Tudingan 'Pahlawan Kesiangan' Tersebab Timnas Israel Home > Detail

Tudingan 'Pahlawan Kesiangan' Tersebab Timnas Israel

Liputan Khusus

Rabu, 29 Maret 2023 | 05:07 WIB

Sepucuk surat Gubernur Bali Wayan Koster membuat 'gerah' federasi sepakbola dunia FIFA, sehingga berujung pada pembatalan pengundian alias drawing babak penyisihan grup Piala Dunia U20 yang seharusnya digelar di Bali, Jumat 31 Maret pekan ini.

Melalui surat itu, Koster tegas-tegas menolak kehadiran Tim Nasional Israel di daerahnya. 

Menurutnya, bila Timnas Israel diizinkan datang ke Bali, justru akan mengkhianati amanat konstitusi Indonesia yang berprinsip antipenjajahan.

Sementara intensitas kekerasan militer Israel di bawah rezim Benjamin Netanyahu terhadap rakyat Palestina semakin meninggi dan sering.

Koster juga menyebut alasan menolak kehadiran Timnas Israel karena Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan negeri tersebut.

Senada dengan Koster, kawan separtainya sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menolak Timnas Israel bila bermain di Stadion Manahan Solo.

Namun, pengamat menilai penolakan kedua gubernur asal PDIP itu adalah manuver politik partai berlambang kepala banteng moncong putih untuk mendongkrak naik elektabilitas di kalangan pemilih Muslim.

Koster dan Ganjar juga dianggap pengamat bak pahlawan kesiangan. Sebab, tiga tahun silam, enam kepala daerah termasuk Koster sudah meneken kesepakatan membantu penyelenggaraan Piala Dunia U20.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto justru mempertanyakan sikap FIFA yang tidak tegas terhadap Israel.

Ia menyebut FIFA mencoret Timnas Rusia dari kepesertaan Piala Dunia 2022 karena menginvasi Ukraina, tapi diam saat Israel melakukan pelanggaran HAM di Palestina.

Tapi belakangan, tudingan Hasto kepada FIFA itu dianggap salah kaprah oleh pengamat sepakbola.

Selengkapnya, simak pumpunan artikel liputan khas Suara.com yang membahas secara mendalam mengenai polemik penolakan Timnas Israel tersebut.


Terkait

Salah Kaprah Tudingan Standar Ganda FIFA
Rabu, 29 Maret 2023 | 05:06 WIB

Salah Kaprah Tudingan Standar Ganda FIFA

PDIP menuding FIFA menerapkan standar ganda soal Timnas Rusia dan Timnas Israel. Tapi tudingan itu dinilai salah kaprah.

Jokowi Begini, PDIP Begitu: Siasat Politik Menolak Timnas Israel
Rabu, 29 Maret 2023 | 05:05 WIB

Jokowi Begini, PDIP Begitu: Siasat Politik Menolak Timnas Israel

Jokowi menegaskan sepakbola jangan dipolitisasi. Tapi PDIP tegas menolak kedatangan Timnas Israel. Namun, sikap itu dinilai sebagai siasat mengambil hati pemilih Muslim.

Menolak Timnas Israel, Politik Main Aman Wayan Koster?
Rabu, 29 Maret 2023 | 05:05 WIB

Menolak Timnas Israel, Politik Main Aman Wayan Koster?

Wayan Koster dinilai lebih memilih dihujat karena menolak kehadiran Timnas Israel, ketimbang nanti elektabilitasnya turun saat Pilkada Bali.

Menolak Timnas Israel, Ideologis atau Retorika Pahlawan Kesiangan?
Rabu, 29 Maret 2023 | 05:04 WIB

Menolak Timnas Israel, Ideologis atau Retorika Pahlawan Kesiangan?

Dua kepala daerah yang berasal dari PDIP menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia. Tapi, sikap itu dinilai bak pahlawan kesiangan.

Terbaru
Wewenang Baru DPR RI: Pengawasan atau Ancaman bagi Lembaga Negara? Kamis, 06 Februari 2025 | 23:00 WIB

Wewenang Baru DPR RI: Pengawasan atau Ancaman bagi Lembaga Negara?

Lantas, apa sebenarnya motif di balik lolosnya aturan tersebut? 

Suara Sumbang Buat Wakil Rakyat Selasa, 04 Februari 2025 | 06:43 WIB

Suara Sumbang Buat Wakil Rakyat

DPR sebagai lembaga negara yang menjadi 'tempat kerja' wakil rakyat menghasilkan regulasi kerap berada di urutan ketiga ataupun kedua dari posisi buncit.

100 Hari Prabowo-Gibran, Antara Citra dan Kinerja Jum'at, 24 Januari 2025 | 19:31 WIB

100 Hari Prabowo-Gibran, Antara Citra dan Kinerja

Setidaknya 80,9 persen responden menyatakan puas dengan Pemerintahan 100 hari Prabowo-Gibran.

Rapor Buruk Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Kamis, 23 Januari 2025 | 20:00 WIB

Rapor Buruk Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran

Apakah Prabowo Subianto akan melakukan reshuffle kabinet pada 100 hari pertama kepemimpinannya? Siapa saja yang akan diganti?