Interview: Dian Sidik Sampai Tahu Cara Wiranto Menarik Napas
Home > Detail

Interview: Dian Sidik Sampai Tahu Cara Wiranto Menarik Napas

Yazir Farouk | Sumarni

Minggu, 20 Oktober 2019 | 09:05 WIB

Suara.com - Aktor Dian Sidik blak-blakan mengenai kedekatannya dengan sosok Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.

Kedekatan mereka berawal saat Dian Sidik terpilih memerankan karakter Wiranto dalam film Di Balik 98 pada 2015. Untuk mendalami karakter, dia melakukan observasi langsung.

Ya, Dian Sidik berkesempatan menjadi ajudan pribadi mantan Panglima TNI itu selama beberapa hari. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk melihat dari dekat bagaimana sosok Wiranto.

Kepada SUARA.com baru-baru ini, Dian Sidik menceritakan pengalamannya itu. Mau tahu wawancara lengkap Dian? Simak berikut ini:

Bagaimana sih awal mula bisa merankan karakter Wiranto dalam film Di Balik 98?

Semua berawal dari casting. Terus ditanya jadi apa nih? Jadi Wiranto. Nah saya observasi langsung tentang beliau. Saya pelajari karakter dan aksen dia bicara. Lalu saya terpilih. Dan saya diberitahu tim castingnya katanya yang memilih saya beliau sendiri. Saya sempat tertawa, itu mirip banget kata beliau.

Dian Sidik dan Wiranto [Instagram/diansidik_]
Dian Sidik dan Wiranto [Instagram/diansidik_]

Apa yang membuat tertarik memerankan sosok Wiranto?

Menurut saya pak Wiranto sosok yang gagah, tentara, jendral dan berwibawa. Saya melihat dari foto-fotonya emang keren-keren banget sih.

Sebelumnya memang incar peran tersebut?

Oh iya dong pasti. Pengen banget. Karena seru banget kalau bisa perankan Wiranto-nya. Keren.

Observasi jadi Wiranto ngapain saja?

Saya dapat beberapa hari bersama beliau. Kalau nggak salah empat hari. Saat itu kan musim kampanye, saya berama beliau. Luar biasa buat saya. Karena berada di samping pak Wiranto, lepas dari politiknya ya, beliau ini sebenarnya sudah sepuh tapi tetap ingin membuat negara Indonesia ini lebih baik. Pasti semua orang punya sisi baiknya. Saya melihat itu dalam Wiranto.

Empat hari ngapain saja?

Ngawal beliau. Jadi pengawal pribadinya diistirahatkan, digantikan saya. Saya juga ikut mengamankan jalannya beliau setiap sampai lokasi acara. Karena kan sering diserbu orang buat foto dan salaman. Saya tahu banget beliau capek. Jadi saya ikut bantu beliau. Saat itu mereka heran lihat saya karena nggak seperti ajudan biasanya. Saya ngelihat reaksi mereka familiar terhadap muka saya. Pokoknya saya ikutin aktivitas beliau seharian.

Dian Sidik [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Dian Sidik [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Perhatikan gestur tubuh Wiranto juga?

Iya perhatikan gerak gerik, bahasa tubuh dan kebiasan beliau. Jadi istilahnya nggak cuma lihat yang di hadapan publik aja tapi yang di belakang juga digali. Kayak cara dia menarik nafas.

Dapat pengalaman apa saja?

Waktu itu bertemu pertama kali di kantornya, di Hanura. Beliau ini mengajarkan kepada saya buat meditasi aktif. Itu meditasi yang jarang orang lakuin. Dia ngajarin saya. Itu cara dia buat tenangin diri.

Tanya alasan Pak Wiranto kenapa memilih Anda?

Itu belum saya tanya karena saking excitednya. Tapi memang beliau sendiri yang milih.

Kalau dari segi militer hal apa yang Anda didapat?

Tidak ada sih. Cuma belajar dari gerak geriknya. Intinya harus tegas, bijaksana. Cuma itu saja. Tapi yang saya rasakan pak Wiranto itu hatinya lembut. Tidak tahu orang menilai gimana. Orang yang tahu tentang meditasi itu hatinya pasti lembut.

Anda melihat sosok Wiranto bagaimana?

Dia itu gagah, karismatik. Di pikiran saya, dia itu gede besar sama tingginya saya lah. Ternyata tidak. Tapi dia keren banget. Karena dia tetap memikirkan politik dan negara. Kalau aku di usia dia, mending menghabiskan waktu dengan berlibur, santai, dan bebas dari kebisingan.

Pesan dari pak Wiranto yang diingat?

Dia ingin negara ini lebih baik. Dia mau generasi sekarang bisa menjadi lebih baik.

Dian Sidik saat perankan Wiranto [Instagram/diansidik_]
Dian Sidik saat perankan Wiranto [Instagram/diansidik_]

Lalu melihat insiden penusukan Wiranto kemarin seperti apa?

Pecundang. Ayolah kalau elo punya masalah selesaikan. Ini negara hukum. Ini orang (Wiranto) bekerja eh malah ditusuk. Pecundang banget. Banyak yang bilang ini drama settingan, aduh drama apa? Kenyataannya seperti apa. Emang ditusuk. Itu perbuatan pecundang siapa pun yang menyuruh dia. Apa salahnya beliau datang ke sana? Beliau cuma mau meresmikan sekolah.

