Dua Faktor di Balik Pengunduran Diri Hasan Nasbi
Home > Detail

Dua Faktor di Balik Pengunduran Diri Hasan Nasbi

Erick Tanjung | Muhammad Yasir

Jum'at, 02 Mei 2025 | 13:18 WIB

Suara.com - Hasan Nasbi mengundurkan diri sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Apa penyebab di balik keputusan itu Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto menolak atau memilih orang lingkaran terdekat sebagai penggantinya?

HASAN NASBI mengumumkan mundur sebagai Kepala PCO lewat video yang diunggah akun Instagram Total Politik pada 29 April 2025. Ia mengungkap alasan di balik keputusan itu karena ada sesuatu dan persoalan yang tidak bisa ditangani lagi.

“Kami pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi," ucap Hasan Nasbi.

Surat pengunduran diri telah diserahkan Hasan Nasbi kepada Prabowo sejak 21 April 2025. Namun tidak secara langsung, yakni lewat Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

PCO merupakan lembaga baru yang dibentuk di masa Presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024. Jokowi kemudian melantik Hasan Nasbi yang berlatar belakang konsultan politik sekaligus pendiri lembaga survei Cyrus Network tersebut sebagai Kepala PCO pada 19 Agustus 2024.

Hasan Nasbi diketahui memiliki kedekatan dengan Jokowi. Kedekatan itu berawal sejak Jokowi maju di Pilkada Jakarta 2012 bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Selain itu Hasan Nasbi juga turut beperan penting di balik kemenangan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Lalu berlanjut pada Pilpres 2024 ketika ia menjadi juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo yang maju berpasangan dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Terkait keputusannya mundur sebagai Kepala PCO, Hasan Nasbi menekankan hal itu telah didasari atas pertimbangan matang. Menurut dia saat ini sudah waktunya ‘menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton’.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. (Suara.com/Novian)
Eks Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. (Suara.com/Novian)

“Saya memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan,” ujarnya.

Dua Faktor

Isu mundurnya Hasan Nasbi sebagai Kepala PCO sebenarnya telah mencuat sejak lama. Khususnya setelah ia mendapat sorotan usai melontarkan celetukan 'dimasak saja' saat menanggapi kasus teror kepala babi di Kantor Redaksi Tempo pada 21 Maret 2025. Pernyataan Kepala PCO itu bahkan diakui Prabowo sebagai bentuk keteledoran.

Beredar kabar keputusan Hasan Nasbi mundur tidak terlepas dari persoalan anggaran PCO. Sebagai Kepala PCO ia juga disebut-sebut acap kali tak dilibatkan dalam rapat-rapat di Istana Kepresidenan.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai celetukan ‘dimasak saja’ dalam menanggapi kasus teror kepala babi ke Kantor Tempo memang kesalahan yang cukup fatal. Namun, persoalan anggaran PCO dan politis terkait sulitnya akses informasi serta komunikasi dengan pemerintahan bisa jadi sebagai penyebab lain di balik mundurnya Hasan Nasbi.

“Saya kira dua alasan itu yang bisa diobjektifikasi dan dirasionalisasi sebagai rangkaian peristiwa yang menyebabkan Hasan Nasbi mundur,” kata Agung kepada Suara.com, Rabu (30/4/2025).

Sebagai Kepala PCO, kata Agung, Hasan Nasbi memang akan kesulitan menerjemahkan pikiran presiden jika akses informasi dan komunikasi yang ia dapat itu terbatas. Sehingga tak heran akhirnya pernyataan-pernyataan yang keluar ke publik justru acap kali berseberang dengan apa yang dikehendaki kepala negara.

“Secara politis tidak bisa dipungkiri seorang jubir harus punya chemistry dengan presiden. Kita punya komparasi di masa lalu seperti Andi Mallarangeng di era SBY,” jelasnya.

Kendati begitu, Agung mengapresiasi Hasan Nasbi yang berani mengambil keputusan mundur sebagai Kepala PCO. Langkah tersebut menurutnya patut dijadikan contoh bagi pejabat atau menteri-menteri lain di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

Hasan Nasbi saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, dalam acara pelantikan menteri dan kepala badan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024). [Dok.Antara]
Hasan Nasbi saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, dalam acara pelantikan menteri dan kepala badan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024). [Dok.Antara]

“Pengunduran diri semacam ini bisa menjadi standar moral yang baik bagi seluruh anggota Kabinet Merah Putih ketika mereka gagal dalam menjalankan tugas atau melakukan kesalahan fatal,” tuturnya.

Pilih Orang Terdekat

Dosen Ilmu Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno memprediksi Prabowo akan menunjuk orang terdekat atau lingkaran terdalam sebagai Kepala PCO pengganti Hasan Nasbi. Salah satunya mengarah kepada Wakil Menteri Komunikasi dan Digital atau Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo.

“Angga satu sosok terdekat yang berada di lingkaran terdalam presiden. Kalau Prasetyo terlihat tetap jubir istana plus Mensesneg,” kata Adi kepada Suara.com.

Pada 17 April 2025 lalu, Mensesneg Prasetyo Hadi mengumumkan dirinya telah ditunjuk Prabowo untuk menjadi juru bicara presiden. Selain itu ia juga turut merekomendasikan Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo dan Wamensesneg Juri Ardiantoro kepada Prabowo agar dilibatkan sebagai jubir.

