Batu Turbah dan Mereka yang Teguh Menjadi Syiah di Tengah Hujatan
Home > Detail

Batu Turbah dan Mereka yang Teguh Menjadi Syiah di Tengah Hujatan

Reza Gunadha | Ria Rizki Nirmala Sari

Senin, 28 Mei 2018 | 08:15 WIB

Suara.com - Muslim Syiah di Indonesia kerap menjadi sasaran persekusi. Mereka dianggap menyembah patung karena memakai batu turbah ketika sujud dalam salat. Namun, di tengah gencarnya tuduhan seperti itu, mereka tetap teguh bersetia.

Empat tahun menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, meninggalkan kesan mendalam di pikiran Rohmah. Di negeri Raja Salman tersebut, ia terheran-heran karena banyak orang sampai menangis saat berdoa.

“Saya juga seringkali menangis mendengar ayat-ayat Alquran dilantunkan di Arab Saudi. Meskipun waktu itu saya belum mengerti arti ayat-ayat itu, tapi rasanya menyejukkan,” tutur perempuan berusia 52 tahun itu kepada Suara.com, di Islamic Cultural Center Jakarta, Jalan Buncit Raya No 35 RT1/RW7, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (24/5/2018).

Sejak saat itu, Rohmah memutuskan mempelajari Islam dari berbagai mazhab. Ia giat mencari informasi dan pengetahuan mengenai Islam dari berbagai sumber di tempat kerjanya.

Ketika asyik melakukan pembelajaran itulah, Rohmah mengakui penasaran terhadap mazhab Syiah. Rasa penasarannya itu berpusar pada sejumlah hal yang menurutnya baik.

”Dalam buku-buku yang saya pelajari di Saudi, mazhab A bilang begini, terus di ajaran lain menentukan begitu, tapi di Syiah ini dipersatukan, ketemu solusinya. Akhirnya, saya memutuskan untuk bermazhab, yakni Syiah,” terangnya.

Sepulangnya ke Indonesia, Rohmah bertekad mendalami mazhab tersebut. Setelah sekian lama melakukan pencarian, ia akhirnya menemukan ICC Jakarta.

Ia memutuskan untuk menyambangi ICC Jakarta. Ia betul-betul masih mengingat, kali pertama datang ke sana, sempat ditolak masuk oleh Zainal alias Babeh, penjaga keamanan tempat tersebut. Zainal sendiri merupakan penganut Islam mazhab Sunni.

“Sewaktu saya kali pertama datang kan gerbang ditutup. Oleh Babeh tak boleh masuk. Saya sempat menangis ke Babeh dan bilang, ‘Pak, tolong dong pak, saya dari Arab nih’ begitu, akhirnya dibolehkan masuk setelah menjelaskan maksud kedatangan,” kenangnya.

Rohmah aslinya berdomisili di Tangerang. Setelah ikut pembelajaran di ICC Jakarta, ia juga dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga tempat tersebut dan tinggal di situ.

Trisna, perempuan berusia 23 tahun, juga memunyai kisah unik hingga akhirnya ia memutuskan untuk bermazhab Syiah.

Pegawai swasta tersebut awalnya ingin mempelajari Islam Syiah, sehingga sekali waktu mengikuti pembelajaran di ICC Jakarta.

Setelahnya, ia memantabkan diri bergabung dan memutuskan pindah indekos ke Pejaten Barat, dekat dengan ICC Jakarta. Padahal, tempat kerjanya berada di Permata Hijau, Jakarta Selatan.

“Saya sudah tiga tahun mengikuti pengajian di sini. Dulu saya juga banyak belajar, setelahnya saya memutuskan pindah indekos ke sini, karena tak mau jauh-jauh dari ICC,” terangnya.

Trisna lantas mengungkapkan satu rahasia dirinya. Ia menuturkan, orang tuanya belum mengetahui dirinya kekinian memeluk mazhab Syiah.

”Orang tua belum tahu, tapi suatu saat, saya akan memberitahukannya dan menjelaskan kepada mereka,” terangnya.

Rohmah maupun Trisna mengakui, menjadi seorang Muslim dan bermazhab Syiah tak lazim di Indonesia. Apalagi, mereka kerap dituduh negatif, terutama sebagai penyembah patung karena memakai turbah saat salat.

Ustaz Ahmad Hafidz Alkaff, seorang habib sekaligus juru bicara ICC Jakarta, megakui, Muslim Syiah di Indonesia kerap dituduh menyembah patung.

”Saya tegaskan, Mazhab Syiah 12 Imam secara internasional diakui sebagai bagian dari Islam. Kami tidak menyembah patung, kami menyembah Allah SWT,” tegasnya.

Ia menuturkan, mengenai batu turbah yang dipersoalkan, sebenarnya hanyalah lempengan tanah yang dipadatkan dan digunakan ketika sujud saat salat.