Sudah jenguk?

Belum. Kapan saya sempat jenguk. Saya sibuk syuting. Hahaha Insya Allah ya.

Masih komunikasi sama Wiranto?

Saya di kasih nomor beliau dan ajudannya. Tapi handphone saya hilang. Jadi lost contact. Saya berusaha mengingat rumahnya lupa. Pokoknya handphone hilang sebulan setelah syuting Di Balik 98. Saya awalnya tidak sadar tapi baru ngeh kalau ada nomor dia di situ.

Terakhir, kepuasan apa yang didapat memerankan sosok Wiranto?

Bangga senang bisa memerankan karakter militer, jenderal yang kontroversial. Tapi saya bangga.


Terkait

Agum Gumelar-Wiranto Kumpul Dengan Purnawirawan TNI-Polri, Nyatakan Sikap
Sabtu, 03 Mei 2025 | 14:18 WIB

Agum Gumelar-Wiranto Kumpul Dengan Purnawirawan TNI-Polri, Nyatakan Sikap

Agum mengatakan tak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak maju karena faktor geografi, demografi dan sumber daya alam yang mendukung.

8 Tuntutan Purnawirawan TNI Bikin Heboh: Prabowo Kirim Wiranto Beri Tanggapan Tegas
Kamis, 24 April 2025 | 21:42 WIB

8 Tuntutan Purnawirawan TNI Bikin Heboh: Prabowo Kirim Wiranto Beri Tanggapan Tegas

"Nah saya tentu akan menyampaikan apa yang tadi, ya yang dibicarakan dengan presiden dan akan saya sampaikan kepada saudara-saudara sekalian ya," Wiranto menambahkan.

Ada 8 Poin, Prabowo Pelajarai Tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang Minta Gibran Diganti
Kamis, 24 April 2025 | 19:41 WIB

Ada 8 Poin, Prabowo Pelajarai Tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang Minta Gibran Diganti

Wiranto menegaskan bahwa Prabowo saat ini tidak bisa serta merta menjawab apa yang menjadi tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI.

Terbaru
Skandal PSG Juara Liga Champions: Kelakuan Nasser Al-Khelaifi hingga Potong Jari
polemik

Skandal PSG Juara Liga Champions: Kelakuan Nasser Al-Khelaifi hingga Potong Jari

Minggu, 01 Juni 2025 | 11:12 WIB

Di balik keberhasilan PSG juara Liga Champions musim ini, klub berjuluk Les Parisiens punya skandal memalukan.

Beda Gugatan Yoni Dores dan Ahmad Dhani, Kasus Via Vallen Bisa Jadi Pelajaran? nonfiksi

Beda Gugatan Yoni Dores dan Ahmad Dhani, Kasus Via Vallen Bisa Jadi Pelajaran?

Sabtu, 31 Mei 2025 | 11:43 WIB

Yoni Dores dan Ahmad Dhani sama-sama memperjuangkan hak cipta, tetapi kasus Lesti Kejora lebih mirip Via Vallen di masa lalu.

Prabowo Buka Pintu untuk Israel Jika Akui Kemerdekaan Palestina: Diplomasi Realistis? polemik

Prabowo Buka Pintu untuk Israel Jika Akui Kemerdekaan Palestina: Diplomasi Realistis?

Jum'at, 30 Mei 2025 | 18:55 WIB

Israel tak hanya harus mengakui kemerdekaan Palestina secara penuh, tetapi juga harus bertanggung jawab atas genosida yang selama ini dilakukan terhadap rakyat Palestina.

Reformasi Anggaran: Tantangan di Balik Putusan Sekolah Gratis polemik

Reformasi Anggaran: Tantangan di Balik Putusan Sekolah Gratis

Jum'at, 30 Mei 2025 | 16:20 WIB

Presiden adalah satu-satunya otoritas yang dapat melakukan reformasi menyeluruh dalam tata kelola anggaran pendidikan, kata Ubaid.

Bongkar Korupsi Dana Zakat di Baznas Jabar, Whistleblower Malah Dikriminalisasi polemik

Bongkar Korupsi Dana Zakat di Baznas Jabar, Whistleblower Malah Dikriminalisasi

Rabu, 28 Mei 2025 | 20:51 WIB

"Kriminalisasi terhadap pelapor dugaan korupsi di Baznas menunjukkan kemunduran dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Wana.

Kebijakan Jam Malam Pelajar di Jabar: Solusi atau Sekadar Simbolik? polemik

Kebijakan Jam Malam Pelajar di Jabar: Solusi atau Sekadar Simbolik?

Rabu, 28 Mei 2025 | 18:23 WIB

"Kebijakan jam malam bagi pelajar perlu manajemen pengawasan yang baik. Tanpa itu, kebijakan tersebut hanya akan terdengar baik di atas kertas," ujar Rakhmat.

Hunian Vertikal: Mimpi atau Bumerang Bagi Warga Jakarta? polemik

Hunian Vertikal: Mimpi atau Bumerang Bagi Warga Jakarta?

Rabu, 28 Mei 2025 | 15:35 WIB

"Rumah susun itu adalah cara yang paling prinsip untuk merubah Jakarta menjadi lebih tertata terkait dengan penduduk dan pemukiman," kata Yayat.