Adi menilai kriteria Kepala PCO selain memiliki kecakapan dalam komunikasi publik ia memang harus memiliki kedekatan dengan presiden. Sehingga tanpa presiden bicara sekalipun ia nantinya mampu menerjemahkan apa keinginan, pikiran, visi dan misi termasuk gesture tubuh yang diinginkan.

“Yang bisa menafsirkan ini tentu saja adalah sosok yang memang melekat, cukup identik dan menjadi bagian dari lingkaran terdalam sosok Prabowo,” ujar Adi.

Sementara Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan, Prabowo hingga kekinian belum menentukan sosok pengganti Hasan Nasbi. Menurutnya, Prabowo akan terlebih dahulu mempelajari surat permohonan tersebut.

“Beliau menyampaikan bahwa akan mempelajari terlebih dahulu," kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/4).

Ketua Organisasi Kaderisasi Keanggotaan atau OKK DPP Partai Gerindra itu juga mengungkap kemungkinan Prabowo menolak permohonan pengunduran diri Hasan Nasbi. Prasetyo menyebut Prabowo rencananya juga akan bertemu dengan Hasan Nasbi untuk membahas hal tersebut.

“InsyaAllah nanti diatur waktunya,” katanya.


Terkait

Prabowo Gembar-gembor Kesejahteraan Anak di Hari Buruh, KPAI Soroti Kasus Keracunan MBG
Jum'at, 02 Mei 2025 | 12:39 WIB

Prabowo Gembar-gembor Kesejahteraan Anak di Hari Buruh, KPAI Soroti Kasus Keracunan MBG

Jasra Putra mengatakan, bahwa belakangan justru terjadi peristiwa berulang anak alami keracunan akibat program makan bergizi gratis (MBG)

KPK Respons Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset: Sinyal Agar Segera Disahkan DPR
Jum'at, 02 Mei 2025 | 11:13 WIB

KPK Respons Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset: Sinyal Agar Segera Disahkan DPR

Mahardhika mengatakan, KPK menempatkan diri bersama rakyat dan pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi

Janji-janji Prabowo di Hari Buruh: Hapus Outsourcing, Sahkan RUU Perampasan Aset dan PPRT
Jum'at, 02 Mei 2025 | 11:08 WIB

Janji-janji Prabowo di Hari Buruh: Hapus Outsourcing, Sahkan RUU Perampasan Aset dan PPRT

Mengawali pidatonya, Prabowo menegaskan pemerintahan yang ia pimpin akan bekerja keras untuk menghilangkan kemiskinan hingga korupsi

Terbaru
Isu Fatherless Makin Marak, Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Tayang di saat yang Tepat!
nonfiksi

Isu Fatherless Makin Marak, Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Tayang di saat yang Tepat!

Sabtu, 13 September 2025 | 09:00 WIB

Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah berhasil meraih 420 ribu penonton meski berhadapan dengan film The Conjuring.

Pengalaman Tiga Hari di Pestapora 2025, Festival Musik yang Penuh Warna dan Kejutan nonfiksi

Pengalaman Tiga Hari di Pestapora 2025, Festival Musik yang Penuh Warna dan Kejutan

Selasa, 09 September 2025 | 20:27 WIB

Catatan tiga hari Pestapora 2025, pesta musik lintas generasi.

Review Film The Conjuring: Last Rites, Penutup Saga Horor yang Kehilangan Taring nonfiksi

Review Film The Conjuring: Last Rites, Penutup Saga Horor yang Kehilangan Taring

Sabtu, 06 September 2025 | 08:00 WIB

Plot yang lemah, jumpscare yang klise, serta kurangnya ide segar membuat film terasa datar.

Review Panji Tengkorak, Tetap Worth It Ditonton Meski Meski Penuh Cacat nonfiksi

Review Panji Tengkorak, Tetap Worth It Ditonton Meski Meski Penuh Cacat

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Film ini justru hadir dengan nuansa kelam, penuh darah, dan sarat pertarungan.

'Sudahlah Tertindas, Dilindas Pula', Kesaksian Teman Affan Kurniawan yang Dilindas Rantis Brimob polemik

'Sudahlah Tertindas, Dilindas Pula', Kesaksian Teman Affan Kurniawan yang Dilindas Rantis Brimob

Jum'at, 29 Agustus 2025 | 13:04 WIB

Affa Kurniawan, driver ojol yang baru berusia 21 tahun tewas dilindas rantis Brimob Polda Jaya yang menghalau demonstran, Kamis (28/8) malam. Semua bermula dari arogansi DPR.

Review Film Tinggal Meninggal: Bukan Adaptasi Kisah Nyata tapi Nyata di Sekitar Kita nonfiksi

Review Film Tinggal Meninggal: Bukan Adaptasi Kisah Nyata tapi Nyata di Sekitar Kita

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Film Tinggal Meninggal lebih banyak mengajak penonton merenungi hidup ketimbang tertawa?

80 Tahun Indonesia Merdeka; Ironi Kemerdekaan Jurnalis di Antara Intimidasi dan Teror polemik

80 Tahun Indonesia Merdeka; Ironi Kemerdekaan Jurnalis di Antara Intimidasi dan Teror

Minggu, 17 Agustus 2025 | 15:38 WIB

Di usia 80 tahun kemerdekaan Indonesia, jurnalis masih menghadapi intimidasi, teror, hingga kekerasan.