Suara.com - Peristiwa 30 September 1965 atau yang dikenal dengan G30SPKI masih jelas teringat di benak Ilham Aidit, putra keempat DN Aidit, ketua CC PKI. Malam itu jadi malam terakhir ia berjumpa dengan ayahnya, setelah pada tanggal 23 November 1965 ia membaca kabar duka dalam surat kabar milik TNI, Berita Yudha dan harian Angktan Bersenjata: DN Aidit ditembak mati di Boyolali, Jawa Tengah. Tidak berhenti di situ, Ibunya, Soetanti pun ikut merasakan pahitnya kala itu, Soetanti dipenjara pada Maret 1966.
Setelah tragedi itu, hidup Ilham tak pernah sepenuhnya bebas. Nama Aidit yang melekat padanya berubah bak kutukan. Semasa duduk di bangku SMP, Ilham kerap dibully temannya "Aidit Gantung" atau "anak PKI". Tak hanya itu, semasa kuliah ia juga masih sering merasakan betapa tak merdeka hidupnya. Sekitar tahun 1988, banyak peraturan pemerintah yang melarang siapa pun yang terlibat langsung maupun tak langsung dengan PKI untuk menjadi pegawai negeri sipil. Namun ia keras kepala, Ia sempat mencoba tes sebagai CPNS. Ilham mengisi seluruh daftar riwayat hidupnya saat melamar, apa adanya. Semata-mata hanya untuk membuktikan apakah benar anak seorang PKI tidak bisa mencalonkan diri sebagai PNS.
Kini ketika Indonesia merayakan 74 tahun kemerdekaannya, Ilham mengakui diskriminasi seperti pada era Orba tak lagi kental dirasakan.
Simak cerita Ilham Aidit dalam video di atas.
Video Editor : Herianto
Ada alamat di Jakarta yang tak tercatat di peta teror, namun denyutnya adalah neraka. Menelusuri 'Kremlin', ruang-ruang interogasi Orde Baru, dan persahabatan aneh di Cipinang
Apa makna pengibaran bendera setengah tiang dan satu tiang penuh?
Sebuah foto lawas yang menunjukkan DN Aidit dan MH Lukman menengadahkan tangan menjadi bukti strategi PKI merangkul kaum beragama, jauh dari citra anti-Tuhan yang dilekatk
Pemerintah, Partai Komunis China, asosiasi produsen mobil hingga dealer serempak mengkritik perang harga mobil yang dipicu BYD.
Mouly Surya dan Marsha Timothy kembali menunjukkan kerja sama yang memukau di film Tukar Takdir.
Ada alamat di Jakarta yang tak tercatat di peta teror, namun denyutnya adalah neraka. Menelusuri 'Kremlin', ruang-ruang interogasi Orde Baru, dan persahabatan aneh di Cipinang
Ingatan kolektif masyarakat tentang tapol PKI dari balik jeruji penjara Orde Baru telah memudar, seiring perkembangan zaman. Jurnalis Suara.com mencoba menjalinnya kembali.
Akankah Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung menyaingi kesuksesan Kang Mak tahun lalu?
Film Afterburn adalah karya aksi pasca-apokaliptik yang gagal total karena cerita tidak logis, naskah yang lemah, dan eksekusi yang membosankan.
Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah berhasil meraih 420 ribu penonton meski berhadapan dengan film The Conjuring.
Catatan tiga hari Pestapora 2025, pesta musik lintas generasi.