saat mereka meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Selebihnya mengenai penentuan akhir capres dan cawapres, hal ini menjadi kewenangan Prabowo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebagaimana piagam koalisi antara Gerindra dan PKB. Kedua partai ini sampai sekarang masih merupakan rekanan di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Adapun perihal peluang duet Prabowo-Ganjar melalui koalisi Gerindra bersama PDIP, Sara tidak mengetahui. Ia menegaskan hubungan kedua partai sejauh ini dalam kondisi baik.

"Hubungan kami baik-baik saja," kata Sara.

Megawati Umumkan Ganjar Capres

Sehari menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, Megawati Seokarnoputri menunjuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan. Hal itu disampaikan langsung oleh Megawati selaku Ketua Umum PDIP di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat, 21 April 2023.

"Menetapkan saudara Ganjar Pranowo sekarang Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari PDIP," ujar Megawati.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Megawati yang telah resmi menunjuk Ganjar sebagai capres PDIP dalam Pemilu 2024.

"Saya sangat mengapresiasi, saya sangat menghargai keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan yang baru saja mengumumkan keputusannya bakal calon presiden yang diajukan oleh PDIP yaitu, Bapak Ganjar Pranowo," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, Ganjar merupakan sosok yang dekat dengan rakyat. Dia juga menyebut Ganjar adalah politikus yang sangat ideologis.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memakaikan peci usai resmi menunjuk Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP pada Jumat (21/4/2023). (Foto dok. PDIP)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memakaikan peci usai resmi menunjuk Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP pada Jumat (21/4/2023). (Foto dok. PDIP)

Wacana Prabowo Cawapres Ganjar

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut pihaknya tidak akan menggunakan cara kawin paksa dalam menentukan calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Menurutnya, pihaknya akan melakukan pendekatan terlebih untuk menyatukan pemahaman.

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menolak menjadi cawapres dari Ganjar.

"Ya tentu saja kami kan nggak model kawin paksa, tentu ada pacarannya, ada pemahamannya, ada komitmen terhadap rakyat bangsa dan negara," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/4).

Terkait cawapres untuk Ganjar, Hasto mengatakan, pihaknya akan mengacu sesuai apa yang disampaikan Presiden Jokowi. Namun dinamika tersebut masih dinamis, menurutnya pada akhirnya Megawati selaku ketua umum akan memutuskan.

"Dan secara dinamika politik yang memang sangat dinamis kami melakukan kajian terus menerus dan nantinya dijajak oleh ibu Megawati Soekarnoputri yang ambil keputusan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, PDIP juga akan melihat dinamika di tengah rakyat soal figur cawapres untuk Ganjar. Menurutnya, tak ada prinsip jodoh menjodohkan dalam penentuan cawapres untuk Ganjar.

"Jadi enggak ada proses-proses yang terkait dengan jodoh menjodohkan, karena semua itu berjalan dengan natural sesuai dengan kehendak dari masyarakat," tutur dia.

Prabowo Tolak Jadi Cawapres

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab kemungkinan dirinya menjadi cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo yang sudah resmi diusung sebagai capres oleh PDIP. Prabowo nampak menutup kemungkinan tersebut.

Prabowo menegaskan kalau Partai Gerindra mendukung dirinya sebagai capres.

"Ya, partai saya partai saya mencalonkan saya sebagai capres," kata Prabowo seusai melakukan silaturahmi ke kediaman Presiden Jokowi di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Mantan Danjen Kopassus tersebut juga menegaskan kalau kondisi Partai Gerindra sudah semakin kuat saat ini.

"Partai saya juga sudah kuat juga sekarang," terang Prabowo sembari tertawa.

Selanjutnya, Prabowo meminta agar tidak ada yang berandai-andai karena situasi politik ke depannya bisa saja terjadi.

"Nanti ada perkembangan dinamika (politiknya)," ujarnya.

_____________________

Tim Liputan: Bagaskara Indiansyah dan Novian Ardiansyah