Kasus kekerasan anak yang terjadi di Daycare Wensen School Indonesia yang berada di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) seakan menampar orangtua pekerja. Kebutuhan hidup yang semakin mendesak menjadi salah satu akar kebutuhan tempat penitipan anak atau Daycare.
Namun sebagai tempat yang dipercayakan orangtua untuk menitipkan buah hati, ternyata tidak semuanya sesuai dengan yang diharapkan agar orangtua bisa tenang meninggalkan anaknya di jam kerja.
Dari kasus Wensen School, perlahan terkuak fenomena gunung es bagaimana kualitas tempat penitipan anak belum menjadi perhatian dari pemerintah secara umum. Meski sudah ada sejumlah syarat kelayakan untuk mendirikan daycare, namun banyak yang masih ilegal.
Menurut data Perkumpulan Pemilik dan Pengelola Daycare Indonesia (P3DI) Kota Depok, daycare tak berizin di wilayah itu mencapai 98 lembaga.
Parahnya lagi, kebutuhan daycare yang semakin meningkat di kawasan pinggiran hingga kota tak diawasi dengan massif. Mereka bisa tumbuh liar tanpa memperhatikan persyaratan minimal daycare yang ramah anak.
Bahkan, untuk kasus Wensen School yang dikelola oleh influencer parenting tidak bisa menjamin anak aman dari tindak kekerasan.
Tentunya kasus kekerasan di daycare bakal terus terjadi apabila pemerintah tidak bergerak serius menanganinya di tengah kebutuhan masyarakat modern yang semakin didesak kebutuhan hidup.
Apalagi saat ini untuk mendapatkan daycare berkualitas, orangtua harus merogoh kocek lebih dalam hanya untuk biaya penitipan. Sedangkan kemampuan pas-pasan penghasilan masyarakat urban, memaksa mereka memutar otak mencari daycare yang lebih murah dan sesuai kantong.
Pilihan ini kemudian mengandung risiko yang tentunya jauh lebih berat dalam proses tumbuh kembang anak. Tentunya, pemerintah perlu melakukan mengintervensi, yakni membuat kebijakan daycare yang lebih ketat untuk menjamin masa depan anak di masa usia emas.
Pemerintah perlu segera menindak tegas pelaku perdagangan ilegal hiu dan memperkuat regulasi serta pengawasan di lapangan.
Skandal itu terkuak menjadi ramai di media sosial (medsos), pasalnya agenda picik itu menjadi bentuk pembungkaman keluarga korban.
Dari kasus Wensen School, perlahan terkuak fenomena gunung es bagaimana kualitas tempat penitipan anak belum menjadi perhatian dari pemerintah secara umum.
Berbagai skandal pimpinan KPK yang terjadi dalam kurun waktu empat tahun belakangan turut membuat kepercayaan masyarakat kepada lembaga tersebut turun.