Nama Firli Bahuri semakin santer menggema di ruang-ruang pemberantasan antikorupsi. Sebagai pemimpin tertinggi lembaga antirasuah, Firli muncul sebagai kontroversi.
Banyak kebijakan mantan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) yang dinilai kontraproduktif dalam melawan korupsi di Indonesia.
Kebijakan demi kebijakannya turut berdampak pada penanganan korupsi di Indonesia, skandal TWK bagi pegawai KPK menjadi salah satu yang paling menonjol.
Namun sapa nyana, jika kasus tersebut hanya bagian dari rentetan, hingga akhirnya KPK memecat Endar Priantoro dari Direktur Penyelidikan. Kabar beredar, jika Endar didepak oleh Firli karena pengusutan kasus Formula E Jakarta.
Selain itu, Firli juga dituding membocorkan penyelidikan kasus korupsi tunjangan kinerja (tukin) di Kementerian ESDM yang sedang berjalan.
Kini sejumlah pihak bereaksi dengan kebijakan Firli yang memancing polemik di kalangan masyarakat.
Pemerintah perlu segera menindak tegas pelaku perdagangan ilegal hiu dan memperkuat regulasi serta pengawasan di lapangan.
Skandal itu terkuak menjadi ramai di media sosial (medsos), pasalnya agenda picik itu menjadi bentuk pembungkaman keluarga korban.
Dari kasus Wensen School, perlahan terkuak fenomena gunung es bagaimana kualitas tempat penitipan anak belum menjadi perhatian dari pemerintah secara umum.
Berbagai skandal pimpinan KPK yang terjadi dalam kurun waktu empat tahun belakangan turut membuat kepercayaan masyarakat kepada lembaga tersebut turun.