Koalisi Perubahan yang sepakat akan mengusung Anies Baswedan hingga awal 2023 tak kunjung dideklarasikan. Namun, tarik ulur calon wakil presiden malah berlangsung hebat.
Partai Demokrat yang mati-matian menyorongkan nama ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono masih belum menyerah untuk menggadang-gadangnya menjadi pendamping Anies pada Pilpres 2024. Nama lain yang muncul juga berasal dari PKS, yakni Ahmad Heryawan.
Belakangan, nama Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim, ikut meramaikan cawapres. Nama Khofifah bahkan didorong DPW NasDem Jatim. Kini, nama Khofifah dan AHY makin diperbincangkan.
Khofifah dinilai punya basis grassroot (akar rumput) yang cukup mengakar di Jawa Timur, mengingat ia memimpin Muslimat NU.
Koalisi Perubahan belum juga dideklarasikan, tapi tarik ulur cawapres pendamping Anies menegang. NasDem dan Demokrat terlibat percikan api, PKS menunggu bargaining politik.
Lantas, apa sebenarnya motif di balik lolosnya aturan tersebut?
DPR sebagai lembaga negara yang menjadi 'tempat kerja' wakil rakyat menghasilkan regulasi kerap berada di urutan ketiga ataupun kedua dari posisi buncit.
Setidaknya 80,9 persen responden menyatakan puas dengan Pemerintahan 100 hari Prabowo-Gibran.
Apakah Prabowo Subianto akan melakukan reshuffle kabinet pada 100 hari pertama kepemimpinannya? Siapa saja yang akan diganti?