Turbah berasal dari bahasa Arab yaitu turab, yang berarti debu atau lumpur. Menurut kepercayaan mereka, salat tidak akan sah apabila sujud di atas sajadah atau alas lain buatan manusia.

Dalam fikih Syiah, tuturnya, sujud di atas tanah merupakan perintah Rasulullah dan para imam Ahlul Bait AS.

"Dalam mazhab kami, orang sujud itu harus di atas tanah atau sesuatu yang ditumbuhkan dari tanah. Syaratnya tidak bisa dibuat menjadi pakaian atau makanan. Tidak harus batu turbah, tetapi bisa pakai kertas," jelasnya.

”Sujud ’di atas’ (batu) dengan ’sujud kepada’ (batu) itu dua hal yang berbeda, tak bisa dicampuradukkan. Ini fitnah mengenai hal tersebut dahsyat sekali,” ungkapnya.

Hafidz menuturkan, banyak orang di luar Syiah yang datang ke ICC Jakarta, salah satunya untuk mengonfirmasi tuduhan tersebut.

”Ketika mereka datang, kami terima dan jelaskan. Setelahnya, mereka mengatakan tak masalah. Jadi saya bisa jamin, informasi negatif itu sengaja disebar untuk merusak persaudaraan Sunni-Syiah,” tuturnya.


Terkait

Dijaga Ketat, Muslim Syiah Semarang Gelar Peringatan Asyura
Minggu, 01 Oktober 2017 | 18:26 WIB

Dijaga Ketat, Muslim Syiah Semarang Gelar Peringatan Asyura

"Acara ini sudah mendapat izin. Lagi pula, kami memeringati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW," terangnya.

Taliban dan ISIS di Afganistan Bersatu Bantai Warga Muslim Syiah
Senin, 07 Agustus 2017 | 11:16 WIB

Taliban dan ISIS di Afganistan Bersatu Bantai Warga Muslim Syiah

Selain perempuan dan anak-anak, mereka juga membunuh warga lanjut usia.

Terbaru
Review A Normal Woman, Saat Kecantikan Tak Mampu Bikin Hidup jadi Sempurna
nonfiksi

Review A Normal Woman, Saat Kecantikan Tak Mampu Bikin Hidup jadi Sempurna

Sabtu, 26 Juli 2025 | 09:05 WIB

Film A Normal Woman ketolong akting Marissa Anita yang ciamik!

Review Film I Know What You Did Last Summer, Nostalgia Berdarah yang Gagal Menyala nonfiksi

Review Film I Know What You Did Last Summer, Nostalgia Berdarah yang Gagal Menyala

Minggu, 20 Juli 2025 | 14:14 WIB

Awalnya film ini menjanjikan. Opening scene cukup solid dengan karakter yang tampaknya menarik.

Review Film Sore: Istri dari Masa Depan, Nggak Kalah Bucinnya sama Romeo dan Juliet! nonfiksi

Review Film Sore: Istri dari Masa Depan, Nggak Kalah Bucinnya sama Romeo dan Juliet!

Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:00 WIB

Haruskan nonton web series-nya dulu sebelum nonton film Sore: Istri dari Masa Depan? Jawabannya ada di sini.

Review Jurassic World: Rebirth, Visual Spektakuler, Cerita Tak Bernyawa nonfiksi

Review Jurassic World: Rebirth, Visual Spektakuler, Cerita Tak Bernyawa

Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:12 WIB

Rasanya seperti berwisata ke taman safari dengan koleksi dinosaurus kerennya. Seru, tapi mudah terlupakan.

Sengketa Blang Padang: Tanah Wakaf Sultan Aceh untuk Masjid Raya polemik

Sengketa Blang Padang: Tanah Wakaf Sultan Aceh untuk Masjid Raya

Selasa, 01 Juli 2025 | 18:32 WIB

"Dalam catatan sejarah itu tercantum Blang Padang (milik Masjid Raya), kata Cek Midi.

Review M3GAN 2.0: Kembalinya Cegil dalam Tubuh Robot yang jadi Makin Dewasa! nonfiksi

Review M3GAN 2.0: Kembalinya Cegil dalam Tubuh Robot yang jadi Makin Dewasa!

Sabtu, 28 Juni 2025 | 09:05 WIB

M3GAN 2.0 nggak lagi serem seperti film pertamanya.

Logika 'Nyeleneh': Ketika UU Tipikor Dianggap Bisa Jerat Pedagang Pecel Lele di Trotoar polemik

Logika 'Nyeleneh': Ketika UU Tipikor Dianggap Bisa Jerat Pedagang Pecel Lele di Trotoar

Kamis, 26 Juni 2025 | 19:08 WIB

"Tapi saya yakin tidak ada lah penegakan hukum yang akan menjerat penjual pecel lele. Itu tidak apple to apple," ujar Zaenur.