Aksi tawuran oleh remaja yang terjadi sepanjang malam di berbagai daerah, saat ini menjadi pemandangan yang biasa. Kekinian, aksi tawuran tersebut kerap dilakukan dengan berbalutkan sarung. Hingga akhirnya dinamakan Perang Sarung.
Frekuensi Perang Sarung pun kemudian cenderung meningkat di saat Bulan Ramadhan. Hingga kini tak terhitung berapa nyawa yang melayang akibat Perang Sarung.
Andil nyata media sosial disebut-sebut menjadi makin seringnya frekuensi pertempuran jalanan remaja. Kini persoalan itu masih terus menjadi persoalan sosial yang seolah-olah susah untuk mendapatkan solusinya.
Belum genap sepekan Puasa Ramadan, sudah terjadi delapan kasus tawuran berujung maut di Ibu Kota.
Perang sarung dulu cuma permainan asyik-asyikan, kini jadi ajang bunuh-bunuhan
Lantas, apa sebenarnya motif di balik lolosnya aturan tersebut?
DPR sebagai lembaga negara yang menjadi 'tempat kerja' wakil rakyat menghasilkan regulasi kerap berada di urutan ketiga ataupun kedua dari posisi buncit.
Setidaknya 80,9 persen responden menyatakan puas dengan Pemerintahan 100 hari Prabowo-Gibran.
Apakah Prabowo Subianto akan melakukan reshuffle kabinet pada 100 hari pertama kepemimpinannya? Siapa saja yang akan diganti?