Kasus anak yang berkonflik dengan hukum dalam beberapa waktu belakang kian marak terjadi di tanah air. Kondisi sosial akhir-akhir ini disebut menjadi salah faktor pemicu maraknya kasus kekerasan yang dilakukan anak.
Bak fenomena gunung es, tak banyak kasus yang terekspos. Bahkan terkesan terjadi pembiaran kekerasan yang terjadi melibatkan anak.
Meksi begitu, banyak yang beranggapan anak dalam kasus kekerasan kerap dijadikan subjek pelaku. Padahal mereka juga subjek korban. Tentunya, banyak faktor yang membuat maraknya anak berkonflik dengan hukum terjadi.
Faktor yang paling berpengaruh dalam kasus anak berkonflik dengan hukum ialah keterampilan mengatur emosi.
Indonesia sedang tidak baik saja, begitu gampangnya seorang bocah membunuh sesama bocah
Lantas, apa sebenarnya motif di balik lolosnya aturan tersebut?
DPR sebagai lembaga negara yang menjadi 'tempat kerja' wakil rakyat menghasilkan regulasi kerap berada di urutan ketiga ataupun kedua dari posisi buncit.
Setidaknya 80,9 persen responden menyatakan puas dengan Pemerintahan 100 hari Prabowo-Gibran.
Apakah Prabowo Subianto akan melakukan reshuffle kabinet pada 100 hari pertama kepemimpinannya? Siapa saja yang akan diganti?