Suara.com - Mbah Slamet alias Slamet Tohari yang disebut-sebut sebagai dukun pengganda uang di Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah merencanakan aksi kejahatan keji.
Aksi kejahatannya terbongkar pada 27 Maret 2023 silam, saat salah satu anggota keluarga korbannya melaporkan Mbah Slamet yang telah melakukan praktik penipuan tersebut.
Parahnya, setiap korban yang meminta hasil penggandaan uang dibunuh dan dikubur di pekarangannya yang berdekatan dengan kawasan hutan.
Polisi yang membongkar aksi kejahatan tersebut mendapatkan ada 12 korban yang dibunuhnya. Saat dimintai keterangan, Slamet mengaku tidak mengetahui nama-nama yang dibunuhnya.
Serial killer dari Banjarnegara ini kemudian menjadi salah satu cerita terkejam dari kawasan kaki Gunung Dieng.
Proses pemeriksaan kedua saksi dilakukan secara daring atau virtual dari Lanal Balikpapan
Sebelum terdakwa berhubungan badan dengan korban, korban sempat menolak karena mengetahui terdakwa mempunyai kekasih di Sulawesi..."
Setelah merencanakan pembunuhan. Terdakwa menggadaikan sepeda motor miliknya untuk membiayai operasional dari Balikpapan ke Banjarbaru,
Selain hubungan tidak direstui, tersangka kesal karena korban menangis tengah malam saat tidur bersama pelaku
Tiga pria berinisial S (26), I (23), dan M (25) ditangkap tanpa perlawanan.
"Kalau sampai keliru menempatkan orang di PCO, tentu presiden sendiri yang direpotkan. Nanti justru akan menjadi beban," Yusak.
Pemerintah mulai gelisah. Bukan hanya karena keresahan warga. Tapi juga karena ormas seperti ini mulai mengganggu iklim investasi.
Tim Indonesia Leaks juga menemukan adanya aliran uang dari PT MSAM dan PT JARR ke kementerian, institusi militer, hingga kepolisian.
Tembakan itu diklaim sebagai tembakan peringatan. Diarahkan ke kaki. Tapi situasi gelap, jarak tak pasti. Semua serba cepat dan tidak terkendali.
Panglima TNI batalkan mutasi Letjen Kunto, Pangkogabwilhan I, picu sorotan. Dikaitkan dengan tuntutan ayah Kunto soal Gibran. Mutasi dinilai politis, langka.
Menjadikan vasektomi sebagai syarat bansos menurut sejumlah pakar bermasalah.